Mengenal Lebih Dalam Berbagai Program di Magister Teknik Biomedis FST UNAIR

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Prof. Dr. Suryani Dyah Astuti, M.Si saat mempresentasikan program magister teknik biomedis FST UNAIR (Foto : Istimewa)

UNAIR NEWS – Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Airlangga (UNAIR) mengenalkan program magister Teknik Biomedis melalui webinar yang dilaksanakan pada Sabtu (13/3/2021). Webinar dilaksanakan melalui media Zoom dan YouTube dengan tiga pembicara utama yaitu Herri Trilaksana, S.Si., M.Si., Ph.D; Prof. Dr. Suryani Dyah Astuti, M.Si; dan Dr. Khusnul Ain, S.T., M.Si. Tidak hanya mengenalkan program magister, webinar tersebut juga mengundang mahasiswa untuk berbagi pengalaman mereka selama mengikuti program yang tersedia.

Pada webinar tersebut, Herri selaku Ketua Departemen Fisika FST UNAIR menjelaskan bahwa magister Teknik Biomedis atau biomedical engineering berada di Departemen Fisika bersama dengan program sarjana atau S1 Teknik Biomedis dan S1 Fisika. Adapun program yang ditawarkan di magister Teknik Biomedis antara lain adalah program fast track untuk mahasiswa S1 Teknik Biomedis UNAIR, program Airlangga Development Scholarship (ADS) untuk mahasiswa internasional, program double degree yang bekerja sama dengan Asia University Taiwan, dan PMDSU atau program akselerasi untuk mendapatkan gelar Ph.D.

“Mahasiswa S1 Teknik Biomedis UNAIR bisa mengikuti program fast track sehingga dalam waktu empat sampai lima tahun bisa mendapatkan gelar magister,” jelas Herri.

Prof. Suryani juga menjelaskan bahwa syarat bisa mengikuti program fast track berdasarkan ketentuan Peraturan Rektor UNAIR Nomor 17 dan Nomor 39 Tahun 2019 antara lain adalah telah menempuh semester lima dengan capaian minimal 100 SKS. IPK mahasiswa juga lebih dari sama dengan 3,50 serta telah menempuh program KKN-BBM.

Nilai TOEFL/ELPT mahasiswa juga harus lebih dari sama dengan 475. Syarat selanjutnya adalah mendapat persetujuan dari dekan dan rekomendasi dari KPS S1 serta calon pembimbing tesis program S2

“Adapun seleksi lolos program fast track akan dilaksanakan oleh fakultas pada awal semester enam,” lanjut Prof. Suryani selaku Kepala Program Studi Magister Teknik Biomedis UNAIR.

Selama mengikuti program fast track terdapat beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan. Yaitu mahasiswa lulus S1 maksimum dalam waktu empat tahun dengan IPK lebih dari sama dengan 3,50. Kemudian, capaian IPK tahun pertama program S2 juga paling sedikit adalah 12 SKS dengan IPK minimal 3,50.

“Mahasiswa yang memenuhi ketentuan program fast track akan secara otomatis diterima sebagai mahasiswa program magister regular dan wajib melakukan registrasi mahasiswa baru program magister di UNAIR,” terangnya.

Sementara itu, mahasiswa yang mengikuti program double degree magister Teknik Biomedis akan mendapatkan dua ijazah. Satu ijazah dari UNAIR dan lainnya dari Asia University. Mahasiswa juga akan mendapatkan kesempatan belajar di Asia University pada saat memasuki semester tiga.

Sebagai universitas terbaik di Indonesia, UNAIR terus mengembangkan program studi yang mampu menjawab tantangan di masyarakat. (*)

Penulis : Galuh Mega Kurnia

Editor : Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp