Penggunaan ‘Dna Kontak’ Lokus Str: Csf1po, Thoi & Tpox dalam Proses Pemeriksaan Identifikasi Forensik

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh Halodoc.com

Identifikasi dalam kedokteran forensik diantaranya sidik jari (daktiloskopi), pemeriksaan property, medis, gigi-geligi, serologi dan metode eksklusif.  Sedangkan metode identifikasi yang saat ini digunakan sesuai pedoman Disaster Victim Identification (DVI) tahun  2009 dari Interpol  yakni sidik jari, gigigeligi, analisis DNA, property dan medis. Metode sidik jari, gigigeligi dan anlisis DNA dikategorikan dalam metode primer, sedangkan metode properti dan medis dalam kategori metode sekunder

DNA touch digunakan untuk mengolah barang yang telah disentuh seseorang. DNA touch hanyalah DNA yang ditransfer melalui sel kulit saat benda disentuh (Wickenheiser, 2002).

DNA touch atau contact trace DNA mengacu pada DNA yang terlepaskan atau dipulihkan dari sel kulit (epitel) sehingga tertinggal/melekat saat benda lain/seseorang menyentuh atau bersentuhan dengan benda-benda seperti pakaian, senjata atau benda lainnya. Pada lapisan paling atas kulit pada dasarnya “mati”, keratinisasi dan kehilangan inti mereka. Serta menunjukkan bahwa sejumlah kecil DNA terfragmentasi ada di permukaan kulit (Kita et al., 2007).

Penelitian ini bertujuan penelitian untuk melakukan  pemeriksaan DNA touch bahan identifikasi personal melalui lokus STR: CSF1PO, TOHI, TPOX. Jenis penelitian eksperimental untuk membuktikan identifikasi melalui isolasi DNA dari benda – benda  yang tersentuh (DNA touch) yakni arloji dan handphone dengan rancangan penelitian sesaat.

Hasil ekstraksi DNA sampel, mendapatkan rerata kadar DNA dari property (arloji dan handphone) yakni  59,19±5,58µg/ml dengan rerata kemurnian DNA: 1,69±0,76. Sedangkan hasil visualisasi hasil PCR dengan PAGE dengan pengecatan Silver Staining pada STR CODIS lokus CSF1PO, THOI, TPOX pada semua sampel (100%) terdeteksi (deteksi+) dengan ‘DNA touch’ yang merupakan teknologi modern, tindakan sederhana untuk memungut benda atau menyentuh permukaan bisa menyebabkan identifikasi.  Di dunia analis DNA forensik, analisis “sentuhan” sampel DNA tidak lagi menjadi pengecualian aturan, itu adalah norma. Dalam beberapa tahun terakhir, tidak hanya sejumlah bukti bukti DNA yang dikirim ke laboratorium karena analisis melejit, namun jumlah artikel jurnal mengenai DNA touch dan transfer DNA (baik primer maupun sekunder) juga meningkat pesat.

Kita et al., (2011), melakukan eksperimen yang menunjukkan bahwa sejumlah kecil DNA terfragmentasi ada di permukaan kulit dan mereka berteori bahwa fragmen DNA ini dapat terus-menerus dikosongkan dari lapisan kulit yang dapat dikuliti dan keringat itu juga mengandung DNA yang terfragmentasi. Kemudian penelitian oleh Quinones dan Daniel (2011) membuktikan bahwa kehadiran keringat membantu berkontribusi pada profil DNA yang diperoleh dari sampel DNA touch. Penelitian ini menunjukkan bahwa asam nukleat bebas sel, atau DNA, (pada dasarnya fragmen DNA bebas mengambang yang tidak dienkapsulasi dalam inti sel) berkontribusi besar terhadap jumlah total DNA yang ada dalam sampel dengan DNA terdeteksi pada keringat 80% sehat individu diuji. Mereka juga menemukan bahwa, bersama dengan DNA, sel nukleat hadir dalam sampel keringat yang diambil dari relawan.

Kesimpulan  dalam penelitian ini yakni Visualisasi Polymerase Chain Reaction (PCR) pada lokus Short Tandem Repeat–Combined DNA Index System (STR-CODIS) lokus-lokus: THO1, CSF1PO, TPOX pada semua sampel swab buccal dan swab jam tangan/arloji menunjukkan hasil deteksi positif.

Penulis : Dr.dr.Ahmad Yudianto,SpFM[K],SH,M.Kes

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di : https://www.scimagojr.com/journalsearch.php?q=19700194023&tip=sid&clean=0

Ahmad Yudianto,Indah Nuraini M, Abdul Hadi Furqoni, Simon Martin Manyanza Nzilibili, Pudji Harjanto (2020), The use of touch DNA analysis
in forensic identification focusing on Short Tandem RepeatCombined DNA Index System loci THO1, CSF1PO and TPOX. Infectious Disease Report,2020. Volume.12 (s1):8716

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).