Riset Kolaborasi Dorong Peningkatan Kualitas Penelitian

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
WCU PTNBH Prof. Dr. Suprijadi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) saat memberikan sambutan. (Dok. Pribadi)

UNAIR NEWS – Riset menjadi salah satu pilar utama dari adanya perguruan tinggi. Riset juga menjadi garda utama dalam menentukan kualitas sebuah perguruan tinggi. Untuk itu, setiap perguruan tinggi selalu berupaya melakukan berbagai cara untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas riset.

Guna meningkatkan kualitas riset, perguruan tinggi berupaya melakukan kolaborasi. Hal itulah yang menjadi bahasan utama dalam “Seminar Hasil Riset Kolaborasi Indonesia dan Program Penelitian Kolaborasi Indonesia Tahun 2020”. Dilakukan secara daring pada Sabtu (12/12), acara yang terlaksana untuk kali kedua itu, digawangi langsung oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Airlangga.

Sebagai tuan rumah, acara itu juga dibuka langsung oleh Rektor UNAIR Prof. Dr. Moh. Nasih. Dalam sambutannya, Prof. Nasih mengutarakan bahwa salah satu visi pokok perguruan tinggi adalah mengembangkan ilmu pengetahuan, salah satunya dengan riset. Pengembangan riset, menurutnya, tentu diukur dengan kualitas dan kemanfaatan dalam mendukung kemajuan bangsa dan kemaslahatan bagi umat manusia.

“Dalam urusan ini, UNAIR sangat mendukung penuh upaya-upaya untuk menghasilkan riset yang berguna dan bermanfaat,” tandas Prof. Nasih.  

Selanjutnya, Prof. Nasih juga menyinggung langkah UNAIR ke depan dalam mengembangkan SMART University. Menurutnya, dalam bingkai itulah riset yang berkualitas harus didorong bersama-sama. Riset yang berkualitas, sambungnya, tidak bisa dilakukan seorang diri.

“Harus bersama-sama dan melibatkan banyak pihak. Karena inti utama dari sebuah riset yang berkualitas adalah kolaborasi,” jelasnya.  “Saya yakin dengan kolaborasi yang baik dan dukungan penuh bersama, maka riset yang akan dihasilkan bisa benar-benar berkualitas dan kebermanfaatannya bisa dirasakan,” sambungnya.

Sementara itu, Koordinator WCU PTN-BH Prof. Dr. Suprijadi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), dalam kesempatan yang sama mengatakan bahwa ke depan skema baru penelitian harus ditingkatkan. Misalnya, dengan mengajak perguruan tinggi asing yang mempunyai reputasi tinggi untuk bisa berkolaborasi dengan memanfaatkan kepakaran yang belum dimiliki.

“Untuk itulah, melalui kegiatan seminar yang akan kita laksanakan ini, riset yang didiskusikan dan dihasilkan bisa terus berlanjut dan lebih meningkat lagi dengan capaian yang lebih baik,” pungkasnya.

Penulis: Nuri Hermawan

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).