Fakultas Psikologi UNAIR Sediakan Fasilitas Kampus Ramah Difabel

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Terdapat fasilitas meja dan kursi bagi para pengguna left-handed (tangan kidal) di Fakultas Psikologi UNAIR. (Dok. Pribadi)

UNAIR NEWS – Fakultas Psikologi Universitas Airlangga (FPsi UNAIR) terus berupaya menyediakan berbagai fasilitas bagi para difabel. Hal ini sebagaimana yang diungkapkan oleh Wakil Dekan II Bidang Sumber Daya, Keuangan, dan Sistem Informasi FPsi UNAIR, Dimas Aryo Wicaksono, S.Psi., M.Sc. Penyediaan fasilitas ramah difabel ini, menurutnya, merupakan implementasi dari dibentuknya Center For Inclusion (CFI) atau Pusat Inklusi oleh FPsi UNAIR pada 2013 lalu.

“Dari fasilitas, sebetulnya kami sudah menyediakan yang standar seperti hand rail di toilet. Lalu, setiap ruangan yang berjenjang itu kami kasih lantai yang lebih landai,” papar Aryo pada wawancara via panggilan telepon, Senin (27/12/2021). Selain itu, lift dan kursi roda juga disiapkan di gedung FPsi UNAIR andaikan ada mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan, atau tamu yang memerlukan.

Terdapat hal yang menarik dari penyediaan fasilitas ramah difabel yang disediakan oleh FPsi UNAIR. Di setiap ruang kuliah disediakan meja dan kursi bagi para pengguna left-handed (tangan kidal).

“Bangku kuliah itu kan modelnya meja sama kursi jadi satu, ya. Pada titik tertentu, teman-teman yang left-handed kesulitan buat mereka menulis karena kan, semua didesain secara right-handed,” papar Aryo.

“Di Fakultas Psikologi punya bangku-bangku kecil untuk tes psikologi. Biasanya yang bangku sama kursinya terpisah. Nah, itu kami tempatkan di semua kelas pada lima deret bangku terdepan,” lanjutnya.

Ia menjelaskan bahwa pihak Fakultas Psikologi mendapatkan saran yang sangat berharga terkait penyediaan bangku bagi pengguna tangan kidal dari orang tua mahasiswa saat melakukan kunjungan ke FPsi UNAIR.

“Dari situ kami kepikiran, ‘Oh, iya. Teman-teman yang bertangan kidal pasti kesulitan kalau menggunakan bangku kuliah yang hanya didesain untuk right-handed (pengguna tangan kanan),’” ucap Aryo.

Desain tangga landai untuk difabel di Fakultas Psikologi UNAIR. (Dok. Pribadi)

Aryo menuturkan bahwa prinsip inklusi tidak berbicara tentang kekurangan, namun bagaimana menerima semua perbedaan dalam hal keterbatasan maupun keunggulannya dengan masing-masing individu memiliki kesempatan yang sama. “Dengan prinsip itu, kami mencoba memfasilitasi dengan hal-hal sederhana seperti dari bangku perkuliahan ini,” ungkap Aryo.

Aryo juga memaparkan bahwa kesadaran terhadap pendidikan inklusi mulai meningkat di kalangan para sivitas akademika di FPsi UNAIR. Ia menegaskan bahwa ke depan FPsi UNAIR akan mengorientasikan pengembangan infrastruktur yang mempertimbangkan unsur-unsur kaum disabilitas.

Selain menyediakan fasilitas ramah difabel, FPsi UNAIR juga menyediakan beberapa fasilitas kesehatan seperti tabung oksigen. Tabung oksigen ini disediakan sebagai upaya preventif di tengah kondisi pandemi Covid-19 seperti saat ini. (*)

Penulis: Agnes Ikandani

Editor: Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp