Sematkan Harapan Menuju UNAIR 300 WCU, Gathering Vote UNAIR Tekankan Peran Alumni

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Suasana zoom Gathering Vote UNAIR bersama ratusan alumni. (Foto: SS Zoom DPKKA)

UNAIR NEWS – UNAIR memang tak henti-hentinya terus berjuang dalam meningkatkan kualitas institusinya. Setelah memperoleh peringkat 521-530 pada QS World University Ranking (WUR) pada 2020 silam, UNAIR berambisi untuk menggenjot peringkat itu menjadi 300 WCU pada tahun 2024. Oleh karena itu, dibutuhkan peran alumni sebagai wajah dari almamater untuk merealisasikan ambisi tersebut.

Untuk itu pada Sabtu pagi (20/2/2021), Direktorat Pengembangan Karir, Inkubasi Kewirausahaan, dan Alumni (DPKKA) melangsungkan kegiatan Gathering Vote via Zoomuntuk menggaet kontribusi alumni yang telah berkarir di berbagai instansi. Muhammad Miftahussurur, dr., M.Kes., Sp.PD-KGEH., Ph.D., selaku Wakil Rektor Bidang Internasionalisasi, Digitalisasi, dan Informasi memaparkan perkembangan kualitas UNAIR dewasa ini.

Ia menjelaskan bahwa menggunakan pemeringkatan QS WUR, penilaiannya dibagi menjadi dua. 50% dari total nilai diambil dari survei kepada akademisi seluruh dunia dan pengguna lulusan, sedangkan 50% lainnya berasal dari kinerja yang dimiliki oleh masing-masing perguruan tinggi. 

“Bobot penilaian apabila akademisi atau alumni yang mengisi survei tersebut jauh lebih dipertimbangkan daripada pegawai UNAIR sendiri yang mengisi. Perbandingannya sekitar 4 : 1, alhasil kita bisa melihat betapa pentingnya kontribusi alumni dalam peningkatan kualitas UNAIR,” ujar dokter spesialis Penyakit Dalam itu.

Miftahussurur memaparkan bahwa tolak ukur kinerja perguruan tinggi yang mempengaruhi penilaian 50% satunya adalah terkait reputasi akademiknya, reputasi kepegawaiannya, dan kualitas mahasiswanya, serta frekuensi student exchange-nya. Ia juga menceritakan bahwa terdapat peningkatan reputasi kepegawaian (employer reputation) UNAIR hingga kini mencapai peringkat 272.

“Namun terdapat tren penurunan dari jumlah voters yang berasal dari Asia Tenggara yang memilih UNAIR, sementara tren pemilih dari Asia Tenggara pada kampus-kampus top di Indonesia mengalami peningkatan. Alhasil kami butuh kerjasama dari employer untuk memilih UNAIR,” ujarnya.

Setelah pemaparan dari Wakil Rektor IDI, acara gathering vote dilanjut dengan pemaparan tata cara untuk memilih UNAIR dalam website QS yang dipandu oleh Direktur DPPKA UNAIR Prof. Elly Munadziroh kepada para alumni yang menghadiri kegiatan tersebut.

Penulis: Pradnya Wicaksana

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp