7 Proposal Bisnis Mahasiswa UNAIR Lolos Pendanaan KBMI Kemendikbud 2020

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

UNAIR NEWS – Melalui program Kewirausahaan Kampus Merdeka tahun 2020, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi mengadakan Kompetisi Bisnis Mahasiswa Indonesia (KBMI). Kemendikbud mengumumkan 346 judul proposal melalui laman http://dikti.kemdikbud.go.id/pengumuman/pengumuman-lolos-seleksi-kbmi-tahun-2020-yang-didanai-daftar-terlampir/ pada Rabu (29/08/2020).

Sebanyak tujuh dari sepuluh proposal yang diajukan mahasiswa Universitas Airlangga lolos seleksi nasional. Berikut tujuh judul yang lolos dan berhak melanjutkan bisnisnya sesuai dengan model bisnis yang diutarakan di proposal KBMI hingga 5 bulan mendatang dengan dukungan dana stimulus akan cair sekitar 70% .

  1. Alora By Haira Nusantara (Body Care dengan Bahan Alami Rempah dan Susu Fermentasi Racikan Nusantara)
  2. Fenix Animal Care (Layanan Kesehatan Hewan Digital Berbasis Database Rekam Medis Aktual)
  3. Berkah Kerapu (Suplier Benih Kualitas Ekspor)
  4. CHOIPAN SURABAYA – Bringing Authentic Choipan to Surabaya
  5. Rekan Branding : Jasa Branding dan Digital Marketing Pendamping Pelaku Usaha Kecil Menengah
  6. Fun Treatment (Laundry Stroller Bayi dan Balita)
  7. MAMAGOT

Ketujuh tim UNAIR yang lolos tersebar pada kelompok Industri Makanan dan Minuman (1 tim), Industri Kreatif (2 tim), Industri Budidaya (2 tim) dan Industri Rekayasa Teknologi (2 tim).

Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNAIR, sekaligus Koordinator Pembina Kewirausahaan di Pusat Pembinaan Karir dan Kewirausahaan (PPKK) Dr. Tri Siwi Agustina SE., M.Si. menuturkan ketujuh tim tersebut berhak melanjutkan bisnisnya sesuai dengan model bisnis yang diutarakan di proposal KBMI hingga 5 bulan mendatang dengan dukungan dana  stimulus akan cair sekitar 70 persen.

“Dari dana tersebut diharapkan pada saat monitoring dan evaluasi pada kisaran bulan Oktober masing – masing tim dapat menunjukkan kemajuan bisnisnya, baik dari sisi luasnya jangkauan wilayah pemasaran, bertambahnya pelanggan, kenaikan omzet penjualan, penambahan variasi produk barang/jasa. Tentunya kemajuan bisnis tersebut  tidak terlepas dari peranan mentor dan dosen pembimbing yang memberikan arahan dan pendampingan usaha,” ungkap dosen FEB yang turut mendampingi Tim KBMI UNAIR 2020.

Siwi membeberkan perbedaan karakteristik penilaian KBMI dengan program-program pengembangan jiwa kewirausahaan dari Kemendikbud lainnya. Salah satu kuncinya adalah adanya inovasi dan dampak sosial yang ditimbulkan.

“Oleh karena itu penilaiannya terletak pada Noble Purpose (tujuan mulia dari bisnis terhadap lingkungan sekitar) dan target market, strategi SDM (komposisi tim dan kompetensi masing-masing anggota tim termasuk dukungan mentor dan dosen pembimbing, ke dalaman pemahaman pebisnis atas permasalahan yang dirasakan pelanggan (desireability), Strategi Pemasaran Pada Customer (delivery), Strategi Keuangan (financial strategy),” paparnya.

Dosen yang termasuk anggota asosiasi Forum Manajemen Indonesia (FMI) berharap mahasiswa UNAIR yang mengikuti KBMI 2020 ini dapat benar-benar memanfaatkan program kompetisi bergengsi ini dengan sebaik-baiknya. Setelah mendapatkan dana pengembangan usaha dapat digunakan sebagai pengembangan usahanya bukan untuk keperluan pribadi.

“Jika teman-teman bersungguh-sungguh dan nampak hasilnya pada pengembangan bisnis yang dikelolanya bukan tidak mungkin bisa dinominasikan mengikuti KMI Award 2020,” tutupnya (*)

Penulis : R. Dimar Herfano A

Editor  : Binti Q Masruroh

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).