Mahasiswa UNAIR Manfaatkan Maggot BSF untuk Urai Sampah Organik

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
M. Fajar Faliasthiunus P., selaku ketua menyerahkan olahan kepada bersama salah sorang warga. (Dok. Pribadi)

UNAIR NEWS – Permasalahan sampah dari tahun ke tahun tidak ada habisnya, terutama untuk kota-kota besar khususnya Surabaya. Sampah yang menumpuk menyebabkan berbagai permasalahan lainnya, seperti gangguan kesehatan.

Dari permasalahan tersebut, beberapa mahasiwa Universitas Airlangga (UNAIR) yang tergabung dalam tim Mamagot UNAIR berhasil lolos pendanaan KBMI 2020 (Kegiatan Bisnis Manajemen Mahasiswa Indonesia) yang diadakan Kemendikbud Republik Indonesia (RI). Tim yang dibimbing oleh Andi Hamim Zaidan M. Si., Ph. D, selaku dosen Fisika UNAIR tersebut memanfaatkan lalat black soldie fly (BSF) atau lalat tentara hitam sebagai budidaya untuk membantu mengurai sampah organik.

M. Fajar Faliasthiunus P., selaku ketua tim mengatakan, ia dan tim memilih pengolahan sampah organik karena ingin mengurangi kuota sampah. Selain itu, juga membantu masyarakat perkotaan yang ingin berwirausaha namun terkendala lahan yang minim.

Mamagot merupakan bisnis yang bergerak dibidang sociopreneur. Bisnis Mamagot tersebut juga selaras mendukung tindakan pemerintah menuju zero waste.

Hasil olahan pengolahan sampah tim Mamagot UNAIR. (Dok. Pribadi)

“Mamagot ini berdiri sebagai kontribusi kecil kami anak muda dalam mengurangi sampah dan menciptakan lingkungan yang sustainable, menjadi lahan untuk membuka lapangan pekerjaan. Selain itu saat ini kami mencoba mengembangkan produk dari maggot seperti kitosan dan minyak maggot sebagai upaya Indonesia mandiri material,” ujar mahasiswa Fisika tersebut pada Senin (23/11/20).

Tidak berdiri sendiri, dengan menggandeng masyarakat Dusun Sukomukti, Desa Sukorejo, Kec. Bangorejo Kabupaten Banyuwangi, bisnis yang telah didanai dari Agustus hingga November tersebut berfokus untuk ikut membudidayakan BSF di rumah. Juga memilah sampah organik yang nantinya dikumpulkan sebagai bahan pokok perkembangbiakan.

“Mamagot memiliki value yang tidak hanya untuk kegiatan bisnis saja, melainkan untuk mengurangi penumpukan sampah yang biasa terjadi di lingkungan,” tutur mahasiswa angkatan 2017 tersebut.

Dengan adanya pendanaan, Fajar berharap bisnis Mamagot terus sukses hingga rangkaian kegiatan KBMI 2020 berakhir dan juga menjadi peluang besar untuk tim lebih semangat mengembangkan bisnis ke depannya. Selain itu, semoga dapat dijadikan motivasi baik dalam berbisnis dan menjadi entrepreneur muda yang bermanfaat. (*)

Penulis : Asthesia Dhea Cantik

Editor : Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).