BEM FPK UNAIR Gelar Airlangga Global Fisheries Summit

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Sambutan Dekan FPK Prof. Ir. Mochammad Amin Alamsjah (Foto: SS ZOOM)

UNAIR NEWS Menduduki peringkat 19 universitas terbaik di Asia Tenggara, Universitas Airlangga kembali memberikan sumbangsihnya dalam dunia internasional melalui program Airlangga Global Fisheries Summit. Program ini diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) UNAIR dengan mengusung tema “Realizing the Potential of a “Sustainable Blue Recovery in Southeast Asia”

Serangkaian acara yang secara resmi dibuka pada Jum’at (26/11) lalu berfokus membahas masa depan perikanan Asia Tenggara dengan segala potensi serta manajemen yang mengacu pada SDGs nomor 14 (Life Below Water). 

Kegiatan ini dilaksanakan dalam beberapa sesi pada 26, 27 dan 28 Nopember 2021. Dimulai dari Grand Symposium yang dilakukan pada hari pertama. Dilanjutkan dengan Virtual Conferences pada hari ke-2 dan ditutup dengan Cultural Exchanges. 

Dekan FPK UNAIR Prof. Ir. Mochammad Amin Alamsjah dalam sambutannya mengungkapkan dengan adanya peningkatan karbon akibat aktivitas manusia serta limbah plastik yang kian meningkat tiap tahun berdampak buruk pada ekosistem laut salah satunya mengakibatkan adanya Dead Zone di lautan.

“Dead Zone merupakan zona dimana laut tidak lagi mampu menjadi sebuah habitat yang mendukung organisme laut karena rendahnya kadar oksigen terlarut dan pH lautan,” jelasnya.

Prof. Amin melanjutkan Untuk mengatasi hal itu tentu diperlukan kerjasama antara pemerintah, akademisi, swasta dan masyarakat supaya bersama mengelola dan menjaga sumberdaya laut sehingga keberlanjutan pemanfaatan laut demi tercapainya SDGs bisa terwujud.

“Dimulai dari langkah kecil seperti pengurangan penggunaan plastik, menggunakan produk lokal dan ramah lingkungan serta mengedukasi masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian sumberdaya laut untuk pemanfaatan yang berkelanjutan,” tuturnya.

Mengakhiri sambutannya Prof. Amin mengharapkan melalui program ini mampu menghasilkan informasi yang bisa digunakan sebagai panduan dalam mewujudkan SDGs demi terciptanya kesejahteraan manusia.

“Life Below Water merupakan aspek yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia, oleh karena itu melalui program ini saya harap mampu menciptakan role model dalam pengelolaan potensi sumberdaya laut yang berkelanjutan,” pungkasnya.

Penulis: Ivan Syahrial Abidin

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp