Stres di Tempat Kerja Masih Mengintai

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi stres di tempat kerja. (Sumber: alodokter)

Pekerja dituntut untuk bekerja dengan baik untuk kepentingan perusahaan. Tingginya tuntutan perusahaan terhadap pekerja akan menimbulkan tekanan pada pekerja dan dapat menyebabkan stres kerja. Stres kerja merupakan suatu perasaan stres yang dialami karyawan dalam melaksanakan pekerjaan. Selain itu, stres merupakan respon dalam menyesuaikan diri yang dipengaruhi oleh perbedaan pada setiap individu dan proses psikologisnya, sebagai akibat dari tindakan, situasi atau peristiwa lingkungan yang terlalu banyak menghasilkan tuntutan psikologis dan fisik seseorang.

Selain lingkungan kerja, faktor yang juga mempengaruhi terjadinya stres kerja adalah beban kerja. Pekerjaan manusia terdiri dari dua ciri yaitu mental dan fisik, kemudian masing-masing mempunyai tingkat pembebanan yang berbeda-beda. Tingkat pemuatan yang terlalu tinggi, konsumsi energi yang tinggi memungkinkan kelebihan beban untuk beban kerja fisik dan “tekanan berlebihan” untuk pekerjaan mental, sebaliknya intensitas pemuatan yang terlalu rendah dapat menyebabkan kebosanan dalam pekerjaan fisik dan kelelahan atau “tekanan” pada pekerjaan mental. Untuk itu diperlukan upaya agar tingkat intensitas pembebanan yang optimal antara dua batas ekstrim tadi dan tentunya berbeda antara masing-masing individu.

Dalam penelitian ini variabel lingkungan kerja pada Divisi Maintenance dan Perbaikan PT. X Surabaya terdiri dari iklim kerja, kebisingan dan pencahayaan di tempat kerja. Ketiga variabel tersebut dibagi menjadi dua kategori berdasarkan kondisi yang dirasakan oleh pekerja, baik pekerja merasa terganggu maupun tidak terganggu. Beban kerja dalam penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu beban kerja fisik dan beban kerja mental. Setiap variabel dikelompokkan menjadi tiga kategori: rendah, sedang dan tinggi. Stres kerja dibagi menjadi tiga kriteria yaitu rendah, sedang, dan tinggi.

Hasil dalam penelitian ini adalah iklim kerja tidak berhubungan dengan stres kerja, kebisingan tidak terkait dengan stres kerja, pencahayaan tidak terkait dengan stres kerja, beban kerja fisik terkait dengan stres kerja, beban kerja mental tidak memiliki hubungan dengan stres kerja.

Lingkungan kerja fisik adalah segala sesuatu yang ada di sekitar tempat seseorang bekerja, yang secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi dalam melaksanakan pekerjaannya, sedangkan lingkungan kerja non fisik adalah segala sesuatu yang terjadi dalam perusahaan yang berhubungan dengan hubungan kerja, baik hubungan dengan atasan maupun hubungan. dengan rekan kerja, serta hubungan dengan bawahan. Perusahaan dituntut mampu menciptakan lingkungan kerja yang baik. Sebab, dalam menjalankan pekerjaannya karyawan akan berinteraksi langsung dengan lingkungan kerja yang ada di setiap bagian perusahaan. Sehingga lingkungan kerja akan sangat berpengaruh terhadap stres yang akan diterima oleh karyawan atau dapat juga diartikan bahwa lingkungan kerja merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk dapat mengontrol atau meminimalkan stres yang diterima karyawan.

Kesadaran atau perasaan disfungsional karyawan sebagai akibat dari kondisi yang dirasakan di tempat kerja dan reaksi psikologis dan fisiologis karyawan terhadap kondisi tidak nyaman atau tidak diinginkan tidak dipengaruhi oleh kualitas lingkungan internal organisasi yang relatif berlangsung, dialami oleh anggota organisasi, pengaruh perilaku mereka dan dapat dijelaskan dalam kerangka karakteristik atau sifat organisasi seperti struktur, tanggung jawab, standar, penghargaan, dukungan, dan komitmen. Lingkungan yang bising merupakan gangguan yang dapat mempengaruhi kenyamanan dan kesehatan, terutama yang bersumber dari kegiatan operasional peralatan mesin. Kebisingan merupakan pemicu stres yang dapat menyebabkan perubahan fisik, psikologis, dan perilaku manusia

Setiap pekerjaan tentunya akan membebani tenaga kerja atau manusia baik secara fisik maupun beban mental, dari sudut pandang ergonomis, setiap beban kerja yang diterima seseorang harus sesuai atau seimbang dengan baik terhadap kemampuan fisik, kemampuan kognitif dan keterbatasan manusia yang menerima beban tersebut. Beban kerja fisik merupakan beban kerja yang diterima dari pekerjaan yang membutuhkan tenaga fisik seperti mengangkat, mendorong, mengangkut, sedangkan untuk beban kerja mental merupakan perbedaan antara tuntutan antara beban kerja suatu tugas dengan kapasitas maksimal seseorang dalam kondisi termotivasi.

Beban kerja mental yang melebihi kemampuan tubuh dapat menimbulkan perasaan tidak nyaman (fase awal), kelelahan (overstress), cedera, kecelakaan, nyeri, sakit, dan penurunan produktivitas (fase akhir). Sebaliknya jika beban kerja lebih kecil dari kemampuan tubuh dapat menyebabkan rasa ngompol, jenuh, jenuh, lesu, kurang produktif dan sakit.

Penulis: Putri Ayuni Alayyannur

Artikel lengkapnya dapat dilihat pada link berikut ini,

https://medicopublication.com/index.php/ijfmt/article/view/13678

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).