Faktor yang Mendorong FDI pada 10 Negara Penerima Tetinggi di OKI

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh Kompasiana com

Investasi kini tidak mengenal batas ruang, artinya bisa lintas wilayah, negara, dan benua. Hal ini merupakan pengaruh dari adanya globalisasi. Globalisasi memudahkan mobilisasi barang, teknologi, jasa, dan modal antar-negara. Untuk memaksimalkan keunggulan globalisasi, negara-negara membentuk suatu perkumpulan kerjasama, salah satunya adalah organisasi kerjasama Islam. OKI terdiri dari 57 anggota negara dan merupakan organisasi kerjamasa terbesar ke-dua setelah United Nation. Tujuan utama OKI yaitu sebagai salah satu wadah negara-negara berbasis Islam untuk bekerjasama dalam berbagai bidang, salah satunya adalah investasi. Negara-negara OKI berkoordinasi untuk meningkatkan aliran masuk FDI, karena FDI tidak hanya menawarkan pemberian modal tetapi mampu mendorong percepatan teknologi serta produktivitas. Hal ini akan mendorong efisiensi dan efektivitas produksi.

The Statistical, Economic and Social Research and Training Centre for Islamic Countries (SESRIC) (2019) melaporkan bahwa perkembangan FDI di negara-negara OKI menunjukkan peningkatan dari tahun 2000-2008 dengan tingkat tertinggi pada 2008 mencapai $182.192 juta atau setara dengan 10,8% dari total FDI di seluruh dunia. Periode selanjutnya, sejak 2011 hingga 2017 menunjukkan tren penurunan dengan tingkat terendah yaitu $100.633,2 juta atau setara dengan 5,4% FDI di seluruh dunia. Hal ini menunjukkan terjadinya penurunan minat investor dalam berinvestasi di negara OKI. Namun demikian, Bank Dunia (2020) menyatakan bahwa negara-negara anggota OKI menunjukkan upaya serius dalam rangka mendorong aliran masuk FDI untuk menunjang pertumbuhan ekonomi. FDI dinilai penting dalam meningkatkan kondisi sosial-ekonomi negara anggota OKI, karena 24% total populasi dunia adalah anggota OKI dan kontribusi negara anggota OKI pada Pertumbuhan Domestik Bruto (PDB) dunia mencapai 15,2% pada tahun 2018. Sehingga pertumbuhan ekonomi OKI secara searah mendukung pertumbuhan ekonomi secara global.

Uraian fakta di atas menguatkan bahwa diperlukannya penelitian yang bertujuan untuk mengidentifkasi faktor yang mempengaruhi aliran masuk FDI pada 10 negara anggota OKI tertinggi penerima FDI pada tahun 2018. Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan bagi negara anggota lain dalam menarik FDI sebagai sumber pembangunan negara. 

Penelitian ini menggunakan data tahunan dari 2001-2018 dengan sampel penelitian yaitu 10 negara anggota OKI yang memperoleh aliran FDI tertinggi pada tahun 2018, antara lain Indonesia, Turki, Uni Emirat Arab (UEA), Malaysia, Egypt, Oman, Kazakhastan, Morocco, Bangladesh dan Iran. Penelitian ini menggunakan lima variabel independen dalam mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi aliran FDI antaralain PDB, keterbukaan perdagangan, nilai tukar, inflasi dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Data penelitian diperoleh dari laporan tahunan Bank Dunia dan United Development Program. Penelitian ini dilakukan dengan metode analisis regresi panel. Berdasarkan pengujian uji pemilihan model terbaik dengan Chow, Hausman dan Breusch-Pagan test, diperoleh bahwa model terbaik untuk penelitian ini yaitu random effect model. 

Hasil penelitian menunjukkan bahwa PDB berpengaruh postif terhadap aliran masuk FDI. Hal ini mengindikasikan bahwa peningkatan PDB akan mendorong minat investor dalam melakukan investasi. Peningkatan PDB mengindikasikan adanya kenaikan total pendapatan, konsumsi, produksi serta permintaan barang dan jasa yang merupakan sinyal positif bagi investor dalam memperoleh tingkat pengembalian investasi yang menjanjikan. Lebih jauh lagi, penelitian ini juga membuktikan bahwa keterbukaan perdagangan secara signifikan akan mendorong peningkatan aliran masuk FDI pada negara OKI. Keterbukaan perdagangan akan memperluas pangsa pasar barang dan/ jasa, aksesibilitas terhadap teknologi serta perkembangan pengetahuan yang lebih luas. Sehingga akan berdampak pada peningkatan performa produksi dan menarik minat investor untuk menamakan modal pada negara OKI. 

Selain itu, penelitian ini juga mengungkapkan bahwa nilai tukar, inflasi dan indeks pembangunan manusia tidak memiliki peran yang signifikan dalam mempengaruhi aliran masuk FDI pada negara anggota OKI. Berdasarkan hasil yang diperoleh, penelitian ini merekomendasikan bahwa peningkatan aliran masuk FDI dapat dilakukan melalui meningkatkan PDB serta memperluas keterbukaan perdagangan internasional. Dengan peningkatan FDI, diharapkan dapat mendorong pembangunan ekonomi di negara anggota OKI.

Implikasi dari penelitian ini adalah dapat menjadi pertimbangan bagi pemangku kepentingan dalam menentukan kebijakan terkait FDI. Dengan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk investasi, terlibat dalam berbagai perjanjian perdagangan internasional untuk memperluas pasar serta meningkatkan produksi yang efisien melalui penggunaan teknologi merupakan langkah efektif untuk mendorong peningkatan aliran masuk FDI pada negara anggota OKI. Selain itu, hasil penelitian ini juga dapat menjadi acuan bagi investor dalam menentukan keputusan investasi yang efesien di negara anggota OKI.

Penulis: Bayu Arie Fianto, Ph.D.
Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di:  https://journal.uii.ac.id/JEKI/article/view/15340/10294

Supriani, I., & Fianto, B. A. (2020). What drives the inflow of FDI in OIC countries? Evidence from Top 10 hosts of inward FDI flows. Jurnal Ekononomi & Keuangan Islam, 6(2), 90–104. https://doi.org/10.20885/JEKI.vol 6.iss2.art2

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).