Wagub Jatim: Melawan Covid-19 Harus dengan Kehati-hatian

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Emil Elestianto Dardak menjadi keynote speaker dalam acara The 4th International Conference Postgraduate School Sekolah Pascasarjana UNAIR pada Rabu (23/09/2020). (Dok. Istimewa)

UNAIR NEWS – Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga (UNAIR) mengadakan “The 4th International Conference Postgraduate School” (ICPS 4th) bertajuk Update Managemen in Covid-19 Pandemic pada Rabu (23/09/2020) melalui media Zoom. Konferensi yang dihadiri dari beberapa universitas tersebut mengundang Dr. H. Emil Elisianto Dardak, B.Bus.,M.Sc sebagai keynote speaker mewakili Gubernur Jawa Timur.

Dalam kesempatan tersebut, Emil menuturkan bahwa di masa pandemi Covid-19 ini tidak ada situasi aman sampai semua orang merasa aman. Dengan begitu harus selalu berhati-hati melawan menghadapi Covid-19. Tetapi di saat yang sama bukan berarti hanya mengunci diri, menjaga jarak satu sama lain, melainkan perlu memastikan bahwa perekonomian tetap bergerak.

“Bukan hanya sekedar mengatakan atas kesehatan, tetapi karena kita (masyarakat, Red) tahu bahwa pertahanan kekebalan kita adalah kesejahteraan kita, dan kesejahteraan perlu dijaga. Oleh karena itu, ada tindakan bagaimana memastikan bahwa kita mengutamakan kesehatan dan juga melanjutkan kehidupan orang-orang dengan cara yang tidak membahayakan keselamatan dan kesehatan kita,” tuturnya.

Emil juga mengungkapkan bahwa di Jawa Timur ketika Covid-19 pertama kali meletus pada saat itu tidak ada yang benar-benar mengetahui tentang Covid 19 serta bagaimana cara mengatasinya. Dimana situasi saat itu,  untuk memastikan bahwa Covid-19 tidak benar-benar menginfeksi tenaga medis, pemerintah tidak memiliki peralatan safety yang cukup untuk tenaga kesehatan, serta ventilator yang dibutuhkan untuk membantu dalam kondisi kritis pernafasan sistem.

“Kami (pemerintah,Red) perlu memastikan bahwa kami dapat mencegah kasus-kasus tersebut selain itu kami mengembangkan fasilitas rumah sakit,” tambahnya.

Dengan usaha keras para tenaga kesehatan, sambungnya, tercatat pertanggal 21/09/20 sebanyak 41.076 masyarakat Jawa Timur yang terkonfirmasi. Terdapat 7.285 suspect, dari spesimen Rapid Test sejumlah 933.082 dan sampel PCR 293.235. Dari data tersebut diketahui bahwa Jawa Timur telah berupaya keras dalam menanggulangi Covid-19. Terbukti, presentase kesembuhan diangka 81,74 persen dengan angka kematian 7,28 persen.

Dari hal tersebut, Emil berpesan kepada masyarakat untuk selalu menjaga kesehatan serta menjaga kebersihan diri. Jika ada keperluan di luar ruangan dan berkendara diharapkan untuk selalu menggunakan masker dan menggunakan handsinitizer juga selalui jaga jarak karena masih dalam pandemi.

“Saya harap informasi ini memberi kita gambaran tentang bagaimana kita mengelola Covid-19 seperti yang kita pahami sebelumnya, tidak ada yang mengekspektasikannya. Itulah sebabnya terkadang orang merasa frustrasi tentang perubahan kebijakan yang sebelumnya tidak stabil. Kami tidak aman, oleh karena itu kami perlu  untuk terus berhati-hati  melakukan aktivitas,” pungkasnya. (*)

Penulis : Asthesia Dhea Cantika

Editor : Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).