Dampak Serotonin terhadap Keparahan Attention Deficit Hyperactivity Disorder

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi Attention Deficit Hyperactivity Disorder. (Sumber: Lentera Bijak)

Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) adalah gangguan neurobiologi yang paling banyak terjadi pada usia sekolah dasar  dengan  gejala utama hiperaktivitas, inatensi dan impulsivitas minimal di dua tempat berbeda, misalnya di sekolah dan di rumah.

Prevalensi  ADHD berkisar antara 5% -10%, dengan perbandingan laki-laki dibandingkan perempuan berkisar 4 dibanding satu. Stigma negatif terhadap anak ADHD akan memperparah gejala pada anak dan meningkatkan kecemasan orangtua terutama ibu.

Orangtua sering merasa resah dengan perilaku anak Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD), mereka sering dipersalahkan karena dianggap lalai dan tidak bisa mendidik anak dengan baik

Anak ADHD menunjukkan perilaku kurang konsentrasi, tampak melamun, prestasi belajar yang rendah, dan sering banyak berbicara dikelas, sering menyela pembicaraan orang lain dan sering bertindak tanpa dipikir dengan matang  dan mengakibatkan  merekasering merasa cemas dan depresi akibat penolakan teman di sekolah. ADHD perlu penanganan sedini mungkin karena dapat berkelanjutan sampai dengan masa remaja yang dapat menimbulkan gangguan lain akibat prestasi akademik rendah, penolakan teman berupa kenakalan remaja, penyalahgunaan zat dan perilaku ber risiko lainnya .

Penyebab ADHD sampai saat ini belum diketahui dengan jelas, beberapa faktor yang diduga berperan adalah defisiensi neurotransmitter dopamine, norephinefrin, sedangkan hasill penelitian tentang neurotransmitter serotonin sampai saat ini masih belum jelas. Sejumlah penelitian menyimpulkan serotonin berdampak terhadap komorbiditas depresi dan gangguan tingkah laku pada anak ADHD. Penyebab lain yang diduga dapat menyebabkan ADHD adalah faktor interaksi genetik dan lingkungan yang saat ini memerlukan penelitian lebih lanjut.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar serotonin anak ADHD dibandingkan dengan anak normal.

Dari hasil pemeriksaan serotonin darah dengan metode Elisa pada 44 anak sekolah dasar  yang terdiri dari 23 anak ADHD dan 21 anak normal  dan kemudian data di analisis  dengan  analisa statistik. Independent T Test didapatkan hasil bahwa kadar serotonin anak ADHD lebih tinggi dibandingkan dengan anak normal dengan nilai 2.148 ± 0.94 vs 2.006 ± 0.115 μmol/L; p = 0.0001).

Pada pemeriksaan pencitraan otak didapatkan bahwa serotonin (5-HT) terutama di dareah prefrontal corteks (PFC) berperan terhadap gejala klinis ADHD. Prefrontal koreteks berperan dalam mengatur atensi, fungsi kognitif, regulasi emosi dan motivasi. Serotonin (5-HT) berperan penting dalam perkembangan sistem saraf  pada masa awal  perkembangan  anak dan mempunyai peran yang berbeda dengan serotonin (5-HT) pada masa dewasa.

Hasil penelitian ini  masih memerlukan penelitian lanjutan, namun dapat memberikan sumbangsih pemikiran perlunya mengetahui pengaruh serotonin terhadap keparahan ADHD.

Penulis: Yunias Setiawati

Untuk membaca tentang penelitian ini dapat dibaca di

https://medicopublication.com/index.php/ijphrd/article/view/1259

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).