“Serat Menak” Karya Sastra Lama yang Kreatif-Dramatik

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh Islam Indonesia

Naskah Serat Menak merupakan salah satu karya sastra lama yang menceritakan perjuangan Jayeng Rana dan Umar Maya dalam menakhlukkan Prabu Nusyirwan. Di dalam naskah terdapat iluminasi dan ilustrasi yang menarik, menjadi media estetika, dan sarana eksplanatory bagi teks naskah tersebut. Illuminasi dan ilustrasi juga bisa membantu menjelaskan asal naskah tersebut. Kecenderungan style motif tiap daerah memilki karakter masing-masing, selain subjektivitas gaya pembuatnya. Illuminasi juga dapat membantu menentukan kapan naskah tersebut ditulis atau disalin, sebab seniman-seniman pembuat Illuminasi tersebut merupakan saksi anak zaman. Setiap zaman juga memilki style yang berbeda. Serat Menak banyak menampilkan model atau motif wayang. Sebagaimana umumnya gambar wayang, Iluminasi (ilustrasi) model wayang digambarkan secara en-profile (tampak dari samping). Iluminasi model wayang dibuat untuk menjelaskan narasi cerita yang terdapat dalam teks. Iluminasi tersebut dibuat pada setiap jejer (adegan) baik jejer keraton maupun jejer perang. Gambar wayang dalam naskah dibuat lebih luwes dan mengikuti perkembangan zaman (Safari, 2011).

Penggambaran tokoh dalam Serat Menak dapat dikelompokkan sebagai tokoh ksatria, tokoh musuh, peristiwa peperangan, dan gambar binatang kendaraan untuk berperang.Tokoh ksatria merupakan tokoh utama dan tokoh yang membantu perjuangan tokoh utama dalam berperang melawan musuh, digambarkan sosok yang gagah, sakti, dan selalu menang dalam peperangan. Pakaian yang digunakan pun warna-warni menampakkan keanggunan. Kendaraan yang digunakan dapat berupa kuda maupun gajah yang kuat. Dalam peperangan, beberapa tokoh ksatria pun mati dengan gagah berani dalam melawan musuh. Kematian ksatria tersebut tidak membuat surut perjuangan, tetapi menjadikan penyemangat bagi tokoh ksatria lain untk menuntut balas. Sementara itu, Tokoh jahat merupakan tokoh antagonis yang berperang melawan dan berusaha menggagalkan semua usaha tokoh  utama, bahkan berniat membunuh tokoh utama, digambarkan sosok yang kasar, menggunakan segala cara untuk membunuh tokoh utama, dan selalu kalah dalam berperang melawan tokoh utama. 

Aspek kesenirupaan sebagai ilustrasi dalam Serat Menak mempunyai fungsi pelengkap, penghias teks, dan memudahkan pembaca memahami maksud sesuai karakter gambar dan isi teks. Pendekatan bahasa rupa digunakan untuk melihat gambar atau ilustrasi yang representatif atau deskriptif. Bagian yang menarik adalah mengenai cara objek digambarkan. Selain itu, pendekatan ikonografi digunakan untuk memecahkan permasalahan karakter pada tokoh yang digambarkan (Raharja, 2017). Seperti sebuah cerita komik, ilustrasi dalam Serat Menak tersebut digambarkan dengan kreativitas tinggi dalam bentuk pewarnaan pada tokoh wayang baik tokoh protagonis maupun tokoh antagonis, gambaran tokoh, dan peristiwa dramatik. Tokoh seolah-olah hidup dan memunculkan imajinasi penonton, terutama dalam penggambaran peperangan. Peperangan terjadi antara tokoh ksatria dengan para musuhnya. Perang digambarkan dalam beberapa bentuk, seperti seorang ksatria dengan seorang musuh, peperangan dengan menggunakan kendaraan, maupun peperangan bersama. 

Naskah Serat Menak merupakan salah satu naskah lama yang memperlihatkan kekhasan karya sastra lama. Hal itu ditandai dengan adanya ilustrasi berbentuk gambar wayang yang digambarkan secara en-profile (tampak dari samping). Gambar-gambar tersebut dibedakan tokoh ksatria (protagonis) dan tokoh jahat (antagonis). Selain itu, juga dihiasi dengan gambar pola ukiran untuk memperindah disertai beragam warna seperti kuning, merah, kelabu, hitam, jingga, dan sebagainya. Warna-warna yang menghiasi gambar wayang mempertegas peranan sebagai tokoh utama atau sebagai tokoh jahat. Gambar ilustrasi dalam naskah Serat Menak memperlihatkan kreativitas penyalin, penguasaan akan komposisi warna, dan pengetahuan gambar wayang. Dengan adanya ilustrasi tersebut, Cerita Serat Menak menjadi lebih menarik dan hidup. Sebagaimana cerita komik saat ini, ilustrasi dalam naskah Serat Menak mempunyai hubungan yang erat dengan isi cerita. Setiap ilustrasi yang digambarkan memperjelas rangkaian peristiwa atau alur dalam teks, termasuk di dalamnya gambaran tokoh, dan latar. Rangkaian peristiwa yang digambarkan dalam ilustrasi meliputi pengenalan, konflik, klimak, penyelesaian. Hal ini dimungkinkan sebagai awal berkembangnya cerita komik di Indonesia.

Penulis: Mochtar Lutfi S.S., M.Hum.

Link jurnal terkait tulisan di atas:

Top of Form Bottom of Form Visual narrative as strategy of traditional texts: A study on serat menak

http://produccioncientificaluz.org/index.php/opcion/article/view/30709

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).