Delegasi UNAIR Raih 4 Medali Perunggu dalam Ajang KN MIPA Kemendikbud Ristek 2021

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

UNAIR NEWS – Mengharumkan nama almamater tercinta dengan prestasi adalah kebanggaan setiap Ksatria Airlangga, termasuk Sirojudin, I Putu Agus Arsana dan M. Zulqi Prishandi W. Ketiganya berhasil meraih medali perunggu di bidang Biologi pada Kompetisi Nasional Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (KN MIPA) 2021. Serta, Fadli Januar memenangkan medali perunggu pada cabang lomba Fisika.

KN MIPA adalah kompetisi sains nasional bergengsi yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kemendikbud Ristek. Bidang yang dilombakan adalah Fisika, Biologi, Kimia, dan Matematika.

Fadli, Agus, dan Zulqi yang berasal dari Fakultas Kedokteran (FK) serta Sirojudin dari Fakultas Sains dan Teknologi (FST) tidak menyurutkan semangat untuk berkompetisi di bidang MIPA. Fadli memilih untuk berkompetisi pada bidang Fisika. “Dulu saya suka ikut lomba-lomba fisika, kalau kedokteran saya kan baru belajar jadi masih belum terlalu menguasai, jadi saya andil di sini,” tutur Fadli.

Dalam mempersiapkan lomba, Fadli membutuhkan waktu sekitar dua bulan di tengah kesibukan kuliah kedokteran. “Meskipun beberapa ada yang lupa, saya masih ingat ilmu – ilmu Fisika waktu di SMA dulu dan saya belajar ulang beberapa bagian yang saya lupa untuk KN MIPA ini,” ujar Fadli.

Sementara itu, Agus dan Zulqi memilih berkompetisi pada bidang Biologi. “Karena aku emang passion-nya di bidang Biologi dan dari SMA juga udah OSN. Secara keseluruhan, alasanku ikut supaya bisa jaga bassic Biologi-nya tetap ada di otakku,” ungkap Agus, mahasiswa FK UNAIR angkatan 2018.

Berbeda dari Fadli, untuk menjaga bassic Biologi-nya sekaligus sebagai persiapan KN MIPA, Agus juga menjadi mentor OSN Biologi untuk anak-anak SMA. Agus memiliki trik khusus untuk mempersiapkan ajang bergengsi tersebut.

“Aku lihat polanya dari tahun lalu, sebenarnya tipe soalnya bakal mirip-mirip tetapi yang ditanyakan akan diubah atau dibolak-balik. Aku belajarnya pakai cara itu karena menurutku efektif untuk waktu yang cukup mepet,” jelasnya.

Walaupun terkendala Covid-19 sehingga diadakan secara online, ketiganya tetap antusias dalam mengikuti perlombaan. Bagi Fadli, lombanya lebih susah dari apa yang ia bayangkan. Sementara itu, menurut Agus, tahun ini kurang terasa vibes perlombaannya dibandingkan tahun lalu.

“Tahun ini benar-benar harus mandiri, menyiapkan laptop sendiri dan lain sebagainya apalagi jika terkendala sinyal. Tetapi untungnya dari pihak UNAIR selalu kasih support dan reminder,” ucap Agus.

Menjadi delegasi UNAIR dalam perlombaan bergengsi yang diikuti oleh berbagai perguruan tinggi top di Indonesia bukan berarti lepas dari masalah teknis dan kisah lucu. Pasalnya KN MIPA 2021 adalah lomba yang tidak dapat Agus lupakan.

“Bayangin ya, H-10 menit laptopku tiba-tiba rusak dan wifi-nya nggak ke-detect. Waktu itu aku langsung cepet telpon temanku buat pinjem laptop dan pinjem kosnya juga. Untungnya deket makanya aku langsung lari,” ungkapnya.

“Aku bersyukur banget. Kalau gak ada dia, mungkin aku gak akan bisa memenangkan medali perunggu ini,” lanjutnya.

Tahun ini KN MIPA 2021 dilaksanakan secara daring, mulai 27 Juli 2021 dan ditutup dengan penganugerahan hadiah secara virtual tanggal 30 Juli 2021. Selain empat delegasi UNAIR yang menyabet empat medali perunggu, Rr Praditya Fadly Chandra Samiadji diaunegarahi honorable mention di bidang kimi.

Pada tahun ini UNAIR berhasil meraih empat medali perunggu dan satu gelar honorable mention dalam KN MIPA 2021. Agus mengaku senang dapat memberikan kontribusi positif untuk almamater UNAIR dan berharap prestasi UNAIR kedepannya semakin meningkat, khususnya dalam ajang bergengsi KN MIPA. (*)

Penulis: Pandit Bagus Tri Saputra dan Melissa Valentina Ariyanto

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp