Milenial Penting untuk Lakukan Investasi

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Milenial Penting untuk Lakukan Investasi
Ilustrasi investasi.

UNAIR NEWS – Tidak sedikit generasi milenial yang saat ini terjebak dalam konsep hidup You Only Live Once (YOLO). Konsep tersebut pada akhirnya akan membawa milenial pada gaya hidup konsumtif atau out impulse spending. Padahal, dalam usia yang sangat produktif itu harusnya milenial mampu mengelola uangnya dan mulai melek investasi untuk mencapai tujuan di masa depan.Merespons hal itu, Direktorat Pengembangan Karir, Inkubasi Kewirausahaan, dan Alumni (DPKKA) Universitas Airlangga (UNAIR) menggelar Airlangga Career Club bertajuk Smart Financial Planning for Millenials. Menghadirkan Rizka Radita sebagai pemateri, dia menerangkan bahwa berapapun jumlah investasi yang dilakukan milenial – walaupun jumlahnya kecil sekalipun – jika dilakukan sejak dini dan secara konsisten, maka mereka bisa mendapatkan hasil yang besar di kemudian hari.

“Sisihkanlah minimal 10 persen uang kalian untuk investasi setiap bulannya,” tekannya.

Tingkat Inflasi

Lebih lanjut, Assistant Manager II PT Pegadaian (Persero) itu menyebutkan beberapa alasan yang menjadikan milenial harus mulai berinvestasi. Pertama, menurutnya, adalah tingkat inflasi. Tidak bisa dimungkiri bahwa harga barang akan terus naik seiring berjalannya waktu. Karena itu, perempuan yang biasa disapa Rizka tersebut menuturkan dengan melakukan investasi maka nilai uang yang ditabung itu tidak akan melemah.

Selain itu, pertimbangan masa produktif dan tidak produktif menjadi alasan penting untuk berinvestasi. Pasalnya, tidak selamanya seseorang bisa terus produktif bekerja. Ada kalanya mereka sudah tidak bisa berkreasi lagi, sementara kebutuhan kebutuhan masih harus terus dipenuhi. Karena itu, dalam hal rtersebut investasi sangat penting untuk mempersiapkan finansial di usia tua.

“Alasan lainnya adalah investasi bisa menjaga daya beli. Jadi, kita masih bisa membeli barang-barang di puluhan tahun kebelakang,” imbuhnya.

Terkait dengan pemilihan jenis investasi, Rizka menuturkan bahwa itu harus disesuaikan dengan profil pribadi masing-masing, yakni seberapa berani investor tersebut mengambil risiko.

“Prinsip melakukan investasi adalah semakin banyak keuntungan, maka semakin tinggi pula risikonya. Jadi, lakukan observasi dulu bagaimana sikap toleransi kalian terhadap risiko itu sebelum memilih jenis investasi,” tutupnya. 

Penulis: Nikmatus Sholikhah

Editor: Feri Fenoria 

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp