Peningkatan Luas Trabekula dengan Pemberian Hidroksiapatit Cangkang Kepiting

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh Flickr.com

Pencabutan gigi dapat menyebabkan resorpsi tulang alveolar sebanyak 1,5 – 2 mm dalam arah vertikal dan 40%-50% dalam arah horizontal selama 6 bulan bila dibiarkan. Sebagian besar proses ini terjadi dalam tiga bulan pertama. Resorpsi tulang akan mempersulit perawatan prostodontik. Tindakan preservasi soket pada soket gigi setelah pencabutan dapat mengurangi masalah resorpsi yang berlebihan. Cangkang kepiting (Portunus pelagicus) berpotensi menjadi sumber hidroksiapatit biomaterial yang digunakan sebagai preservasi soket. Sebelum aplikasi klinis, cangkang kepiting harus diuji secara in vivo pada tikus wistar. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efektivitas hidroksiapatit dari cangkang kepiting dalam meningkatkan luas trabekula tulang, TGF-β, dan ALP.

Tikus wistar dibagi menjadi 2 kelompok kontrol dan 2 kelompok perlakuan dengan permberian gel hidroksiapatit dari cangkang kepiting (Portunus pelagicus) pada hari ke 14 dan hari ke 28 setelah dilakukan pencabutan gigi tikus. Proses sintesis hidroksiapatit dilakukan dengan pemanasan pada suhu 1000°C selama 2 jam hingga menjadi bubuk. Bubuk hidroksiapatit ditambahkan dengan karagenan dan air sehingga menjadi sediaan gel. Gel hidroksiapatit diinjeksikan dengan syringe sedalam ±3mm sampai gel memenuhi soket pencabutan pada kelompok perlakuan. Luas trabekula dianalisis dengan pewarnaan HE dan ekspresi ALP serta TGF- dianalisis dengan pewarnaan IHC. Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan One- way Anova.

Hasil analisis dengan uji One-way ANOVA pada luas trabekula, TGF-β, dan ALP antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan menunjukkan bahwa p<0,05 yang berarti ada perbedaan yang signifikan antar kelompok. Nilai tertinggi TGF-β1 berada pada kelompok hari 14, ALP berada pada kelompok hari 28 dan luas trabekula pada kelompok hari 28, sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian hidroksiapatit dari cangkang kepiting.

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hidroksiapatit dari cangkang kepiting (Portunus pelagicus) dapat meningkatkan luas trabekula, TGF-β, dan ALP pada soket setelah pencabutan gigi tikus Wistar.

Penulis: Michael Josef Kridanto Kamadjaja
Infromasi detail dapat dilihat di: https://rabm.scholasticahq.com/article/13310-effect-of-socket-preservation-using-crab-shell-based-hydroxyapatite-in-wistar-rats

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).