UNAIR Dukung Start Up Mahasiswa dan Alumni Lewat Inkubator Bisnis

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Program Inkubasi Bisnis Teknologi BPBRIN tahun 2021. (Foto : Istimewa)

UNAIR NEWS – Inkubator bisnis pertama kali didirikan di UNAIR pada tahun 2017 silam. Salah satu tujuan pendirian inkubator tersebut adalah untuk membantu perkembangan start up di UNAIR. Saat ini, inkubator bisnis tersebut telah berkembang dan berganti nama menjadi inkubator bisnis dan teknologi, berada di bawah Badan Pengembangan Bisnis Rintisan dan Inovasi (BPBRIN) UNAIR.

Dr. Achsania Hendratmi, SE atau yang karib disapa Achsania menjelaskan bahwa inkubasi bisnis teknologi itu sendiri merupakan proses inkubasi untuk mendukung pengembangan produk dan/atau pengembangan bisnis perusahaan pemula berbasis teknologi agar dapat menjadi perusahaan yang profitable dan memiliki pengelolaan organisasi dan keuangan yang benar. Inkubasi bisnis dan teknolog juga berupaya untuk menjadikan start up binaan menjadi perusahaan yang sustainable, hingga memiliki dampak positif bagi masyarakat.

“Terdapat tiga pilar layanan utama inkubator bisnis dan teknologi, yaitu pra inkubasi, inkubasi, dan pasca inkubasi,” lanjutnya.

Sementara itu, inkubator bisnis dan teknologi UNAIR memiliki tujuh layanan yang dapat diakses atau didapatkan oleh start up binaan. Yaitu space and share, services, support, skill development, seed capital, synergy, dan social networking.

Space and share merupakan penyediaan fasilitas kantor atau ruang bekerja seperti ruang diskusi, ruang produksi, laboratorium, ruang pamer, dan koneksi internet. Sementara services adalah penyediaan bimbingan teknis seperti bimbingan manajemen, marketing, aspek keuangan, hukum, informasi bisnis dan teknologi.

Support dimaksudkan sebagai penyediaan bantuan akses pada riset, jaringan profesional, pengembangan teknologi,  dan hubungan dengan investor,” papar ketua bidang inkubator bisnis dan teknologi UNAIR tersebut.

Layanan skill development adalam pemberian pelatihan perencanaan bisnis, manajemen dan kepemimpinan. Seed Capital adalah pemberian bantuan untuk akses kepada sumber pendanaan dan lembaga keuangan.

Adapun synergy adalah kerja sama antar tenant start up, universitas, lembaga, riset, usaha swasta, profesional dan masyarakat. Social Networking adalah fasilitas untuk membangun jejaring melalui seminar, pameran, dan kunjungan instansi.

Dukungan untuk Alumni

Selain pendirian inkubator bisnis, UNAIR juga memiliki program yang mendukung start up mahasiswa dan alumni pada aspek finansial. Start up yang tergabung menjadi tenant di inkubator bisnis dan teknologi bias mendapatkan pendanaan melalui dua skema yaitu melalui pendanaan internal dari RKAT, dan eksternal dari berbagai institusi, kementerian, dan lembaga baik pemerintah maupun swasta.

“Meski begitu, inkubator fungsinya lebih pada mendampingi dan mengikubasi start up yang sudah berjalan minimal 6 bulan, bukan masih dalam tataran ide,” terang Achsania.

Pada bulan Februari 2021, BPBRIN juga telah melakukan launching perubahan nama inkubator bisnis dan teknologi menjadi Satria Airlangga Inkubator Bisnis (SAIN). SAIN setiap tahunnya akan melakukan rekruitmen sebanyak dua kali untuk menjaring tenant start up. Syaratnya adalah start up harus telah berjalan minimal enam bulan baik start up berbasis teknologi maupun non teknologi.

“Pelaku start up dapat mahasiswa, alumni, maupun dosen inventor,” ucap Achsania.

Kedepannya, lanjut Achsania, inkubator universitas sebenarnya adalah bagaimana mampu menjadi wadah menginkubasi, hasil invensi dari UNAIR yang kemudian harus dihilirisasi atau dikomersialkan menjadi produk massa. Proses produk invensi agar dapat menjadi komersial harus telah melewati technology readiness level poin 7, telah terbentuk struktur kelembagaannya dalam bentuk perusahaan atau start up awal untuk kemudian di scaling up.

Guna mengakomodasi mahasiswa yang masih pada tahapan ide, terdapat direktorat PPKA sebagai supply atau sumber talent start up. PPKA juga memiliki peran untuk membangun inisiasi jiwa kewirausahaan melalui program kewirausahaan mahasiswa serta bantuan untuk usaha awal mahasiswa.

“UNAIR juga memberikan penghargaan start up terbaik, yang tahun kemarin diberikan pada saat diesnatalies UNAIR,” lanjutnya.

Tidak hanya itu, bantuan lain yang diberikan oleh UNAIR adalah dengan diresmikannya dua co-working space. Yaitu co-working Inkubator dan co-working Coffee Toffe sebagai bentuk sarana dalam membangun ekosistem start up UNAIR. (*)

Penulis : Galuh Mega Kurnia

Editor : Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp