Pemberian Media Terkondisi Sel Punca Mesenkimal Limbus Secara Intrakameral

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh popmama.com

Densitas sel endotelium kornea secara normal akan berkurang seiring bertambahnya umur dan diperparah oleh berbagai faktor, salah satunya adalah operasi intraokular. Operasi fakoemulsifikasi menjadi penyebab utama endoteliopati sekunder dimana pembentukan radikal hidroksil menjadi penyebab utama kerusakan endotel dan memicu apoptosis sel endotel. Terapi utama untuk mengatasi masalah endotel masih disandarkan pada transplantasi kornea karena kemampuan regenerasi endotel kornea yang rendah. Transplantasi kornea sendiri memiliki kelemahan diantaranya donor yang terbatas dan tingginya kehilangan sel endotel pasca operasi. Strategi alternatif terapi lain yang sedang banyak diteliti adalah dengan memacu proliferasi sel endotel melalui penambahan faktor-faktor pertumbuhan positif.

Media terkondisi sel punca mesenkimal (SPM) yang berisi faktor sekresi dari sel punca atau yang juga disebut, secretome, mikrovesikel atau exosome telah diteliti memiliki manfaat sama dengan sel punca itu sendiri. Media terkondisi SPM diketahui mengandung berbagai macam faktor-faktor pertumbuhan. Salah satu faktor pertumbuhan yang disekresikan adalah fibroblast growth factor-2 (FGF-2) memiliki berbagai efek terhadap endotel kornea antara lain memicu proliferasi sel, memicu migrasi sel endotel serta perubahan morfologi menjadi mesenkimal atau endotelium to mesenchymal transition (EnMT). Efek positif proliferasi sel endotel dari FGF-2 berasal dari jalur PI3-K yang juga memiliki pengaruh terhadap apoptosis sel.

Penelitian ini merupakan penelitian true experimental laboratorium pada hewan coba pre and post test control group design untuk mengevaluasi pengaruh media terkondisi sel punca mesenkimal limbus terhadap densitas sel endotelium kornea dan post test only control group design untuk mengevaluasi ekspresi caspase-3 endotelium kornea pasca paparan energi ultrasound fakoemulsifiakasi.Dua puluh empat kelinci putih New Zealand (24 mata) dibagi secara acak menjadi 2 kelompok. Kelompok A dengan mata kanan sebagai kontrol sedangkan kelompok B dengan mata kanan sebagai perlakuan. Kelompok kontrol adalah kelompok dengan paparan energy ultrasound yang diberikan BSS intrakameral pada akhir perlakuan sedangkan kelompok perlakuan adalah kelompok dengan paparan energy ultrasound yang diberikan media terkondisi sel punca mesenkimal limbus (SPML) intrakameral.

Hasil penelitian setelah tiga hari observasi pada kedua grup tidak menunjukkan adanya komplikasi berupa peradangan intraokular. Tindakan paparan energi ultrasound secara signifikan menurunkan densitas sel endotelium kornea pada kedua kelompok sebesar -93,69 ± 139,04 pada kelompok kontrol dan sebesar -119,31 ± 85,41 (p=0,04 dan p=0,001) pada kelompok perlakuan. Sedangkan perbandingan perubahan densitas sel endotelium kornea antar kelompok kontrol perlakuan dan kelompok pada hari ke-3 ini secara statitistik tidak berbeda secara signifikan (p=0,592). Begitu juga dengan jumlah ekspresi caspase-3 pada kelompok perlakuan juga tidak berbeda secara signifikan dibandingkan dengan kelompok kontrol pada pemeriksaan histopatologi hari ke-3, dengan rerata masing-masing sebesar 1,17±0,322 dan 2,17±0,777 (p=0,625).

Sebagai kesimpulan bahwa pemberian media terkondisi SPML intrakameral berpotensi dalam menurunkan peradangan intraokular dan perbaikan struktur endotel kornea paska paparan energi ultrason fakoemulsifikasi pada mata kelinci.

Penulis: Evelyn Komaratih, Wimbo Sasono, Arief Fidianto, Willy Sandhika, Hari Basuki Notobroto

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di: http://www.connectjournals.com/file_html_pdf/3066400H_4729A.pdf

(Intracameral Injection Of Limbal Mesenchymal Stem Cells Secretome Alleviate Inflammation With Delayed Structural Recovery On Corneal Endothelial Cells In Phacoemulsified Rabbit Eyes)

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).