KKN UNAIR Desa Kertosari Ajak Masyarakat Olah Sampah Rumah Tangga

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Kegiatan pelatihan pembuatan takakura dan vertikal garden. (Foto : Istimewa)

UNAIR NEWS – Kuliah Kerja Nyata (KKN) Belajar Bersama Masyarakat (BBM) ke-62 telah mulai dilaksanakan sejak Minggu (29/6/2020). Berbeda dengan tahun sebelumnya, Kelompok KKN pada tahun ini tersebar di berbagai daerah sesuai dengan daerah tempat tinggal masing-masing mahasiswa. Salah satunya adalah di Desa Kertosari, Kabupaten Madiun, Jawa Timur.

Kelompok KKN Desa Kertosari tersebut terdiri dari sepuluh anggota. Yaitu Zahra Kaamilia Aini atau Zahra (FKM) ; Haura Salsabila Afro (FKM);  Cynthia Widyawati Roosyanto Prakoeswa (FKM); Galuh Mega Kurnia (FKM); Qomariah Dianti Sari (FKM); Afiyah (FPK); Dwi Anjarsari (FKp); Mutiara Dumalangga Sawitri (FKp); Ferdinanda Hendriyanti                (FPsi); dan Zanna Afia Deswari (FISIP).

Salah satu program yang dilakukan oleh kelompok tersebut adalah pelatihan pengolahan sampah rumah tangga. Pada program tersebut dilakukan kegiatan pelatihan dan sosialisasi bank sampah untuk membantu aparat desa merintis program bank sampah tersebut.

“Sosialisasi dan pelatihan bank sampah dilaksanakan untuk memberi informasi dan pelatihan kepada warga desa dalam pengumpulan dan pengelolaan sampah anorganik dengan sistem per-bank-an agar bernilai ekonomis,” jelas Zahra selaku ketua kelompok ketika dihubungi pihak UNAIR News pada Sabtu (18/7/2020).

Selain bank sampah, kegiatan lainnya adalah mengadakan pelatihan pembuatan takakura dan vertical garden dari botol bekas. Kedua kegiatan tersebut dilaksanakan di Balai Desa Kertosari pada Minggu (12/7/2020).

Pelatihan takura itu sendiri merupakan pelatihan pembuatan pupuk dengan memanfaatkan limbah organik dari hasil kegiatan rumah tangga. Pada pelatihan pembauatan vertical garden, dilakukan penanaman tanaman Toga dengan tujuan meningkatkan ketertarikan warga terhadap untuk kembali membudidayakan dan memanfaatkan tanaman Toga.

Sasaran kegiatan adalah ibu-ibu PKK desa setempat. Jumlah peserta juga dibatasi maksimal lima belas orang untuk menekan peluang terjadinya penularan penyakit COVID-19. Peserta juga dihimbau untuk mematuhi protokol kesehatan dengan mencuci tangan ketika baru datang, jaga jarak, dan tetap memakai masker selama kegiatan berlangsung.

“Dengan diadakannya pelatihan tersebut, semoga peserta pelatihan mau mempraktikan kembali dan menyebarkan ilmu yang didapat kepada warga desa lainnya,” pungkas Zahra. (*)

Penulis : Galuh Mega Kurnia

Editor : Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).