Potensi Tanaman Cassia untuk Pengobatan Penyakit Alzheimer

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh Flickr.com

Penyakit Alzheimer adalah penyakit degeneratif yang menyerang otak yang biasanya terjadi pada orang usia lanjut >60 tahun. Penyakit ini ditandai dengan penurunan daya ingat, kemampuan berfikir dan berbicara, serta perubahan perilaku secara bertahap. Hal ini biasanya dikenal dengan istilah pikun pada manula. Adanya peningkatan populasi penduduk dengan usia tua menyebabkan potensi peningkatan penderita penyakit Alzheimer. Pada tahun 2020 dilaporkan lebih dari 44 juta penderita di dunia dan jumlah ini akan terus meningkat jika tidak ditemukan pengobatan yang tepat terhadap penyakit Alzheimer.

Penyakit Alzheimer sering dikaitkan dengan adanya gangguan neurokimia, lebih tepatnya terjadi defisiensi neurotransmiter asetilkolin (ACh). Oleh karena itu salah satu strategi pengobatan penyakit Alzheimer’s adalah dengan menggunakan penghambat enzim asetilkolinesterase. Penghambat enzim asetilkolinesterase yang ditemukan dari alam umumnya adalah senyawa golongan alkaloid, misalnya galantamine dan huperzine yang sudah digunakan untuk terapi pasien Alzheimer di beberapa negara.

Indonesia merupakan negara yang kaya akan biodiversitas tanaman maupun biota laut. Penelitian kami saat ini ingin mengetahui potensi dari berbagai tanaman maupun biota laut di Indonesia dalam upaya untuk menemukan alternatif pengobatan penyakit Alzheimer. Tanaman yang menjadi pusat perhatian kami saat ini adalah beberapa tanaman dari genus Cassia yang merupakan tanaman yang biasanya dipakai sebagai tanaman hias atau tanaman peneduh di jalan. Saat ini dilaporkan ada lebih dari 500 spesies dari tanaman Cassia yang tersebar di negara tropis maupun subtropis.

Hasil penelitian yang kami lakukan terhadap 6 spesies Cassia, yaitu Cassia spectabilis, Cassia moschata, Cassia javanica, Cassia grandis, Cassia fistula dan Cassia siamea yang tumbuh di Kebun Raya Purwodadi menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun Cassia spectabilis memiliki potensi yang paling baik diantara species Cassia lainnya yang diteliti.  Ekstrak etanol Cassia spectabilis mampu menghambat enzim asetilkolinesterase juga enzim butirilkolinesterase yang sangat berperan pada terjadinya penyakit Alzheimer. Lebih lanjut diketahui bahwa Daun Cassia spectabilis mengandung beberapa senyawa alkaloid, yaitu cassine, spectaline dan 3-O-acetylspectaline yang dapat bertanggung jawab terhadap penghambatan kedua enzim tersebut.

Penulis: Suciati
Informasi detail dari tulisan ini dapat dilihat pada: http://jrespharm.com/abstract.php?id=820

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).