Dukungan Sosial Teman Sebaya Bantu Sokong Ketahanan Psikologis Remaja

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh dictio.id

“Tidak ada hidup mulus tanpa konflik” itulah keyakinan yang setiap orang percaya dalam hidup masing-masing bahwa pada masa tertentu krisis akan datang. Konflik didefinisikan sebagai ketidaksesuaian ekpektasi dengan realita yang ada dan cenderung bersifat negatif karena apa yang tidak kita inginkan terjadi di dalam hidup. Tidak semua orang tahan dan mampu menghadapi bahkan menyelesaikan konflik, seperti pada kelompok remaja misalnya. Tahap perkembangan remaja yang identik dengan drama pencarian jati diri membuat aspek psikologis menjadi rentan. Ketika pengaruh luar dapat berdampak buruk bagi Kesehatan mental remaja yang apabila tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan risiko terjadinya perilaku menyimpang bahkan membahayakan masa depan.

Kita ketahui pesatnya perkembangan zaman yang sejalan dengan cepatnya perubahan membuat banyak sekali variabel kehidupan berbeda dari sebelumnya. Remaja yang sedang beradaptasi dengan perubahan internal juga dituntut untuk mengikuti perubahan eksternal. Fenomena-fenomena sosial yang terjadi pada remaja saat ini sangat beragam, salah satunya yaitu bullying. Remaja yang mengalami bullying cenderung mengalami insecurity terhadap dirinya sendiri dan mendorong terjadinya kerentanan psikologis yang dapat merujuk pada gangguan mental emosional. Oleh karena itu, diperlukan adanya upaya stabilisasi mental remaja yang terdampak bullying di lingkungan bergaulnya. Bullying yang tidak tertindak dan efeknya yang tidak tertangani akan memperparah dampak yang ditimbulkan pada remaja dalam jangka panjang.

Penelitian yang dilakukan oleh Wildan Akasyah, Hendy Muagiri Margono , Ferry Efendi bersama timnya menunjukkan bahwa peran dukungan sosial teman sebaya berdampak positif terhadap ketahanan psikologis remaja yang mengalami bullying. Ketahanan psikologis tidak secara langsung ada pada diri remaja, melainkan melalui proses pembelajaran dan dukungan yang didapat dari lingkungan sosial sekitar utamanya teman sebaya. Penelitian yang dilakukan menggunakan pendekatan cross-sectional dengan sampel yang digunakan berjumlah 94 remaja. Data diambil dengan cara memberikan kuesioner demografi, informed conscent, The Perceived Social Support from Friend (PSS-Fr) Scale dan The Brief Resilience Scale (BRS). 

Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa rata-rata usia remaja dalam studi ini adalah 14 tahun dengan adanya korelasi positif antara dukungan sosial teman sebaya dengan ketahanan psikologis remaja (signifikansi hasil 95%).  Melibatkan bantuan dari pihak lain seperti orang tua dan sekolah juga dapat mendukung terciptanya kondisi psikologis remaja yang sedang mengalami konflik bullying. Pembelajaran untuk kita semua bahwasanya hidup berdampingan dengan teman sebaya hendaknya tidak saling merundung satu sama lain. Alangkah lebih baiknya apabila kita dapat saling membangun.  Remaja merupakan calon penerus bangsa, apabila bibitnya rentan terdampak konflik maka apa kabar dengan kondisi bangsa suatu saat nanti? Saya pesankan pada remaja-remaja yang mungkin saja membaca pesan singkat ini, marilah kita saling menghormati dan membantu sesama

Penulis: Ferry Efendi S.Kep.Ns., M.Sc., PhD.

Link jurnal: Peran Dukungan Sosial Teman Sebaya Terhadap Ketahanan Psikologis Remaja Yang Mengalami Konflik (2020) Wildan Akasyah, Hendy Muagiri Margono, Ferry Efendi (http://ojs.unik-kediri.ac.id/index.php/nsj/article/view/433)

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).