Penggunaan Minyak Zaitun untuk Kurangi Keluhan Gatal pada Klien Hemodialisis

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh lifestyle okezone

Klien dengan Penyakit Ginjal Kronik dapat mengalami penimbunan sisa metabolisme protein akibat penurunan fungsi ginjal. Penimbunan sisa metabolisme protein dalam darah atau yang sering disebut dengan uremia dapat menimbulkan gejala toksik pada kulit yaitu rasa gatal (pruritus uremik). Kondisi pruritus pada klien dengan Penyakit Ginjal Kronik yang harus menjalani cuci darah (hemodialisis) semakin berat dengan adanya pembatasan cairan yang harus diikuti oleh klien.

Penatalaksanaan pruritus uremik ini menjadi salah satu tantangan dalam masalah klinis untuk perawatan klien dengan hemodialisis. Klien dengan pruritus uremik umumnya memerlukan suasana yang sejuk. Klien dianjurkan untuk menggunakan pakaian yang lembut, mempertahankan lingkungan yang tidak terlalu kering, mandi dengan air hangat, serta menghindari konsumsi alkohol, makanan pedas dan minuman panas. Klien diminta menggunting kuku dan menggaruk dengan perlahan untuk mencegah kerusakan kulit. 

Perawat di unit hemodialisis telah menyarankan klien untuk menggunakan produk pelembab di pasaran, namun konsentrasi gliserol yang tinggi dalam pelembab tersebut dapat mengiritasi kulit. Penggunaan minyak seperti minyak tumbuhan disebut memiliki beberapa keuntungan yaitu lebih mudah bercampur dengan lemak kulit sehingga lebih mampu menembus lapisan sel kulit dan memiliki daya ikat yang lebih kuat.

Olive oil atau minyak zaitun memiliki sifat yang mampu membentuk lapisan lembab secara alamiah, mengandung vitamin C yang dapat memproduksi kolagen yang bermanfaat untuk kulit, mengandung vitamin E dan K yang berfungsi sebagai nutrisi untuk kulit. Bahan alami yang terkandung dalam minyak zaitun (olive oil), seperti lemak tak jenuh tunggal, gliserida, pelembab dan anti penuaan, sangat bermanfaat bagi kesehatan kulit.

Penggunaan extra virgin olive oil terbukti mampu menurunkan keluhan pruritus uremik (baik dari segi lama keluhan, derajat keluhan dan disabilitas yang ditimbulkan). Klien yang menggunakan extra virgin olive oil menyatakan mengalami perubahan terhadap gatal yang dirasakan. Minyak zaitun (olive oil) diakui sebagai salah satu minyak nabati sehat karena mengandung lemak jenuh lebih sedikit dan mengubah linoleat (omega – 6) dan asam linoleat (omega – 3). Lemak sehat dalam extra virgin olive oil dapat memelihara kelembaban, kelenturan, kehalusan kulit dan sekaligus memperlancar proses regenerasi kulit. 

Keunggulan dari Exta Virgin Olive Oil adalah kemurniannya, tidak berubah fisiknya walau diletakkan di lemari pendingin selama berhari-hari. Extra virgin olive oil mengandung asam lemak tak jenuh tunggal yang lebih tinggi dari jenis olive oil lainnya, serta mengandung antioksidan dan tokoferol. Extra virgin olive oil juga mengandung asam oleat sampai dengan 85%. 

Mekanisme kerja extra virgin olive oil (Olea Europae) yaitu dengan efek oklusif yang dimiliki mencegah hilangnya air pada lapisan kulit sehingga transepidermal water loss (TEWL) berkurang yang mengakibatkan hidrasi kulit meningkat dan kulit menjadi lembab. Kulit yang lembab diharapkan dapat mengurangi pruritus uremik pada klien Hemodialisis. 

Klien yang menjalani Hemodialisis disarankan untuk selalu menjaga kulit tetap lembab dengan mengoleskan extra virgin olive oil pada bagian tubuh yang berpotensial gatal, patuh dengan jadwal dialisis yaitu 2 kali dalam seminggu, dan patuh terhadap diet yang sudah dianjurkan. Penggunaan extra virgin olive oil dapat dijadikan alternatif dalam asuhan keperawatan holistic pada pasien yang mengalami pruritus uremik. 

Penulis: Ika Yuni Widyawati

Link terkait tulisan di atas: https://www.psychosocial.com/article/PR260259/13673/

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).