FST UNAIR Terjunkan Relawan Beri Bantuan Alat Filter Air untuk Korban Gempa Sulbar

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Pemasangan alat filter air dilakukan tim relawan dan dibantu warga lokal pada Minggu (31/01/21). (Dok. Pribadi)

UNAIR NEWS – Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Airlangga (UNAIR) menerjunkan sebanyak enam dosen dan tiga mahasiswa menjadi relawan gempa Mamuju dan Majene mulai 24 Januari hingga 7 Februari 2021. Para relawan itu mengemban misi menyiapkan peralatan penjernih air untuk para pengungsi.

Moh. Nurrahmat Saputra salah satu mahasiswa yang ikut serta menuturkan, terdapat empat desa yang menjadi prioritas pemasangan filter. Di antaranya Desa Malunda, Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene; Desa Lombong Timur, Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene; Desa Mekkaatta, Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene; dan Desa Dayangina, Kecamatan Tapalang, Kabupaten Mamuju.

“Sejauh ini kami menyisir sebanyak 10 desa, untuk kondisi 6 desa sumber airnya sudah tidak terjadi masalah. Dalam artian tidak kami prioritaskan untuk memasang instalasi pengolahan air bersih. Namun untuk ke empat desa yang lain, kami prioritaskan,” tutur mahasiswa Teknik Lingkungan tersebut pada (29/01/21).

Memet-sapaan akrabnya menjelaskan, keempat desa yang menjadi prioritas, sebelumnya mengandalkan sumber air yang dengan kondisi air yang keruh, berbau, dan sedikit berminyak. Selain mengandalkan sumber air, sambungnya, juga mengandalkan bantuan air bersih dari pemerintah.

Pembuatan alat dilakukan secara sederhana, dengan menggunakan alat dan bahan yang terdapat di sekitar daerah terdampak. Media filter yang digunakan adalah pasir dan kerikil yang kemudian disusun secara vertikal didalam ember air. Filter itu disebut roughing filter dan slow sand filter.

Dalam pemasangannya, para relawan dibantu dengan tim PMI (Palang Merah Indonesia) dan warga lokal.  Antusiasme warga sangat tinggi dengan adanya bantuan tersebut karena air bersih sangat dibutuhkan untuk kebutuhan sehari-hari.

Dengan dibuatnya alat filter air itu, Memet berharap dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan oleh warga, mengingat air sangat dibutuhkan untuk keperluan sehari-hari.

“Kami juga memberikan edukasi mengenai filter yang kami buat, sehingga para pengungsi nantinya dapat mengatasi masalah air bersih secara mandiri,” pungkas mahasiswa angkatan 2017 tersebut. (*)

Penulis : Asthesia Dhea Cantika

Editor : Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).