Probiotik untuk Pemulihan Reproduksi Ikan

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi pemberian prebiotik pada ikan. (Sumber: Analisa Indonesia)

Probiotik merupakan suplemen yang membantu melindungi dan memelihara kesehatan ikan terutama kesehatan organ reproduksi ikan. Suplemen ini diyakini bekerja untuk melindungi dan membantu bakteri “baik” yang ada dalam saluran pencernaan dari bahan polutan yang berbahaya dengan cara menyerap, mencerna lalu melepaskan menjadi bahan yang aman. Beberapa logam berat sebagai bahan berbahaya lingkungan perairan dapat terserap langsung masuk ke dalam pencernaan dan segera dinetralisir dengan suplemen probiotik.

Limbah dari industri, pertanian, transportasi, dan aktivitas manusia merupakan sumber utama bahan berbaya logam berat di lingkungan perairan. Bahan ini sering digunakan dalam pembuatan suatu produk di industri dan menyumbangkan sebagian besar polutan perairan. Pencemaran lingkungan karena berat logam telah menjadi ancaman serius bagi kehidupan ikan yang ada di dalamnya. Bahaya utama karena proses penyerapan dan pengendapan bahan berbahaya dalam tubuh. Bahaya yang ditimbulkan karena sifatnya yang sukar diuraikan dan menimbulkan molekul radikal bebas yang sangat reaktif.

Sejumlah kecil logam berat ikut bermain dalam penurunan fungsi metabolisme sel, misalnya merkuri, cadmium, tembaga, timbal, dll karena bersifat racun. Keberadaan logam tersebut dapat merusak struktur dan fungsi insang, hati, dan organ reproduksi ikan, termasuk dalam hal ini menurunkan kemampuan pembuahan dan produksi ikan.

Penggunaan mikroorganisme untuk mengurangi dampak polutan perairan adalah alternatif dapat digunakan dalam pakan untuk memulihkan kesehatan ikan yang tercemar logam berat. Banyak mikroorganisme memiliki kemampuan untuk menghilangkan efek beracun berat logam, beberapa di antaranya adalah bakteri asam laktat, termasuk Lactobacillus sp. Senyawa asam laktat yang diproduksi oleh bakteri ini bisa menekan pertumbuhan bakteri “jahat” dengan cara membuatnya lingkungan lebih asam, selain itu bakteri ini dapat membersihkan dan menetralisir logam berat yang masuk ke dalam pencernaan melalui pembentukan ikatan antara logam berat dan sel bakteri dan mengeluarkan bersama feses ikan. Bakteri ini juga dapat mereduksi bahan berbahaya dengan melibatkan aktivitas enzimatis yang diproduksi oleh mikroorganisme itu sendiri. Adanya aktivitas enzimatis mempercepat terjadinya modifikasi polutan beracun dengan mengubah struktur kimianya menjadi tidak beracun.

Budidaya ikan yang dilakukan di waduk atau kolam yang airnya berasal dari sungai yang tercemar logam berat perlu mendapat perhatian khusus. Penggunaan air tersebut dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan ikan. Penggunaan pakan ikan biasa belum tentu bisa mengatasi dampak negatif yang disebabkan oleh polutan. Untuk itu pemberian pakan susplemen yang mengandung konsorsium probiotik dianjurkan, sehingga dapat membersihkan, menetralkan, dan meningkatkan pertumbuhan bakteri “baik” di pencernaan ikan yang terpapar logam berat. Selain itu, pakan suplemen yang berasal dari probiotik juga terbukti memulihkan dan meningkatkan kualitas sperma ikan yang terpapar logam berat.

Berdasarkan hasil pengujian diketahui bahwa pakan suplemen probiotik bisa meningkatkan kesehatan reproduksi ikan yang terpapar logam berat. Pemaparan terhadap variasi konsentrasi logam berat menurunkan ketebalan lapisan testis dan panjang tubulus seminiferous dibandingkan dengan kontrol. Pemberian suplemen terbukti dengan adanya perubahan ukuran lapisan testis menjadi lebih tebal dan tubulus seminiferous menjadi memanjang.

Selain itu pengujian terhadap pemberian pakan suplemen yang mengandung vitamin C saja dan yang mengandung campuran probiotik dan vitamin C pada ikan yang tercemar, tidak menunjukkan perbedaan panjang tubulus seminiferus dibandingkan dengan kontrol. Tetapi ukurannya menurun ketika terpaparan logam dengan konsentrasi tinggi (Cd, 0,6 ppm).

Pengujian yang lainnya yaitu uji terhadap ukuran kista dan sel spermatogenik dalam testis ikan menunjukkan adanya perubahan. Kista merupakan bagian dari tubulus seminiferous yang mengandung sel-sel germinal (spermatogonia, spermatosit, dan spermatosit). Sel-sel tersebut tumbuh dan berkembang dalam kista. Ukuran kista menyesuaikan dengan pertumbuhan sel-sel germinal di dalamnya. Hasil pengujian menunjukkan bahwa memaparan logam berat menurunkan diameter kista dan sel spermatogenik ikan. Namun, memberi suplemen probiotik meningkat diameternya setelah paparan logam berat, tetapi pemberian vitamin C saja atau  kombinasi keduanya tidak berpengaruh. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemberian pakan yang mengandung suplemen probiotik lebih baik untuk meningkatkan kesehatan reproduksi (ukuran tubulus dan tebal lapisan testis, serta diameter kista dan sel spermatogenik) ikan yang tercemar logam berat dibandingkan dengan pemberian suplemen lainnya (vitamin C. suplemen saja atau kombinasi keduanya).

Penulis: Alfiah Hayati

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di: http://www.envirobiotechjournals.com/article_abstract.php?aid=11068&iid=323&jid=4

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp