Peran seorang pemimpin dalam organisasi terhadap karyawan sangatlah penting. Seorang pemimpin merupakan salah satu penentu jalan dan tujuan organisasi dan harus siap merespon pertumbuhan (Rohman et al., 2020). Kepemimpinan merupakan peran penting yang dapat mempengaruhi sukses tidaknya suatu organisasi. Kebutuhan akan kepemimpinan yang baik semakin meningkat, terutama dalam menghadapi persaingan global. Penelitian ini menggunakan aspek pemimpin dengan gaya kepemimpinan transformasional.
Menurut Wardani & Eliyana, (2020) mengemukakan bahwa konsep kepemimpinan transformasional yang digagas oleh Bass pada tahun 2003 menjelaskan bahwa kepemimpinan transformasional adalah praktik mengidentifikasi motivasi, nilai dan kebutuhan atasan dan bawahan dengan tujuan untuk memuaskan seluruh kelompok. Kepemimpinan transformasional akan memotivasi orang lain untuk melakukan lebih dari yang seharusnya dan seringkali lebih dari yang mereka pikirkan. Mereka menetapkan ekspektasi yang lebih menantang dan biasanya mencapai kinerja yang lebih tinggi. Jenis kepemimpinan ini diyakini akan menjadi salah satu faktor pendorong bagi karyawan untuk berinovasi atau melakukan perubahan lebih baik dari sebelumnya (Syabarrudin et al., 2020).
Kepemimpinan transformasional cenderung berpikiran terbuka dan visioner, sehingga karyawan akan didukung untuk lebih inovatif. Perusahaan perlu memiliki kepemimpinan transformasional yang dapat memotivasi karyawan untuk bekerja melebihi ekspektasi.
Pada dasarnya, kepemimpinan transformasional didasarkan pada prinsip-prinsip pengembangan yang terkait dengan bawahan (Chan & Mak, 2016). Kepemimpinan transformasional dikenal mampu mengevaluasi kemampuan dan potensi setiap bawahan dalam menjalankan pekerjaannya, sekaligus melihat kemungkinan perluasan tanggung jawab dan wewenang bawahan di masa depan. Dalam proses hubungan antara pimpinan dan karyawan diperlukan unsur kepercayaan pada diri karyawan. Ketika mereka merasa percaya diri dengan pemimpinnya, mereka tidak ragu-ragu untuk berhubungan dengan pemimpinnya selama itu sesuai dengan kebijakan organisasi.
Beberapa orang akan merasa takut untuk mengeluarkan pendapat jika mereka kurang percaya pada pemimpinnya (Afsar & Masood, 2018). Dalam penelitian ini juga disebutkan bahwa supervisor merupakan faktor kritis dalam mempengaruhi perilaku kerja karyawan. Memiliki kepercayaan kepada supervisor yang tertanam dalam norma timbal balik dan pertukaran sosial diketahui memungkinkan karyawan untuk mengelola risiko dan ketidakpastian secara efektif (Connelly et al., 2012). Sehingga melalui pengaruh kepemimpinan transformasional diharapkan karyawan mampu menerapkan kepercayaan kepada atasan.
Karena tingkat kepercayaan yang tinggi akan muncul ketika karyawan memahami kerahasiaan, mengidentifikasi dengan organisasi, dan merasakan lingkungan yang aman di mana mereka dapat membuat diri mereka nyaman (Khattak et al., 2020). Sehingga karyawan akan tetap nyaman di lingkungan organisasi, dan menciptakan hasil yang lebih baik untuk kinerjanya. Hal ini juga dapat meningkatkan kepuasan kerja karyawan.
Seorang pemimpin yang efektif adalah pemimpin yang mengakui kekuatan penting yang terkandung dalam diri individu. Setiap individu memiliki kebutuhan dan keinginan yang berbeda. Dengan mendekati individu, pemimpin dapat menerapkan semua aturan dan kebijakan organisasi dengan tepat. Sumber daya manusia atau karyawan sejauh ini merupakan aset terpenting dalam organisasi mana pun. Memang tidak ada organisasi yang bisa berhasil tanpa memperhatikan karyawannya (Puni et al., 2018). Salah satu aspek pekerjaan karyawan yang menarik perhatian peneliti manajemen dan organisasi adalah kepuasan kerja. Luthans, (2011) menyatakan bahwa “kepuasan kerja adalah rasa nyaman atau keadaan emosi positif yang dihasilkan dari evaluasi pekerjaan atau pengalaman kerja”.
Kepuasan kerja pada dasarnya merupakan hal yang individu karena setiap individu akan memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda. Perusahaan harus memahami terlebih dahulu dengan baik bahwa untuk memiliki karyawan yang tepat dan dapat berkembang ke arah yang lebih baik, perusahaan harus mengutamakan kepuasan kerja setiap karyawan (Setiawan et al., 2020). Kepuasan kerja karyawan sangat penting agar seorang karyawan dapat mengeluarkan kemampuan yang maksimal dalam pekerjaannya. Secara khusus karyawan yang merasa puas dengan pekerjaannya akan dinilai dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dan selanjutnya menjadikan organisasi menguntungkan dan terlebih lagi menjadikan organisasi berkelanjutan dalam jangka panjang.
