Psikologi UNAIR Adakan Pelatihan Konselor Sebaya Bagi Remaja

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Herdina Indrijati, M.Psi., Psikolog., ketika memberikan materi keterampilan dasar dalam konseling di hari kedua pelatihan (30/8/20) melalui aplikasi zoom meeting. (Foto : Ulfah Mu’amarotul)

UNAIR NEWS – Kasus perundungan atau bullying masih marak terjadi di Indonesia. Ironisnya, kasus bullying terhadap remaja saat ini semakin sering ditemukan.

Maraknya kasus bullying yang menyebabkan depresi pada remaja dapat mengakibatkan berbagai macam kasus urgensi seperti gangguan mental bahkan berujung bunuh diri. Oleh karena itu, sering kali remaja membutuhkan seseorang yang tepat untuk membantunya dalam menyelesaikan masalah.

Menyikapi hal itu, tim pengabdian masyarakat Fakultas Psikologi Universitas Airlangga (UNAIR) yang diketuai oleh Herdina Indrijati, M.Psi., Psikolog., menggelar pelatihan konselor sebaya melalui aplikasi zoom meeting bersama SMAN 1 Tanggul Jember. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari Jumat (29/8) hingga Sabtu (30/8) itu, mendapatkan antusias luar biasa dari 25 murid perwakilan kelas dan osis SMAN 1 Tanggul.

Kegiatan tersebut bertujuan untuk melatih remaja supaya memiliki skill untuk menjadi konselor bagi sebayanya. Sehingga hal tersebut dapat membantu pervensi dan kurasi bullying di kalangan remaja. Dalam dunia remaja, konselor sebaya dapat dikatakan efektif untuk membantu remaja lainnya dalam menyelesaikan masalah.

“Kemarin tentang perkuat pengetahuan, lalu hari ini lebih pada penguatan skill. Kegiatan ini kita desain dengan ringan dan menyenangkan. Dan hari ini, kita akan mempelajari tentang bagaimana sih menjadi konselor sebaya,” ungkap Herdina ketika memberikan sambutannya pada pelatihan hari kedua.

Pada hari pertama, peserta diberikan pengetahuan dasar terkait bullying dan konsekuensi hukumnya. Sedangkan pada hari kedua, peserta diberikan pelatihan langsung untuk menjadi konselor sebaya dengan diberikan materi dasar konseling beserta praktik aktivitas dan refleksi bersama ahli.

Dalam menyampaikan materinya pada hari kedua, Herdina mengemukakan bahwa diharapkan remaja dapat menjadi pertolongan pertama bagi teman sebayanya. Dengan enam poin dasar konseling yang harus diperhatikan, yakni komunikasi; mendengar secara efektif; empati; memberi umpan balik; membangun kepercayaan; dan menjaga etika sebagai konselor.

“Konseling ini tidak hanya bisa diterapkan untuk kasus perundungan atau bullying, namun juga bisa pada masalah-masalah lain,” ungkapnya.

Dalam komunikasi baik verbal maupun non verbal, seorang konseli harus bisa memikirkan cara penyampaian yang mudah dimengerti. Sedangan konselor, harus bisa memposisikan diri sebagai pendengar yang baik dan dapat menciptakan atensi. Selain itu, pemahaman perasaan menjadi sangat penting untuk bisa mengidentifikasi perasaat lawan bicara.

“Menatap dengan penuh perhatian dan fokus saat melakukan konseling sangat perlu, untuk menciptakan atensi,” tegasnya

Herdina juga menuturkan, bahwasanya dalam setiap hubungan antar seseorang membutuhkan empati. Empati menjadi kunci penting ketika konselor sedang berhubungan dengan konselinya, dengan empati kalian bisa merasakan kondisi mereka.

“Empati dari konselor akan membuat konseli menjadi punya kawan. Jangan jatuh simpati, tapi empati, merasakan apa yang dia rasakan,” ujarnya.

Sedangkan umpan balik bertujuan untuk memberikan feedback kepada konseli. Ketika memberikan umpan balik, maka seorang konselor harus tau masalah dan informasi yang banyak. Hal itu bertujuan supaya alternatif solusi yang diberikan positif dan tidak subjektif.

Selain itu, membangun kepercayaan dan menjaga etika sebagai konselor juga menjadi poin penting yang harus diperhatikan. Salah satunya, dengan menjaga rahasia dan kepercayaan dari konseli.

“Pelajari lagi pelan-pelan, nanti sambil kalian pelajari. Jika bertemu seseorang bisa dipraktekkan, komunikasi, mendengarkan, empatinya diasah semuanya. Lama kelamaan kalian akan memiliki kemampuan observasi dan netral. Sehingga, kalian bisa melihat persoalan jauh lebih luas,” pesan Herdina di akhir acara pada peserta pelatihan.

Penulis : Ulfah Mu’amarotul Hikmah

Editor : Binti Q Masruroh

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).