Faktor Individu Penting dalam Tentukan Kualitas Kehidupan Perawat di RS

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

Faktor individu perawat sangat penting dan menentukan kepuasan perawat terhadap kualitas kehidupan pekerjaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia, masa kerja, pengalaman, tingkat pendidikan, jenis kelamin, jabatan pekerjaan, motivasi, jumlah anak, dan beban tanggungan keluarga dapat meningkatkan kualitas kehidupan. Perawat dalam melaksanakan tugasnya akan selalu berkerja sama dalam tim kesehatan yang multidisiplin. Sehingga kemampuan mengomunikasikan hasil berpikir kritis terhadap situasi yang terjadi pada pasien akan menumbuhkan hubungan yang baik dalam tim maupun terhadap pasien dan keluarga yang sangat dipengaruhi faktor individu perawat.

Perawat dengan usia yang lebih tua lebih mudah dalam membangun hubungan saling percaya dalam tim keperawatan maupun tim antar-profesi. Pengalaman yang lebih lama dan banyak dalam bekerja membuat perawat dapat mengatasi kesulitan pekerjaan dengan lebih mudah.

Perawat senior sering dimintai pendapat terkait pemilihan keputusan klinis, tindakan kepada pasien yang membutuhkan pertimbangan ahli, dan secara berjenjang melakukkan bimbingan kepada perawat yang lebih junior. Tingkat pendidikan perawat juga turut berkontribusi terhadap kepuasan kualitas kehidupan pekerjaan.

Pendidikan perawat saat ini yang didominasi pada level sarjana, ners, dan diploma telah menguasai keterampilan dan pengetahuan keperawatan yang baik. Kemampuan perawat untuk kritis terhadap situasi dan kondisi pasien akan menghasilkan pemikiran yang tepat. Berupa, penyelesaian terhadap masalah keperawatan pasien dan pelaksanaan intervensi keperawatan untuk kesembuhan pasien yang lebih baik dan lebih cepat. Situasi tersebut menumbuhkan kepuasaan dan kepercayaan diri pada perawat sehingga meningkatkan kualitas kehidupan kerja perawat.

Hasil peneilitian menunjukkan bahwa sebagian besar perawat adalah wanita dan perawat laki-laki memiliki kepuasan kualitas hidup bekerja yang lebih rendah dibandingkan dengan perawat perempuan. Sejumlah pekerjaan perawat yang mengandalkan kekuatan dan kemampuan fisik seperti memindahkan pasien dan mendorong alat kesehatan yang berat akan lebih dibebankan kepada perawat laki-laki, kondisi itu menyebabkan perawat laki-laki lebih mendapatkan pekerjaan yang menguras tenaga dibanding perawat perempuan dan berdampak pada kualitas kehidupan perawat laki-laki.

Jabatan yang diemban seperti menjadi kepala ruangan atau ketua tim memiliki tanggung jawab lebih besar dibandingkan perawat pelaksana dan lebih rentan merasakan ketegangan dalam bekerja. Namun demikian, kompensasi pendapatan yang diperoleh berkaitan dengan jabatan tersebut mampu menumbuhkan kepuasan tersendiri dan membantu perawat mendapatkan kualitas kehidupan kerja yang lebih baik.

Faktor individu diluar pekerjaan yang juga berperan dalam menentukan adalah jumlah anak dan beban tanggungan keluarga yang harus dipenuhi. Kepemilikan anak memiliki arti pemenuhan kebutuhan material dan finansial. Perawat dengan jenis kelamin perempuan yang memiliki anak cenderung memiliki stres yang tinggi dan mudah merasa lelah. Perawat harus tetap mengasuh anak, memberikan perlindungan, pembelajaran dan masih harus berdinas di rumah sakit yang menuntut kondisi fisik yang baik. Selain anak, beberapa perawat tinggal satu rumah dengan keluarga besar sehingga menambah beban tanggungan yang harus dipenuhi. Situasi tersebut mempengaruhi kualitas kehidupan kerja perawat dan pada akhirnya mempengaruhi kinerja sebagai perawat. Namun demikian, jumlah tanggungan seperti anak dan keluarga lain menjadikan perawat menjadi lebih semangat dan termotivasi dalam bekerja untuk mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Motivasi perawat merupakan faktor individu yang paling berperan dalam penentuan QNWL. Perawat yang memiliki motivasi dan harapan yang tinggi di lingkungan tempat bekerjanya cenderung memiliki persepsi yang baik tentang pekerjaan sehingga lebih baik dalam capaian kualitas yang tinggi dalam bekerja. Perawat meskipun mengalami beban kerja yang berat dan beban tanggunagn keluarga yang besar namun dapat mengupayakan kualitas pelayanan yang terbaik. Perawat bekerja semaksimal mungkin dan bersungguh-sungguh untuk mendapatkan reward lebih. Perawat melakukan pekerjaan yang terbaik dengan tujuan mendapatkan kenaikan pangkat atau mendapat perhatian postif dari atasan. Sehingga sangat penting menjaga motivasi perawat untuk dapat menciptakan kualitas kehidupan kerja perawat yang tinggi.

Penulis: Dr. Rizki Fitryasari PK, S.Kep.,Ns.,M.Kep (Fakultas Keperawatan Unair)

Artikel dapa dilihat secara online pada :

https://www.researchgate.net/publication/342673338_Nurse’s_Individual_Factors_May_Predict_Quality_of_Nursing_Work_Life_Qnwl_in_Clinical_Setting

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).