Perusahaan Daerah Air Minum atau yang sering disebut PDAM adalah unit usaha milik daerah yang bergerak di bidang usaha penyaluran air bersih untuk masyarakat luas. Saat ini terdapat PDAM di setiap provinsi, kabupaten, dan kota di seluruh Indonesia. PDAM dikenal sebagai sarana penyediaan air bersih yang diawasi dan diawasi oleh para pejabat eksekutif dan legislatif daerah. Sejarah PDAM secara umum dimulai dengan pembangunan air minum di 106 kabupaten / kota, yang kemudian dilanjutkan dengan pembentukan BPAM (Badan Pengelola Air Minum) sekaligus menjadi cikal bakal PDAM yang mengelola sarana dan prasarana air minum. dimana Pemerintah Pusat juga bertanggung jawab atas pembangunan unit produksi milik pemerintah daerah ini. PDAM Surya Sembada Surabaya berbasis di Surabaya, Jawa Timur, sebagai salah satu perusahaan daerah air minum paling andal dan terkemuka di Indonesia. Perusahaan ini telah berdiri sejak tahun 1976 dan dimiliki oleh Pemerintah Kota Surabaya.
Saat ini kondisi perusahaan PDAM Surya Sembada Surabaya sudah berkembang dan lebih maju dibandingkan beberapa tahun yang lalu. PDAM Surya Sembada Kota Surabaya sebagai agen pelayanan air bersih selalu berusaha memberikan pelayanan prima yang berorientasi pada kepuasan pelanggan. Hal ini diwujudkan dalam komitmen PDAM Surya Sembada. Kota Surabaya selalu mengutamakan pelayanan yang cepat, tepat dan memuaskan. Strategi perusahaan yang akan dilakukan dalam jangka pendek, menengah dan panjang, seperti mencari sumber air baku yang lebih baik dari segi kualitas dan kuantitas, meningkatkan pelayanan kepada pelanggan termasuk kualitas, kuantitas (capacity building), kontinuitas, rehabilitasi gedung infrastruktur Sistem Penyediaan Air Minum yang ada, cocok untuk pelanggan dan perkembangan teknologi, membangun kemampuan Soft Skill dalam pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang meliputi instalasi, transmisi, distribusi, laboratorium yang berkualitas, layanan pelanggan, dan pembuatan yang profesional dan perusahaan independen dalam manajemen. profesional.
Oleh karena itu, untuk mewujudkan tujuan perusahaan PDAM Surya Sembada Kota Surabaya dalam mencapai keunggulan kompetitif dan keberlanjutan perusahaan dalam jangka panjang diperlukan pengaruh seorang pemimpin. Melalui kepemimpinan transformasional yang tepat akan tercipta kepercayaan kepada supervisor dan kepuasan kerja terhadap karyawannya. Dengan begitu, mereka akan tetap merasa nyaman dan merasa psikologisnya terjaga, namun pada saat yang sama mereka akan mampu menciptakan hasil kerja yang lebih baik dalam mencapai tujuan perusahaan. Penulis meneliti tentang pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap kepuasan kerja dengan memediasi kepercayaan kepada supervisor pada karyawan PDAM Surya Sembada yang berada di bagian K3.
Berdasarkan analisis dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan transformasional berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan PDAM Surya Sembada bagian K3, bahwa kepemimpinan transformasional berpengaruh signifikan terhadap kepercayaan kepada supervisor PDAM Surya Sembada bagian K3. bahwa kepercayaan kepada supervisor berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan PDAM Surya Sembada bagian K3, dan kepercayaan kepada supervisor memediasi pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap kepuasan kerja PDAM Surya Sembada bagian K3.
Didukung oleh pernyataan dari Ariyabuddhiphongs & Kahn, (2017) yang menjelaskan mekanisme pengaruh kepercayaan kepada atasan akan menciptakan hubungan yang tepat antara kepemimpinan transformasional dengan berbagai pengaruh, seperti kepuasan kerja. Sehingga hasil penelitian ini dapat merealisasikan tujuan perusahaan PDAM Surya Sembada Kota Surabaya yang berada pada bagian K3 dalam mencapai keunggulan bersaing dan menjadikan perusahaan berkelanjutan dalam jangka panjang, karena pengaruh pimpinan telah berjalan dengan baik. Melalui kepemimpinan transformasional yang tepat, hal ini dapat menciptakan kepercayaan kepada supervisor dan kepuasan kerja terhadap karyawannya. Dengan begitu, mereka akan tetap merasa nyaman dan merasa psikologisnya terjaga, namun secara bersamaan mereka akan mampu menciptakan hasil kerja yang lebih baik dalam mencapai tujuan perusahaan.
Hasil penelitian ini dapat dijadikan rekomendasi oleh manajemen perusahaan mengenai pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap kepuasan kerja karyawan melalui mediasi kepercayaan kepada atasan. Hal tersebut dapat mempengaruhi tingkat kepuasan pada karyawan untuk menghasilkan ide dan solusi kreatif yang diciptakan oleh supervisor dengan gaya kepemimpinan transformasional dan dapat menjaga kepercayaan diri serta memberikan harapan yang lebih bagi karyawan. Selain itu dilihat dari hasil rata-rata pada variabel kepuasan kerja yang paling rendah adalah 3,76 dan hal ini berarti karyawan PDAM Surya Sembada Kota Surabaya bagian K3 menyatakan puas dengan pekerjaan yang mempunyai karir yang mendukung dan menjanjikan. jalan. Meski masih dalam kategori tinggi, namun hasil tersebut menunjukkan rata-rata terkecil. Jadi, para karyawan ini perlu lebih puas dengan apa yang mereka terima dari perusahaan mereka. Karena kepuasan yang mereka rasakan dapat mempengaruhi seberapa baik pekerjaan mereka akan memberikan hal-hal yang dianggap penting.
Penulis : Anis Eliyana
Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di : http://www.sysrevpharm.org/index.php?fulltxt=17199&fulltxtj=196&fulltxtp=196-1603188795.pdf
