Apakah Program Edukasi Pengguna di Perpustakaan Perguruan Tinggi Cukup Efektif Diterapkan?

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh Unair News

Sebagai salah satu penopang Tri Dharma perguruan tinggi, perpustakaan memiliki peran yang sangat krusial dalam kehidupan akademik. Pasalnya, mahasiswa membutuhkan informasi yang kredibel sebagai penunjang kehidupan akademiknya. Meskipun pengguna perpustakaan perguruan tinggi telah hidup dalam era informasi seperti saat ini, budaya plagiarisme masih dapat dengan mudah ditemui. Penyebab tindakan plagiarisme ini beragam. Salah satu penyebab terbesarnya adalah karena akademisi tidak mengetahui cara mengkaji yang benar. Pengetahuan seperti itu dapat diperoleh melalui edukasi pengguna. 

Salah satu perpustakaan yang menjalankan program edukasi pengguna adalah Perpustakaan Universitas Malaya, Malaysia. Program yang dinamai GIG1004 Program Information Proficiency Course and Proficiency Sessions itu membantu sivitas akademika dalam mencari informasi, mendukung tugas karya ilmiah dan hal-hal akademis lainnya. Program tersebut merupakan bagian dari kurikulum di Universitas Malaya bagi mahasiswa S1, sehingga wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa. Selain itu, nilai selama mengikuti program ini selama satu semester, akan masuk dalam transkrip semester.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada 100 mahasiswa yang mengikuti program edukasi pengguna, diketahui bahwa program tersebut sangat efektif dilakukan. Hasil itu didapatkan setelah diukur berdasarkan empat indikator penelitian.  Pertama, indikator akurasi program yang diperoleh rata-rata 3,47 dari 4. Dengan kata lain, hasilnya sangat efektif. Diperoleh nilai rata-rata 3,83 dalam aspek materi yang diberikan pada setiap pertemuan. Artinya, materi yang disajikan memiliki pengaruh yang kuat terhadap tugas mahasiswa dan dapat meningkatkan pengetahuan dalam penulisan makalah ilmiah serta kegiatan perkuliahan. Materi yang disajikan sangat berpengaruh terhadap tugas mahasiswa. Pustakawan harus mampu memberikan apa yang dibutuhkan oleh para peserta. Sebab, proses pengajaran tidak akan berjalan dengan baik jika materi yang diberikan terlalu rendah atau terlalu tinggi bagi peserta, termasuk jumlah materi.  

Kedua, sosiaslisasi program edukasi pengguna. Hasil riset menunjukkan bahwa sosialisasi yang dilakukan mengenai program tersebut cukup efektif dengan perolehan nilai rata-rata 2,56. Sosialisasi program dilakukan sebagai bentuk pengembangan minat mahasiswa terhadap literasi informasi. Berdasarkan temuan dalam penelitian diketahui, sebanyak 73 peserta program mengaku sangat setuju bahwa sosialisasi program edukasi pengguna mendorong mahasiswa untuk mengembangkan literasi. Namun 60 siswa menyatakan sosialisasi program yang dilakukan oleh pustakawan tidak melibatkan siswa. Seharusnya sosialisasi program ini dilakukan dengan melibatkan mahasiswa, misalnya dalam memberikan testimony. Mengingat, sosialisasi dapat membangun citra positif perpustakaan sebagai pusat informasi.

Selanjutnya adalah indikator tujuan program dibuat. Didapatkan hasil rata-rata sebesar 3,09 yang mana termasuk efektif. Pelaksanaan kegiatan program edukasi pengguna berdampak positif terhadap mahasiswa. Berdasarkan studi ini pula, sebanyak 59 mahasiswa setuju bahwa pendidikan pengguna membuat mereka memahami teknik penulisan karya ilmiah yang baik. Selain itu, yang paling penting, program edukasi pengguna dapat menekan perilaku plagiarisme. Hal ini diakui oleh 47 peserta yang mengikuti program. Pada dasarnya, tindakan plagiarisme seringkali terjadi karena mahasiswa tidak tahu cara mengutip dengan benar. Melalui program edukasi pengguna, mahasiswa diajarkan cara mengutip secara tepat dari sumber yang dapat dipercaya sehingga merubah perilaku plagiarisme. Indikator keberhasilan lainnya dapat dilihat dari meningkatknya kemampuan pengguna dalam memanfaatkan layanan dan fasilitas yang dimiliki perpustakaan. Penelitian ini mengungkapkan bahwa sebanyak 67 mahasiswa dapat memanfaatkan layanan dan fasilitas Perpustakaan Universitas Malaya. Hal ini menunjukkan keberhasilan program edukasi pengguna yang dijalankan Perpustakaan Universitas Malaya. 

Indikator terakhir, yaitu pengawasan, ternyata dilakukan cukup efektif dengan nilai sebesar 2,19. Meski mahasiswa masih merasakan minimnya pengawasan pada saat progam berlangsung, program ini nyatanya cukup tepat diterapkan. Salah satu alasannya karena materi yang disajikan dalam setiap pertemuan sesuai dengan kebutuhan akademik mahasiswa. Sehingga hasil dari program dapat langsung diterapkan dalam kehidupan akademik sehari-hari. Walaupun begitu, peningkatan pengawasan masih perlu dilakukan. Terutama ketika sebelum, selama, dan setelah pelaksanaan edukasi pengguna. Sehingga program ini lebih efektif serta dapat memberikan manfaat langsung dalam pelaksanaannya.

Meski program edukasi pengguna merupakan komponen yang sangat penting bagi akademisi dan efektif dilakukan, peserta perlu mengimbangi diri dengan kemampuan literasi informasi. Supaya proses menemukan; memilih sumber; dan menyajikan informasi yang telah diperoleh menjadi lebih mudah. (*)

Penulis : Dessy Harisanty, S.Sos., M.A.

Reference : Harisanty, Dessy; Diba, Aulia Farah; and Layyinah, Khoirotun, “The Effectiveness Program of User Education at University of Malaya’s Library” (2020). Library Philosophy and Practice (e-journal). 4227. https://digitalcommons.unl.edu/libphilprac/4227 

Link : https://digitalcommons.unl.edu/libphilprac/4227/ 

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).