Prodi Battra Adakan FGD MUK Skema Ramuan dengan Mitra

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

UNAIR NEWS – Program studi D3 dan D4 Pengobat Tradisional merupakan satu-satunya program studi di Indonesia yang dalam pengelolaan perguruan tinggi. Sehingga Program Studi Pengobat Tradisional merupakan pionir dalam pelaksanaan dan pengembangan pengobat komplementer yang berbasiskan tradisi Indonesia.

Prodi Battra menghasilkan lulusan pengobat tradisional yang memiliki kompetensi di bidang akupunktur, herbal, pijat, dan nutrisi. Keberhasilan lulusan Prodi Battra merupakan hasil peran program studi sebagai penyelenggara pendidikan dan kerja sama dengan pihak antar fakultas, organisasi profesi, dan pihak lainnya.

Dalam rangka pemenuhan tenaga kerja di bidang Pengobat Tradisional Ramuan yang diharapkan dapat memberi manfaat langsung terhadap tenaga kerja di era ASEAN Free Trade Area (AFTA) maka pada tahun 2020, Prodi Battra mengikuti Program Pengembangan Penilaian Mutu Pendidikan Tinggi Vokasi Berstandar Industri pada Bidang Prioritas Care Service dari Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan (Mitras) Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI), Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Tiga skema yang diajukan dalam Program ini dan di-FGD-kan dengan mitra yaitu Skema Pengobat Tradisional Ramuan Pratama, Madya, dan Utama. Mitra yang terlibat antara lain dari asosiasi keilmuan sejenis, asosiasi profesi, dan asosiasi pengguna kompetensi.

Hadir pada forum tersebut Dr. Gita Swisari, MKM selaku Kepala Subdit Yankestrad Komplementer, Direktorat Pelayanan Kesehatan Tradisional; Ditjen YanKes, Dra. Elmi Mufidah, Apt., M.Kes selaku Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Kesehatan Tradisional Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur; Drg. Vera Puspasari selaku Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Khusus dan Tradisional, Dinas Kesehatan Kota Surabaya; Achmad Mabrur, SKM., M.Kes. selaku Kepala UPT lab.Herbal Materia Medica Batu).

Hadir pula Prof. Suhariningsih (PPTKTI), Alifati Tofinasri, AMD (PPTRAKI), serta para dosen pengampu dan asesor yang terdiri atas Myrna Adianti, S.Si., M.Kes., PhD., Rini Hamsidi, S.Farm., M.Farm., Apt., dan Koordinator Program Studi, Maya Septriana, S.Si., M.Si., Apt.

Forum Group Discussion (FGD) Materi Uji Kompetensi (MUK) Skema Pengobat Tradisional Ramuan Pratama, Madya, dan Utama merupakan kegiatan yang sangat diperlukan oleh Prodi untuk pengembangan dan peningkatan kompetensi bagi dosen dan mahasiswa. Masukan dari mitra sebagai stakeholder bermanfaat dan dapat dituangkan dalam Capaian Pembelajaran Kurikulum Pengobat Tradisional modalitas Herbal.

Materi sesuai hasil FGD didokumentasikan dalam materi uji kompetensi untuk menghasilkan lulusan Prodi Battra yang kompeten pada Pengobat Tradisional ramuan. “Kompetennya Asesi akan meningkatkan kompetensi layanan pengobat tradisional ramuan pada masyarakat,” ucap Koordinator Prodi Maya Septriana, S.Si., M.Si., Apt.

Sementara itu, Dra. Elmi Mufidah, Apt., M.Kes selaku Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Kesehatan Tradisional Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur mengatakan, Forum Group Discussion (FGD) mengenai uji kompetensi tentang kebutuhan dasar pada lulusan Pengobat Tradisional Fakultas Vokasi sudah sesuai kebutuhan lapangan pekerjaan atau stakeholder.

“Semoga kompetensi lulusan bisa semakin bisa menjawab kebutuhan akan kesehatan tradisional di masyarakat dan dapat mengangkat kearifan lokal Indonesia baik dalam negeri atau luar negeri,” terangnya. (*)

Editor: Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).