Ulas Bahaya Kecanduan Gadget dan Cara Mengatasinya Lewat Pengmas Dosen

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Sesi tanya jawab materi kecanduan gadget. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Gawai atau dikenal dengan gadget merupakan perangkat elektronik kecil yang memiliki fungsi khusus. Bentuknya bermacam-macam mulai dari handphone, tablet hingga laptop. Seiring perkembangan teknologi, terlebih lagi adanya pandemi, penggunaan gadget juga semakin meningkat. Oleh karena itu, dalam Pengabdian Masyarakat (Pengmas) yang dilakukan oleh dosen Prodi Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Banyuwangi dan beberapa Dosen Kesmas Surabaya dibahas mengenai kecanduan gadget. Kegiatan terlaksana pada 22-23 Oktober 2020 melalui platform zoom.

Materi yang disampaikan oleh Susy Katikana Sebayang S.P., M.Sc., Ph.D. terkait kecanduan gadget, diawali dengan pemaparan hasil survei awal pada kalangan remaja usia SMP dan SMA di Banyuwangi. Hasil survei berdasarkan ciri-ciri orang ketergantungan smartphone, sebesar 62% remaja menggagalkan rencana yang dibuat, 59% sulit berkonsentrasi, 59,3% sakit pergelangan tangan atau tengkuk, 59,4% tidak tahan jika tidak ada smartphone, 47,8% jengkel saat tidak ada smartphone, 48,3% smartphone selalu dipikiran, 30,5% tidak bisa berhenti bermain smartphone, 71,1% selalu mengecek smartphone agar tidak ketinggalan percakapan orang lain, 56,9% menggunakan lebih lama dari yang direncanakan, dan 50,3% orang disekitarnya bilang terlalu lama menggunakan smartphone.

“Jadi setelah dihitung dengan angka yang ada, maka terdapat 61% remaja yang mengalami semacam gangguan atau gejala kecanduan smartphone. Mungkin karena pandemi, penggunaan meningkat namun setelah pandemic berakhir diharapkan dapat mengurangi ketergantungannya pada gadget,” terang dosen yang akrab di panggil Susy saat presentasi.

Karenanya, penting mengulas lebih lanjut bahaya dan cara mengatasi kecanduan gadget. Berikut penjelasan Susy dalam memberikan presentasinya tersebut.

Bahaya Kecanduan Gadget

  1. Gangguan kesehatan mata
  2. Gangguan kesehatan mental, dimana 49% orang yang mengakses internet pernah di bully dan 1/3 nya diam saja serta 1/10 balas mem-bully. Jadi artinya semakin banyak kasusnya dengan cara balas membalas.
  3. Insomnia (Susah Tidur), karena gadget mengeluarkan cahaya biru yang akan membuat sulit tidur. Semakin lama di deoan gadget, maka semakin sulit untuk tidur sehingga tidak disarankan menggunakan gadget sebelum tidur.
  4. Obesitas (Kelebihan Berat Badan). Jika kita didepan gadget, kita akan jarang bergerak. Tidak olahraga, jalan-jalan malah mungkin menggunakan gadget sambil makan snack sehingga semakin menambah berat badan.
  5. Kurang bersosialisasi, karena asyik dan eksis di dunia maya.
  6. Prestasi buruk di sekolah, karena susah tidur di malam hari, sulit konsentrasi di sekolah. Time management waktu juga buruk.

Cara Mengatasi

  1. Batasi waktu penggunaan gadget
  2. Hindari menggunakan gadget sebelum tidur
  3. Pakai gadget sesuai kebutuhan
  4. Melakukan kegiatan lain. Kegiatan yang bisa dilakukan yaitu berolahraga, menjalankan hobi, memelihara hewan kesayangan, menikmati alam.

Diakhir sesi, pihak penyelenggara juga menampilkan video edukasi terkait kecanduan gadget yang juga dapat diakses melalui laman youtube berikut https://youtu.be/lBFv0T0Q-2c. (*)

Penulis : Rista Novianti

Editor  : Nuri Hermawan

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).