Potensi Ekstrak Daun Insulin dalam Mencegah Peningkatan Radikal Bebas

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh Klikdokter

Radikal bebas merupakan molekul atau senyawa yang memiliki elektron tidak berpasangan. Dalam kondisi tidak berpasangan molekul tersebut sangat reaktif dan menyerang sel-sel dalam tubuh. Senyawa radikal bebas dapat timbul akibat berbagai proses kimia kompleks dalam tubuh, berupa hasil sampingan dari proses oksidasi sel, metabolisme sel, olahraga yang berlebihan, infeksi, atau ketika tubuh terpapar polusi lingkungan seperti asap kendaraan bermotor, asap rokok, bahan pencemar, dan radiasi matahari. Keadaan dimana radikal bebas dalam tubuh terdapat secara berlebihan disebut sebagai stres oksidatif.Stres oksidatif yang terjadi dalam waktu yangcukup lama didalam tubuh dapat menyebabkan terjadinya beberapa penyakit degeneratif seperti Diabetes Melitus, jantung koroner, kanker, aterosklerosis, katarak dan sebagainya.Berdasarkan data WHO tahun 2005, angka kematian akibat penyakit degeneratif mencapai 17 juta jiwa diseluruh dunia.

Senyawa yang dapat menangkal radikal bebas dinamakan antioksidan. Antioksidan sudah ada di dalam tubuh manusia secara alami berupa enzim seperti Glutathione (GSH), Superoxide dismutase (SOD), Glutathion peroxidase (GPx) dan Catalase (CAT). Akan tetapi pada kondisi stres oksidatif tubuh memerlukan tambahan antioksidan dari luar yang bisa didapat dari diet  dan vitamin.Daun insulin (Smallanthus sonchifolius) mengandung senyawa antioksidan polifenol berupa chlorogenic acid, trypthopan. Senyawa polifenol diketahui dapat menetralkan radikal bebas dengan cara bereaksi dengan struktur atom atau molekul yang tidak stabil.

Untuk  mengetahui efektivitas  ekstrak etanol daun insulin dalam mencegah peningkatan radikal bebas, maka mencit  diinduksi parasetamol dosis toksik, dengan cara mengamati kadar MDA (Malondialdehid) dalam serum darah mencit. Pada penelitian ini menggunakan profil kadar dari MDA, karena MDA merupakan biomarker biologis metabolit lipid peroksida untuk menilai tingkat stress oksidatif.

Hasil analisis kadar MDA dengan menggunakan spektrofotometri terjadi peningkatan kadar MDA antara  kelompok kontrol negatif yaitu kelompok yang tidak diberi perlakuan dengan kelompok kontrol positif yaitu kelompok yang diberi aquades ad libitum 0,2 ml/20 gr BB dan diinduksi parasetamol 253,5 mg/kgBB. Hal ini dapat dijelaskan bahwa pada kelompok kontrol positif telah tejadi peningkatan kadar MDA pada serum darah mencit, peningkatan kadar MDA tersebut merupakan indikator terjadinya stres oksidatif sebagai akibat pemberian parasetamol dosis toksik. Hal ini dapat dijelaskan bahwa kenaikan  kadar MDA pada kelompok kontrol positif yaitu  yang diinduksi menggunakan parasetamol 253.5 mg/kgBB tanpa   pemberian  ekstrak etanol daun ungu maka akan terjadi kelebihan metabolit NAPQI yang disebabkan pemberian parasetamol dosis toksikyang dapat  mengakibatkan terjadinya ikatan antara makromolekul protein sel hati dan mereduksi O2 manjadi O2*, sehingga menjadi radikal yang reaktif (ROS) yang kemudian akan mengoksidasi fosfolipid dengan proses inisiasi, propagasi, dan terminasi. Selanjutnya radikal peroksil disusun kembali melalui reaksi siklikisasi pada endoperoksida (prekursor malondialdehida) dengan produk akhir dari proses peroksidasi menjadi MDA.

Pada kelompok kontrol positif  (tanpa pemberian ekstrak daun ungu) rerata kadar MDA sebesar 2.97 nmol/ml, sedangkan pada kelompok  perlakuan I yang diberi ekstrak daun insulin selama 300 mg/KgBB 10 hari berturut-turut dan pada hari ke 8,9 dan 10 diinduksi dengan parasetamol 253.5 mg/kgBB, terjadi penurunan kadar MDA yang signifikan yaitu dari 2.97 nmol/ml menjadi 1.99 nmol/ml kelompok kontrol positif yang tidak diberi ekstrak daun insulin (2.97 nmol/mL). Hal ini dikarenakan chlorogenic acid dan tryptophanyang terkandung dalam daun insulin  berperan sebagai antioksidan dan  mencegah penumpukan radikal bebas N-acetyl-p-benzoquinone imine (NAPQI) yang bersifat reaktif dengan memperbaiki kadar glutation (GSH) yang akan membantu proses konjugasi NAPQI menjadi senyawa non reaktif dan lebih stabil.Chlorogenic acid adalah turunan dari cinnamic acid yang mempunyai efek biologis dimana sebagian besar berkaitan dengan antioksidan dan aktivitas antiinflamasi. Kesimpulan dari hasil penelitian ini bahwa ekstrak daun insulin dosis 300mg/KgBB paling efektif dalam mencegah peningkatan kadar MDA setelah diinduksi parasetamol dosis toksik.

Penulis: Tuti Kusumaningsih

Informasi dan detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di :

http://www.jidmr.com/journal/wp-content/uploads/2020/06/26-D20_1110_Mohammed_Aljunaid_Tuti_Kusumaningsih_Indonesia.pdf

Effectivity of Insulin Leaf Extract (Tithonia Diversivolia) on Mice Malondialdehyde

 (MDA) Levels.

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).