Adakan Semnas, D3 Kepariwisataan Bahas Wisata di Tengah Pandemi

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

UNAIR NEWS – Tahun ini sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan adanya pandemi Covid-19 di hampir seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Sejak awal tahun 2020 penyebaran virus Covid-19 terus meluas. Penyebaran itu memberikan dampak pada semua aspek kehidupan, khususnya pada industri pariwisata.

Terkait dengan peristiwa tersebut, Program Studi D3 Kepariwisataan / Bina Wisata Fakultas Vokasi Universitas Airlangga menyelenggarakan National Tourism Seminar pada Minggu (22/11/2020). Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, National Tourism Seminar tahun 2020 dengan tema “The Revival of Tourism in The New Normal Era of East Java” dilakukan secara daring melalui aplikasi Zoom dan disiarkan secara live di YouTube. Seminar nasional pariwisata ini diselenggarakan secara gratis, baik untuk mahasiswa maupun masyarakat umum.

Seminar Nasional Pariwisata 2020 menghadirkan pembicara-pembicara yang berkompeten di bidangnya. Pembicara pertama adalah Handony Hasiholan sebagai Sekretaris DPD IVENDO Jawa Timur. Menyesuaikan dengan tema seminar nasional pariwisata 2020, Donny sapaan karibnya, menyampaikan tiga poin penting ‘The Revival’, yakni promosi, event, dan protokol CHSE.

Dalam kesempatan itu, ia memaparkan materi terkait dengan ide dan juga usulan bagaimana menghadapi pariwisata di tengah pandemi Covid-19. Keinginan seseorang dalam berwisata berdampak pada perekonomian atau biasa disebut dengan multiplies effect. Kemudian, dijelaskan juga seputar protokol kesehatan CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environment), dimana protokol ini diharapkan dapat memutus rantai Covid-19.

Dalam penyampaian materi, Handony Hasiholan selaku Sekretaris DPD IVENDO Jawa Timur juga menjelaskan terkait protokol kesehatan yang harus dipatuhi selama melakukan wisata bersama pihak BPW. Misalya, salah satu peraturan di dalam bus atau transportasi wisata yakni yang mengharuskan minimnya pembicaraan di dalam transportasi. Kemudian juga penggunaan masker ataupun alat pelindung lainnya yang secara wajib harus ditaati.

Pembicara kedua adalah Dr. dr. Sutrisno, Sp. OG (K) sebagai ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Timur. Ia menjelaskan dampak pandemi Covid-19 dari segi kesehatan dalam sudut pandang pariwisata dan bagaimana penularan Covid-19 bisa terjadi. Menurutnya, hanya dua hal saja yang bisa menyebabkan sebuah penularan, yakni melalui percikan batuk atau bersin dan juga sentuhan.

Strategi pengendalian yang bisa dilakukan untuk membentuk keadaan yang normal kembali khususnya dalam industri pariwisata terdapat dua pihak, yakni pihak pemerintah dan masyarakat. Dimana dari pemerintah sendiri terdapat 3T meliputi test, treat, trace. Sedangkan untuk masyarakat adalah 3M, meliputi menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.

Seminar nasional pariwisata berlangsung dengan dipandu oleh Zahrani Priyanka, Mahasiswa D3 Kepariwisataan / Bina Wisata sebagai pembawa acara dan Syafril Azhar, A. Md. Par sebagai moderator. (*)

Penulis : Dyah Husnul Khotimah & Alma Saphyra Sarrah Fina

Editor: Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).