Virus Nipah Bisa Akibatkan Seseorang Koma, Ini Kata Pakar

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
ILUSTRASI virus nipah (Sumber kompas.com)
ILUSTRASI virus nipah (Sumber kompas.com)

UNAIR NEWS – Virus Nipah, virus yang digadang-gadang bisa menjadi ancaman pandemi jilid 2. Virus ini diakibatkan kelelawar dari famili Pteropodidae yang termasuk dalam genus Pteropus. Virus itu menular dari hewan ke manusia. Vaksin ataupun obat  untuk virus ini bahkan belum ditemukan.

World Health Organization (WHO) dalam situsnya mengatakan bahwa virus yang ditemukan kali pertama di Malaysia pada 1999 tersebut memiliki masa inkubasi 4 sampai 14 hari setelah menginfeksi manusia. Namun, ada pula laporan yang menyatakan masa inkubasi virus ini selama 45 hari.

Tanda dan gejala yang muncul menyerupai influenza. Misalnya, badan meriang, demam, dan otot-otot terasa sakit. Pada gejala yang serius, seseorang bisa mengalami gangguan sistem pernapasan, bahkan infeksi pada otak.

Infeksi pada otak itulah yang akan mengakibatkan penderita mengalami ensefalitis atau radang otak. “Adanya infeksi pada otak ini yang akan menyebabkan ensefalitis,” ujar Dr. Agung Dwi Wahyu Widodo dr., M.Si, M.Ked.Klin, SpMK. dosen Departemen Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.

“Virus yang masuk lewat saluran napas kemudian menyebar lewat darah. Lalu darah ini mengalir menuju otak dan membawa virus,” imbuhnya.

Ensefalitis itu akan berkembang menjadi koma dalam kurun waktu 24 hingga 48 jam. “Selain ensefalitis, penderita juga bisa kejang dan terjadi koma,” terang Ketua Perhimpunan Pengendalian Infeksi (PERDALIN) Cabang Surabaya tersebut.

DOSEN Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga sekaligus dokter RSUD Dr. Soetomo Surabaya Dr. Agung Dwi Wahyu Widodo dr., M.Si. (Foto: dok. pribadi)

Hal tersebut dibuktikan dari hasil autopsi seseorang yang terpapar virus Nipah. “Dari autopsi yang dilakukan, didapatkan bahwa virus ini ditemukan di pembuluh darah dan jaringan otak. Sehingga bisa dikatakan bahwa virus ini bisa menginfeksi otak,” kata dr Agung.

Virus yang menginfeksi otak itulah yang akan menyebabkan seseorang mengalami penurunan kesadaran hingga mengakibatkan koma. WHO menyebutkan seseorang yang sembuh total dari ensefalitis yang diakibatkan virus Nipah akan menderita gangguan neurologis jangka panjang. Bahkan sebanyak 20 persen di antaranya mengalami gangguan seperti gangguan kejang dan perubahan kepribadian. (*)

Penulis: Icha Nur Imami Puspita

Editor: Feri Fenoria

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).