Kolaborasi Kampus, DPD-RI, dan KADIN, untuk Kesejahteraan Masyarakat

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
DARI KIRI: Prof Badri Munir Sukoco, La Nyala M, dan Prof Suparto saat diskusi kolaborasi kampus, DPD-RI, dan KADIN, pada Rabu (17/2/2021). (Foto: Agus Irwanto)

UNAIR NEWS – Masih dalam serangkaian acara Airlangga Education Expo (AEE), Univesitas Airlangga menggelar webinar kolaborasi antara kampus, DPD-RI, dan KADIN (Kamar Dagang dan Industri). Webinar kolaborasi itu menghadirkan Ketua DPD-RI La Nyala M., Ketua KADIN Jawa Timur Adik Dwi P., Direktur Sekolah Pascasarjana UNAIR Prof Badri Munir Sukoco, Ph.D., dan dimoderatori oleh Assoc. Prof Suparto.

Webinar berlangsung secara offline di Kantor Manajemen UNAIR dan juga online pada Rabu (17/2/2021). Selain disarkan langsung melalui YouTube Pasca UNAIR, acara juga disiarkan langsung oleh seluruh jaringan radio di Jawa Timur, dan diikuti bupati dan seluruh Ketua KADIN di Jatim dan nasional secara online. Acara juga disiarkan melalui Asosiasi Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) Jatim.

Dalam kesempatan itu La Nyala mengatakan bahwa pihaknya mendukung mahasiswa dan civitas kampus yang tajam dan kritis sehingga dapat memberikan saran-saran untuk perbaikan sistem politik di Indonesia. Menurutnya, sistem politik yang bagus, akan mendorong terciptanya situasi ekonomi dan pemerintahan yang sehat pula.

“Semua instrumen kehidupan kita ditentukan oleh keputusan politik. Karena semua kebijakan ekonomi dan pemerintahan ditentukan oleh politik,” ujar La Nyala.

“Sudah saatnya kampus terus-menerus mengambil tanggungjawab dalam berkontribusi terhadap perbaikan sistem politik di Indonesia,” tambahnya.

Dalam kesempatan itu, La Nyala juga mendukung kolaborasi antara kampus, RPD-RI, dan KADIN, untuk mendukung jalan menuju masyarakat yang sejahtera.

Ketua DPD-RI La Nyala M. (Foto: Agus Irwanto)

Direktur Sekolah Pascasarjana UNAIR Prof Badri mendukung pula kolaborasi antara kampus, DPD-RI, dan KADIN. Menurut Prof Badri, kampus adalah gudangnya kreativitas. Dan kreativitas saat ini sebagai new economy.

Prof Badri mengungkapkan bahwa kampus adalah gudangnya kreatitivas dan startup-startup baru. Kampus tidak dapat bergerak tanpa dukungan dari pemerintah provinsi dan pemerintah pusat. Startup yang semakin banyak, maka ekonomi akan semakin baju.

“Perguruan tinggi dengan semua sektor bisa saling kolaborasi dan mengisi, untuk membuat Indonesia lebih baik melalui startup dan ekonomi kreatif,” terang Prof Badri.

Sebagai informasi, mendukung Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia yang unggul dan mampu menjawab tantangan global, ada enam program studi baru yang dibuka Sekolah Pascasarjana UNAIR tahun 2021 ini. Keenam prodi baru itu adalah magister Data Science, Health Economics, Creative Industry, Venture Creation, Veterinary Pharmacy, Population Administration, dan Women Empowerement. (*)

Penulis: Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp