FPK dan Komunitas Tanam 500 Mangrove di Pesisir Sontoh

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

UNAIR NEWS – Hutan bakau memiliki peran penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem lingkungan. Apabila ekosistem hutan bakau terganggu, dampaknya akan mempengaruhi makhluk hidup yang bergantung pada hutan bakau.

Demi menjaga kelestarian hutan bakau, komunitas pegiat lingkungan yang dikoordinasi oleh komunitas JAGARA (Jaga Segara) Jawa Timur bersama ECONUSA menggelar aksi menanam mangrove dan membersihkan bibir pantai di daerah Sontoh Laut Greges, Kecamatan Asemrowo, Kota Surabaya, pada Sabtu (31/10/2020). Tercatat sebanyak 60 orang dari beragam komunitas lingkungan, mahasiswa perguruan tinggi, serta masyarakat yang turut andil membersihkan wilayah mangrove mulai pukul 08.00 hingga 10.00 WIB. Tak lupa kegiatan digelar sesuai dengan protokol kesehatan.

Pembina dari JAGARA Dr. Endang Dewi Masithah, Ir.,M.P, menyatakan, kegiatan itu awalnya dikoordinasi mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga (FPK UNAIR), lalu mereka mengajak teman-teman dari berbagai perguruan tinggi hingga komunitas lingkungan. Kemudian, daerah tersebut, lanjut Dosen FPK UNAIR itu, jarang disentuh masyarakat lain.

“Sampah-sampah banyak dan malah tertanam dan menyatu dengan tanah, karena sangking lamanya sampah itu berada di sini yang terendap lumpur-lumpur yang terbawa laut,” ungkap Dr. Een, sapaan akrabnya.

Ketua Pelaksana JAGARA Muhammad Irfan Muhajir mengatakan alasan memilih daerah Sontoh Laut karena penanaman mangrove dan bersih pantai di daerah tersebut jarang dilakukan kegiatan yang berkaitan dengan lingkungan. Sekaligus ia ingin mengenalkan komunitas Jagara kepada masyarakat serta para komunitas pegiat lingkungan.

“Daerah Sontoh Laut masih banyak belum diketahui. Jadi, sekaligus mengenalkan Sontoh Laut kepada teman-teman,” ujarnya.

Melalui gerakan tersebut di Sontoh Laut –Irfan sapaan akrabnya– berharap teman-teman yang mengikuti kegiatan tersebut sadar bahwa masih ada daerah pesisir yang perlu diperhatikan. “Teman-teman dan komunitas yang lain bisa menyelenggarakan kegiatan bersama di sini,” ungkap Mahasiswa Akuakultur FPK UNAIR.

Total 500 Bibit mangrove yang ditanam dari merupakan spesies Rhizopora mucronata. Dan, kantong sampah yang diperoleh dari hasil memungut sampah di bibir pantai sekitar delapan kantong yang berisi plastik, kresek, dan masih banyak lagi. (*)

Penulis: Dimar Herfano

Editor: Feri Fenoria

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).