Psikoedukasi Kepatuhan Berobat Pasien Skizofrenia selama Era Pandemi Covid-19

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto oleh KlikDokter

Covid-19 menyebabkan morbiditas dan mortalitas yang tinggi dan pemerintah telah memutuskan pembatasan kegiatan sosial sehingga berpengaruh terhadap seluruh aspek bangsa termasuk kesehatan, sosial, dan ekonomi. Ketakutan dan kecemasan terinfeksi Covid-19 semakin meningkat dengan adanya pemberitaan di platform media digital (berita, pesan siaran, pemikiran beberapa influencer, serta berita hoaks). Pandemi COVID-19 memengaruhi kepatuhan pengobatan pada pasien skizofrenia. Pasien juga tidak lagi bersedia menerima dan tetap mengikuti anjuran serta saran dokter. Kepatuhan pasien skizofrenia yang menurun dapat disebabkan karena ketakutan datang ke rumah sakit, tertular virus COVID-19 di rumah sakit, pembatasan aktivitas sosial dari pemerintah kecuali untuk kasus darurat, serta keterbatasan akses transportasi menuju ke rumah sakit dan kesulitan biaya untuk datang ke rumah sakit.

Ketidakpatuhan pengobatan pada pasien skizofrenia

Ada banyak jenis ketidakpatuhan terapi pada pasien yaitu tidak menggunakan obat yang diresepkan dokter seperti yang disarankan, pasien melewatkan janji temu dan tidak menghadiri sesi tindak lanjut. Kepatuhan berobat yang buruk khususnya pada pasien skizofrenia merupakan penyebab utama kekambuhan penyakit dan meningkatnya frekuensi rawat inap pasien. Edukasi terhadap wawasan pasien sangat dapat membantu meminimalkan kekambuhan pasien sehingga meminimalkan biaya pengobatan.

Psikoedukasi untuk meningkatkan kepatuhan pasien skizofrenia

Tenaga medis di era pandemic COVID-19, termasuk dokter, perawat, dan staf rumah sakit lainnya perlu memberikan psikoedukasi kepada pasien agar sadar bahwa gejala mereka dapat berlanjut menjadi berat. Selain itu, tingkat keamanan dan lingkungan rumah sakit yang terjamin protokol kesehatannya terutama selama pandemi dapat mengurangi rasa takut pasien untuk datang terapi ke rumah sakit.

Intervensi psikoedukasi pada pasien skizofrenia menunjukkan beberapa hasil perbaikan pada pasien terutama untuk pasien rawat inap jangka panjang. Psikoedukasi yang baik dari seorang dokter akan memberikan peningkatan besar dalam pengetahuan dan kepatuhan mereka terhadap pengobatan psikiatri sehingga dapat menjamin pengobatan berkelanjutan setelah keluar dari rumah sakit.

Perawatan jangka panjang pasien psikotik harus terus-menerus dan telepsikiatri dengan penggunaan media digital dapat membantu meningkatan kepatuhan pasien skizofrenia di era pandemi COVID-19. Pasien dengan gangguan skizofrenia kronis yang mendapat pengobatan dengan antipsikotik harus memiliki kepatuhan yang baik dalam menjalani prosedur pengobatan untuk menstabilkan kondisinya. Kombinasi pemberian pengobatan jangka panjang dan intervensi psikoedukasi pada pasien dengan gangguan skizofrenia akan memperbaiki kondisi pasien.

Penulis: Izzatul Fithriyah, dr. Sp.KJ(K)

Detail dari karya ilmiah ini dapat dilihat pada tulisan kami di

http://medicopublication.com/index.php/ijfmt/article/view/17019

Putra, P. Y., & Fithriyah, I. (2021). Psychoeducation on Adherence to Treatment of Schizophrenia Patient During Covid-19 Pandemic Era. Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology, 15(4), 2138–2144.

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp