HIMA D3 Perpustakaan Rayakan Dies Natalis dan Sumpah Pemuda Melalui Webinar Literasi Kritis

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

UNAIR NEWS – Hari Sumpah Pemuda pada Rabu (28/10/2020) diperingati prodi D3 Perpustakaan Universitas Airlangga (UNAIR) dengan menggelar webinar bertajuk Literasi Kritis untuk Menyongsong Peran Pemuda dalam Kemerdekaan Indonesia. Dalam kesempatan tersebut, para pemateri menekankan bagaimana kontribusi dan peran pemuda bagi kemerdekaan Indonesia melalui penerapan literasi kritis.

Dalam pembukaannya, Wakil Dekan 1 Vokasi UNAIR Dr. Tika Widiastuti, SE., M.Si mengungkapkan bahwa anak muda memiliki peran yang begitu vital sebagai agen perubahan bangsa. Literasi kritis akhirnya turut muncul sebagai salah satu kebutuhan utama agar pemuda mampu mengembangkan pengetahuan dan skill-nya. Dr Tika sendiri memandang bahwa prodi D3 Perpustakaan akan menjadi prodi strategis untuk memfasilitasi kebutuhan generasi muda akan literasi kritis tersebut.

Pernyataan Dr Tika itu sendiri turut didukung oleh Bambang Prakoso, S.Sos., M.IP selaku pemateri pertama. Ketua Yayasan Iqro Semesta tersebut menerangkan bahwa literasi kritis dibutuhkan tidak hanya untuk memaksimalkan potensi diri, akan tetapi juga membebaskan generasi muda dari pengaruh ruang publik yang kini tidak lagi kondusif.

“Kita sekarang bisa melihat banyak pengguna media sosial yang melogika sesuatu dengan ugal-ugalan dan sangat tidak estetis. Oleh karenanya pemuda harus mampu hadir sebagai penjernih melalui kemampuan literasi kritis,” ungkap pegiat literasi Jawa Timur tersebut.

Bagi Bambang, embrio literasi terdapat pada sekolah serta khususnya perpustakaan sebagai tempat terdekat dari sumber ilmu pengetahuan. Keduanya berperan penting sebagai pencipta keseimbangan intelektual, spiritual, dan estetika.

Sementara itu kesempatan terakhir diisi oleh Dr. Hartono, SS. M.Hum yang merupakan Pustakawan Ahli Utama Perpusnas RI. Dia membawakan materi utama terkait peran perpustakaan sebagai media literasi informasi. Di tengah generasi muda yang kini selalu menghadap pada media sosial, Dr Hartono meyakini bahwa perpustakaan sejatinya masih menjadi pusat belajar dan informasi masyarakat yang paling tepat.

“Selain itu, perpustakaan juga berperan sebagai pencegah hoax, pembangunan inklusi sosial melalui pelayanannya, serta dapat menjadi sumber literasi digital melalui aplikasi teknologi digital,” ungkapnya

Dihadiri lebih dari 200 peserta, webinar yang digelar via Zoom tersebut tidak hanya menjadi selebrasi peringatan sumpah pemuda, akan tetapi juga bagian dari peringatan Dies Natalis HIMA D3 Perpustakaan UNAIR pada Sabtu (24/10/2020) lalu.

Penulis: Intang Arifia

Editor: Khefti Al Mawalia

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).