Menilik Perbedaan Jumlah Platelet pada Platelet Poor Plasma (PPP) yang Dihasilkan pada Berbagai Teknik Sentrifugasi

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

Pelayanan laboratorium yang efektif dan efisien ditandai dengan oleh tiga hal yaitu presisi, akurat, dan ketepatan waktu yang dinilai dengan turnaround time (TAT). Dilaporkan bahwa fase prenalitik merupakan fase yang berkontribusi sekitar 75% dari total TAT. Salah satu proses preanalitik yang harus diperhatikan adalah proses sentrifugasi. Sentrifugasi adalah proses pemisahan antara partikel padat dan pelarutnya. Sentrifugasi ini sering dipakai di laboratorium  untuk memisahkan sel darah dengan dengan plasmanya untuk menghasilkan Platelet Poor Plasma (PPP). PPP adalah plasma yang memiliki kandungan platelet kurang dari 10.000/µL yang selanjutnya dapat digunakan untuk pemeriksaan faal koagulasi

Parameter sentrifugasi untuk menghilangkan platelet tergantung pada kecepatan dan jari-jari lengan sentrifus (keduanya menentukan nilai “g”), dan waktu sentrifugasi. Oleh karena itu, pada dasarnya masing-masing sentrifus menghasilkan nilai g yang berbeda dan memvariasikan waktu sentrifugasi untuk mendapatkan PPP yang diinginkan. Clinical and Laboratory Standart Institute (CLSI) merekomendasikan tabung dengan antikoagulan sodium sitrat, harus disentrifugasi pada kecepatan 1500 g tidak kurang dari 15 menit untuk mendapatkan PPP.

Sedangkan penelitian Kristoffersen AH.,2019 melaporkan jumlah platelet setelah sentrifugasi tunggal 1500g ternyata menghasilkan sisa platelet >10.000 µL yaitu <22.000/µL. Menurut Magnette A et al. diperlukan pengulangan sentrifugasi untuk memastikan sisa platelet kurang dari 10.000/µL. Sisa platelet dalam plasma telah diketahui mempengaruhi tes koagulasi yang bergantung pada fosfolipid seperti pada pemeriksaan Lupus Anticoagulant (LA) dan Activated Partial Thromboplastin Time (APTT). Proses pengulangan sentrifugasi ini harus disiapkan untuk semua parameter koagulasi jika ada kemungkinan pengukuran tersebut tidak dilakukan segera setelah sentrifugasi, atau jika sampel akan dibekukan. Hal ini mengakibatkan proses sentrifugasi memakan waktu lama pada preanalitik.

Saat ini proses persiapan PPP di RSUD Dr. Soetomo adalah sentrifugasi pada kecepatan 3000 g selama 15 menit, tetapi belum pernah diteliti apakah sentrifugasi pada kecepatan tersebut menghasilkan sisa platelet kurang dari 10.000/µL. Proses sentrifugasi untuk mendapatkan PPP memerlukan suatu strategi untuk mempercepat proses tanpa mengurangi kualitas dari pemeriksaan faal koagulasi. Penelitian terbaru yang dilakukan oleh Sicard pada tahun 2014 menunjukkan bahwa jumlah sisa platelet pada PPP yang dihasilkan pada kecepatan 3260 g hanya dalam 10 menit adalah <10.000/µL. Sehingga pada penelitian ini diteliti perbedaan jumlah platelet pada PPP yang dihasilkan pada teknik sentrifugasi 3260 g selama 10 menit, 3000 g selama 15 menit, dan 1500 g selama 15 menit sebanyak 2 kali.

Sampel diperoleh dari pasien dewasa sehat yang melakukan medical check up dan telah memberikan persetujuan untuk mengikuti penelitian. Sampel darah ditampung menggunakan 3 tabung dengan antikoagulan sitrat 2,7 ml. Sampel selanjutnya disentrifugasi dengan alat Sorvall ST 8R (Thermo Scientific small benchtop centrifuges) pada suhu 24°C. Ketiga sampel disentrifugasi dengan 3 kecepatan dan waktu berbeda yaitu pada kecepatan sentrifugasi 1500 g selama 15 menit sebanyak 2 kali (Teknik 1), 3000 g selama 15 menit (Teknik 2), dan 3260 g selama 10 menit (Teknik 3).

Pada teknik 1 setelah sentrifugasi awal, plasma dengan hati-hati dipindahkan ke tabung sentrifugasi plastik yang tidak aktif menggunakan pipet otomatis, dan kemudian disentrifugasi lagi selama sekitar 15 menit. Sedangkan pada Teknik 2 dan 3 hanya dilakukan 1 kali sentrifugasi. Saat pipetting, 1 cm plasma harus tetap berada di atas lapisan buffy coat, untuk menghindari terambilnya sisa platelet pada daerah sekitar buffy coat. Plasma dari masing-masing sampel selanjutnya dinilai jumlah plateletnya dengan alat hematologi analyzer Sysmex XN 1000.

Dari 31 sampel yang diteliti dari semua teknik sentrifugasi, semua menghasilkan jumlah platelet dibawah 10.000/µL. Pada teknik sentrifugasi 1500g selama 15 menit sebanyak dua kali didapatkan nilai median jumlah platelet  1×103/µL (0-3). Untuk teknik sentrifugasi 3000g selama 15 menit didapatkan nilai median jumlah platelet 1×103/µL (0-5). Pada teknik  sentrifugasi 3260g selama 10 menit didapatkan nilai median jumlah platelet 2×103/µL (0-5). Saat membandingkan jumlah platelet antar kelompok teknik sentrifugasi didapatkan perbedaan bermakna (p<0,05).

Sebagai kesimpulan ketiga teknik sentrifugasi tersebut mampu menghasilkan PPP. Pada teknik sentrifugasi 1500g selama 15 menit sebanyak dua kali merupakan teknik yang menghasilkan jumlah platelet terendah.

Penulis: Dr. Yetti Hernaningsih, dr, Sp.PK(K)

Informasi detail dari riset ini dapat di lihat pada tulisan kami di

http://medicopublication.com/index.php/ijfmt/article/view/10559/9897

Pande Putu Rangga Raditya1, Yetti Hernaningsih2

1, Student, 2Lecturer, Department of Clinical Pathology, Faculty of Medicine-Universitas Airlangga, Dr. Soetomo Hospital General Academic Hospital, Surabaya, Indonesia

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).