UNAIR NEWS – Perkembangan dunia saat ini mengarah kepada pentingnya konsep baru yakni One Health untuk diperkenalkan secara luas dan berkesinambungan. Para pakar di banyak negara menghimbau kerjasama yang lebih terintegrasi dan sinergis antara multidisiplin ilmu dalam mengantisipasi kebangkitan penyakit-penyakit zoonosis yang berpotensi epidemik.
Airlangga Disease Prevention and Research Center-One Health Collaborating Center (ADPRC-OHCC) dibentuk oleh INDOHUN pada bulan September 2017 sebagai salah satu platform di Univesitas Airlangga. ADPRC memiliki visi menerapkan pendekan One Health dan keberlanjutannya, terutama dalam mengembangkan sumber daya manusia (mahasiswa dan akademisi) melalui kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat di Universitas.
Salah satu kegiatan untuk mewujudkan kolaborasi multidisiplin di sektor kesehatan manusia, hewan dan lingkungan yaitu One Health Student Club (OHSC). Setelah melaksankan pendaftaran dan penyeleksian, terpilihlah sekitar 90 orang anggota OHSC UNAIR Batch 1, yang berasal dari berbagai fakultas dan angkatan di UNAIR.
Pada Sabtu (5/9), telah dilaksanakan pertemuan pertama anggota OHSC Batch 1 yang dilaksanakan secara online melalaui platform zoom, dengan mengundang Niken Salindri dari perwakilan INDOHUN. Diawal pemaparan materi , Niken menyampaikan bahwa anggota OHSC diharapkan dapat berkolaborasi, belajar dan mengimplementasikan pendekatan One Heatlh melalui berbagai kegiatan seperti One Health Classes, One Health Instutional visit, dan student social activity.
“OHSC dalam jangka pendek bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan wawasan mahasiswa tentang konsep One Health, meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang implementasi konsep One Health serta membentuk pola pikir mahasiswa untuk berpikir intersektoral dalam memandang suatu penyebab dan pengendalian sebuah penyakit,” papar Niken.
Sedangkan untuk jangka panjang, lanjutnya, dari OHSC diharapkan terjadi kolaborasi penelitian dan diskusi ilmiahlintas disiplin ilmu di bidang kesehatan untuk meningkatkan aspek kesehatan masyarakat. Sebagai pengantar agenda pertama, semua anggota wajib melakukan pre-test sebagai tolak ukur bagi semua anggota. Di tengah pemaparan materi, anggota juga dibagi dalam 11 kelompok untuk saling berdiskusi dalam rangka memulai kolaborasi.
Dalam rencana ke depan, secara berturut-turut OHSC UNAIR Batch 1 memiliki proposal agenda diantaranya human – animal – enviroment interface, dilanjutkan dengan materi elemen kolaborasi multi sektoral serta studi kasus. “Anggota OHSC UNAIR Batch 1 diharapakan dapat berkolaborasi dan bersinergi mewujudkan tatanan kesehatan yang lebih lagi,” pungkasnya.
Penulis: Muhammad Suryadiningrat
Editor: Nuri Hermawan
