Tingkatkan Fungsi Bank Sampah melalui Program Inovatif

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

UNAIR NEWS – “Setiap rumah tangga pasti menghasilkan sampah. Apalagi daerah perkotaan seperti Kota Surabaya yang di dalamnya banyak aktivitas industri, rumah sakit, perdagagangan, pendidikan, pasti menghasilkan lebih banyak sampah setiap harinya,” ujar Dina Heriyati, SE, M.For.Accy selaku dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga.

Tingginya volume sampah di Surabaya yang mengancam kelestarian lingkungan, mendorong Dina Heriyati, SE, M.For.Accy, Dr. Wasiaturrahma, serta Chorry Sulistyowati, SE.,M.Sc selaku dosen Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Airlangga mengadakan program pengabdian masyarakat dalam bentuk pengelolaan bank sampah yang inovatif. Kegiatan ini merupakan realisasi program pengabdian masyarakat yang didanai oleh Dana Rencana Kegiatan Anggaran Tahunan (RKAT), Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2020.

Kegiatan dilaksanakan di RT. 20 Kelurahan Tanah Kali Kedinding, Kecamatan Kenjeran selama dua bulan penuh, dimulai dari bulan Juli berakhir Agustus 2020. Salah satu permasalahan besar di RT. 20 Kelurahan Tanah Kali Kedinding, Kecamatan Kenjeran yaitu terkait sampah.

Sudah sejak 2012, warga setempat yang dimotori oleh para pemuda yang tergabung dalam organisasi karang taruna telah berusaha menyelesaikan permasalahan sampah dengan mendirikan bank sampah. Namun demikian, karena kurangnya pengetahuan dan kapasitas pengurus yang terbatas, maka bank sampah akhirnya terbengkalai dan bahkan menjadi sumber permasalahan baru.

“Bank sampah ini gagal karena manajemennya yang buruk. Kantor bank sampah saat ini menjadi kumuh, baunya juga tidak sedap, dan berpotensi menjadi sarang nyamuk,” ujar Dina.

Kegiatan perbaikan bank sampah diawali dengan koordinasi dengan ketua Rukun Tetangga (RT) dengan maksud menyampaikan gagasan perencanaan perbaikan operasional bank sampah serta kebutuhan fasilitas dan infrastruktur yang dibutuhkan untuk operasional Bank Sampah. Setelah itu, dilakukan koordinasi dengan masyarakat setempat untuk membuat kepengurusan bank sampah baru yang melibatkan banyak pihak bukan hanya karang taruna, namun juga ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK).

Ibu-ibu PKK punya banyak waktu luang dibandingkan para siswa pengurus karang taruna sehingga akan lebih totalitas dalam memanajemen bank sampah. Selain itu, Baitul Maal Wat Tamwil MUDA Jatim juga dilibatkan dalam kegiatan ini sebagai penyedia bantuan dana untuk renovasi.

Setelah koordinasi dengan berbagai pihak berhasil dilakukan, akhirnya di bulan Desember 2019, bank sampah mulai kembali beroperasi dengan sistem dan susunan pengurus yang baru.  Dina menyebutkan bahwa Bank Sampah berjalan lebih baik dari sebelumnya. Dari segi tempat, bank sampah di RT.20 Kelurahan Tanah Kali Kedinding menjadi lebih rapi dan hijau.

Pencatatan tabungan sampah juga dilaksanakan dengan tertib. Saat ini jumlah anggota yang tergabung dalam bank sampah sebanyak 21 orang. Para anggota rutin menyetorkan sampah rumah tangga masing berupa botol, kaleng, kardus, plastik, dan berbagai jenis sampah lainnya.

“Saya sangat antusias menyetorkan sampah, karena semakin banyak sampah yang disetor, maka semakin banyak uang yang diperoleh dan lingkungan jadi semakin bersih,” ujar salah satu anggota Bank Sampah.

“Adanya bank sampah ini, sangat membantu pemerintah mengurangi sampah yang ada karena sampah yang terkumpul di bank sampah akan didaur ulang oleh para pengepul sampah,” ujar Rahma.

Budidaya TOGA

Setelah bank sampah berjalan baik, selanjutya dilakukan kegiatan budidaya tanaman obat keluarga atau disingkat TOGA sebagai inovasi kegiatan untuk meningkatkan produktivitas dan manfaat yang bisa dirasakan oleh masyarakat. TOGA memiliki banyak manfaat selain sebagai penyedia alternatif obat keluarga juga bermanfaat untuk meningkatkan kualitas lingkungan masyarakat setempat.

Kegiatan budidaya TOGA diawali dengan penyuluhan tentang pentingnya budidaya toga serta tata cara menanam TOGA di tengah lahan yang sempit. Setelah diadakan penyuluhan, pada minggu selanjutnya para kader bank sampah mulai mempraktekkan budidaya TOGA. Para kader bank sampah mulai membuat pot dengan memanfaatkan sampah seperti gelas plastik air mineral, toples, tempat cat, dan lain sebagainya. Sampah-sampah tersebut berhasil diolah menjadi pot-pot TOGA.

Selain itu, para kader bank sampah mulai membuat pupuk dengan bahan sampah organik yang telah dipilah. Pada proses pembibitan, para kader masih memanfaatkan pupuk yang dibeli dari luar karena proses pembuatan pupuk dari sampah organik membutuhkan waktu cukup lama. Pembibitan dilakukan di bank sampah kemudian diletakkan di rumah warga sekitar yang memiliki rooftop garden sehingga aman dari serangan tikus.

Setelah beberapa hari, TOGA berhasil tumbuh dan dipindah di pot-pot yang lebih besar. Hasil pembibitan TOGA yang telah dipindah ke pot-pot, kemudian dibagikan ke masing-masing kader bank sampah untuk dipindah di rumah masing-masing kader sampah agar dapat dimanfaatkan.

Setelah beberapa minggu berjalan, dilakukan pertemuan kembali untuk meninjau kondisi TOGA di rumah masing-masing warga. Sebagian besar TOGA tumbuh dengan baik. Beberapa TOGA yang tidak berhasil tumbuh, dievalusi bersama untuk diketahui penyebabnya dan diberikan alternatif solusi untuk menanggulanginya.

Salah satu  kader bank sampah menyatakan bahwa sejak ada TOGA, rumahnya menjadi lebih teduh dan udara menjadi lebih segar. Selain itu, TOGA sangat bermanfaat untuk menyediakan ramuan tradisional untuk kesehatan keluarga. Salah satunya yaitu daun sirih yang sangat bermanfaat untuk mempercepat penyembuhan luka. 

“Ke depannya diharapkan para kader bank sampah Gang Tanjung yang telah memiliki kesadaran terhadap lingkungan, dapat mengajak warga lain untuk turut serta berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan di bank sampah Gang Tanjung serta mengadakan program inovatif lainnya. Sehingga, semakin banyak warga yang sadar tentang pentingnya mengolah sampah untuk menjaga kelestarian lingkungan,” ujar Chorry. (*)

Penulis : Tita Novita Sari

Editor: Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).