AIRFOR #16 Bahas Gen Z dan Peluangnya sebagai Pemimpin Muda

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Sesi Tanya Jawab dalam Kegiatan Poadcast Airlangga Forum Segmen 16. (Foto: Youtube Pasca Unair)

UNAIR NEWS – Suatu perubahan atau transformasi sejatinya tidak hanya dilakukan oleh seorang pemuda. Namun banyak kasus yang menyatakan pemuda turut berperan dalam melakukan perubahan dengan menjadi sosok pemimpin. Mungkin kita juga tidak asing dengan tagline Ir. Soekarno yaitu “Beri aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda nisacaya akan kuguncangkan dunia”. Itulah yang turut mendorong alasan pemuda menjadi hal penting dalam perubahan.

Airlangga Forum (AIRFOR) sebuah platform poadcast yang memperbincangkan masalah dan solusinya milik Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga (UNAIR). 5 Februari 2021, memasuki segment ke 16, AIRFOR digelar dengan tema Saat yang Muda Memipin. Perbincangan dihadiri oleh 3 Narasumber, yakni Prof. Badri Munir Sukoco, Ahmad Muhdlor Ali S.I.P dan drg. Winaryo, S.p. Perio.

Prof. Badri Munir Sukoco merupakan Direktur Sekolah Pasca Sarjana UNAIR. Dalam kesempatannya menjadi narasumber, Prof. Badri menguraikan terkait pemimpin muda transformasi daerah. Beliau menjelaskan bahwasannya yang dapat melakukan transformasi tidak hanya kaum pemuda namun dilihat dari data statistik memang begitu adanya.

“Jadi kalau dari sisi demografi, khususnya usia fisik, saya rasa banyak pemimpin yang memang dikategorikan sangat muda dan memang mampu melakukan transformasi yang diharapkan,” terangnya usai memaparkan beberapa pemimpin muda dunia yang mampu memberikan transformasinya.

Lebih lanjut, beliau menjelaskan bahwa terdapat empat mega trand yang ada di Indonesia salah satunya terkait changing demography. Dimana nantinya terdapat 1 dari 6 orang berumur 65 tahun di tahun 2050, 32% populasi diisi Gen Z dan 97% Gen Z memiliki smartphone. Hal tersebut akan menunjukkan realita bahwa partisipasi orang yang lebih senior akan berkurang dan Gen Z akan semakin banyak. Gen Z telah terbiasa dengan digital devices dan memiliki ekspektasi baru akan dunia.

“Mereka ingin lebih banyak via online dan akan menjadi king workforce yang tidak terikat banyak peraturan tetapi bisa bekerja dimanapun. Kondisi ini yang akan mempengaruhi munculnya pemimpin-pemimpin muda,” jelasnya. 

Kondisi tersebut pula yang bisa menjadikan Indonesia beralih dari negara berkembang menjadi negara maju. Hal itu tentunya didapat dari dukungan pemerintah daerah, tidak hanya pemerintah pusat.

Berbeda dari Prof. Badri yang menjelaskan kondisi demografi dan bagaimana pemimpin muda daerah terbentuk. Ahmad Muhdlor Ali S.I.P merupakan Bupati Muda asal Sidoarjo tahun 2021 sekaligus alumnus UNAIR tahun 2013. Ia dalam kesempatan itu lebih memaparkan bagaimana kondisi yang dihadapi pada Daerah yang dipimpinnya sekaligus strategi penyelesaiannya.

Terkait transformasi Sidarjo kedepan. Menurut Bupati Sidoarjo yang akrab di sapa Gus Muhdlor, saat ini semua daerah ditempatkan pada 2 bencana sekaligus yakni pandemi Covid-19 dan bencana alam. Hal tersebut mengharuskan menempatkan prioritas diantara janji-janji kampanye.

Dari 17 program yang dicanangkannya, menurutnya tujuannya sama yakni pemulihan masyarakat baik kesehatan maupun ekonomi. Terdapat tiga agenda besar penyelesaiannya yakni infrastrukur terkait perbaikan jalan, reformasi birokrasi dan pipanisasi PDAM guna peningkatan penggunaan air bersih. (*)

Penulis : Rista Novianti

Editor  : Nuri Hermawan

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp