Raih Juara Nasional Berkat Gagasan Pesawat Tanpa Awak untuk Kontrol KJA

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

UNAIR NEWS – Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga (FPK UNAIR) kembali mencetak prestasi gemilang di kancah nasional. Kali ini dua mahasiswa meraih Juara III dan Best paper dalam ajang Scientific Paper of Marine Science Competition (SPACE) 2021 yang diselenggarakan oleh FIKP Universitas Hasanuddin (Unhas) pada Sabtu (10/4/2021).

Keduanya yaitu Ahmad Agung Hidayatullah dan Wahyu Saputro, mahasiswa angkatan 2019. Mereka mencetuskan inovasi Marine Life Control Drone System.

Agung selaku ketua tim menjelaskan alasan mengambil topik tersebut. Sebagai mahasiswa perikanan dan kelautan ia merasakan keresahan mengenai permasalahan budidaya ikan kerapu.

Menurutnya, ikan kerapu macan termasuk komoditas perikanan yang bersifat export oriented, artinya komoditas yang bertujuan untuk diekspor ke luar negeri. Umumnya budidaya ikan kerapu menggunakan sistem Keramba Jaring Apung (KJA), tetapi permasalahan angka kelulushidupan/survival rate (SR) masih rendah.

“Keresahan saya terkait budidaya ikan kerapu di KJA menaruh perhatian lebih, hingga akhirnya saya terbayang memberikan sistem pendukung untuk keberlangsungan hidup ikan kerapu yaitu dengan Marine Life Control Drone System,” ujarnya.

Lebih lanjut, Agung menjelaskan bahwa Marine Life Control Drone System dikembangkan dengan pesawat terbang tanpa awak atau Unmanned Aerial Vehicle (UAV) yang digabungkan dengan alat pengontrol kualitas air. Harapannya mampu mengontrol kualitas air dan memberi pakan otomatis untuk budidaya di KJA.

UAV merupakan topik baru dalam dunia perikanan. Di Indonesia pun teknologi tersebut belum banyak dikembangkan. Terutama penggunaan drone dalam mengontrol kualitas air pada budidaya KJA.  

Senada dengan hal itu, menurut Wahyu inovasi yang mereka ciptakan bisa menjadi sesuatu yang efektif. “Karena UAV masih belum banyak menyentuh masyarakat, kami mengambil peluang tersebut. Keunggulannya menggunakan drone bisa sebagai optimalisasi pengontrolan dan pengefektifan waktu yang digunakan,” tuturnya.

Wahyu berpesan ke mahasiswa yang lain untuk tidak takut memulai hal baru dengan cara harus berani show-up. “Ingatlah bahwa salah benar nomer sekian, yang penting kalian berani show-up dulu, dan tidak lupa maknai setiap proses sebagai kemenangan,” pungkasnya. (*)

Penulis : Viradyah Lulut Santosa

Editor: Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp