Sasindo Lakukan Penguatan Literasi Kesehatan bagi Guru di Sidoarjo

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

UNAIR NEWS – Keterampilan dalam ber-literasi menjadi salah satu skill penting yang harus dimiliki dalam situasi pandemi saat ini. Pasalnya, dengan kemampuan tersebut penulis dapat menyampaikan informasi dan edukasi dengan baik mengenai perkembangan wabah yang telah melanda selama kurang lebih delapan bulan ini  kepada pembaca. Sementara bagi pembaca sendiri, literasi bisa menyegarkan pengetahuannya tentang berbagai hal yang berkaitan dengan pandemi Covid-19.

Merespons hal itu, Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia (Sasindo), Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UNAIR mengadakan Pengabdian Masyarakat (Pengmas) bertajuk Membangun Masyarakat Berdaya melalui Literasi Kesehatan Bagi Guru Pegiat Literasi di Sidoarjo. Salah seorang koordinator acara, Listiyono Santoso, S.S., M.Hum., menjelaskan bahwa kegiatan berseri yang dilaksanakan pada Sabtu (7/11/2020) dan (14/11/2020)itu bertujuan untuk menguatkan kemampuan membaca dan menulis guru agar mampu menjadi garda terdepan dalam mengedukasi masyarakat terkait literasi kesehatan di tengah pandemi Covid-19.

“Guru harus menjadi Avant Grade atau garda terdepan dalam memberikan informasi literasi kesehatan, baik kepada siswa ataupun masyarakat terutama melalui tulisan yang mereka susun,” terangnya.

Dengan menggandeng mitra komunitas Gerakan Budaya Literasi (GBL), pengmas dilakukan dengan memberikan pelatihan menulis opini. Pelatihan tersebut diarahkan agar guru memiliki kemampuan yang lebih baik dalam menyampaikan informasi kesehatan kepada masyarakat melalui tulisan. Tidak tanggung-tanggung, pemateri yang diundang dalam kegiatan pada sesi pertama adalah Prof. Dr. Bagong Suryanto yang merupakan penulis dan dosen FISIP serta Tatang Mahardika dari Jawa Pos. Sementara untuk sesi kedua, Bramantio, S.S., M.Hum., dan Redaktur Jawa Pos, Fathoni Prakarsa Nanda, S.Sos., dipilih menjadi pemateri.

“Nantinya pendampingan menulis ini akan ditutup dengan penerbitan buku saku literasi kesehatan yang merupakan kumpulan dari tulisan opini para guru selama pelatihan,” jelas dosen yang kerap disapa Listiyono.

Tidak hanya penerbitan buku, namun Wakil Dekan 1 FIB UNAIR itu juga menerangkan bahwa outcome dari pelatihan tersebut adalah membuat rumah baca dan kampung literasi. Outcome itu diharapkan mampu menjadikan Sidoarjo sebagai salah satu kota yang gemar akan budaya literasi.

Terakhir, Dosen mata kuliah Filsafat Kebudayan itu menerangkan bahwa mitra komunitas GBL yang dibentuk sebenarnya diperuntukkan untuk guru-guru di Sidoarjo. Namun, hingga saat ini ada guru-guru di luar Sidoarjo dan komunitas lainnya yang ikut tergaung dalam GBL. Tercatat, guru yang ikut terlibat dalam komunitas tersebut ada sekitar 120 guru.

“Sasindo harus menjadi prodi penggerak dengan menghasilkan dosen dan mahasiswa yang mau terlibat dalam membangun kemitraan dengan masyarakat untuk menyebarkan literasi,” pungkasnya. (*)

Penulis: Nikmatus Sholikhah

Editor: Feri Fenoria

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).