Pengalaman Penderita Kanker Menggunakan Obat Tradisional

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh sehatQ

Saat ini, dunia kesehatan dikhawatirkan dengan meningkatnya jumlah penderita kanker setiap tahun sementara pengobatan penyakit ini masih belum optimal. Kondisi ini menjadi salah satu masalah utama di dunia kesehatan. Berdasarkan data dari Badan Internasional untuk Penelitian Kanker jumlah penderita kanker di dunia adalah 14.067.894 orang dan kasus kematian mencapai 8.201.575 (58,9%). Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbang) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2013 menyatakan bahwa penderita kanker mencapai 347.792 orang sementara itu meningkat 74,1% dari tahun sebelumnya. Kalimantan Selatan menjadi provinsi yang memiliki kasus tinggi, sedangkan untuk penderita kanker berjumlah 6.145 orang. Tingginya jumlah penderita kanker sangat berkontribusi terhadap tingginya angka kesakitan dan kematian dan mempengaruhi kualitas hidup penderita. Kasus kematian yang tinggi disebabkan oleh pertumbuhan sel yang abnormal terjadi dengan tingkat pertumbuhan yang terus menerus, tidak terkendali, dapat berubah bentuk dan metastasis, sehingga sel kanker dapat membuat masalah pada organ lain.

Pasien kanker yang dirawat di rumah sakit sering merasa bosan dan hasil perawatan dirasakan kurang optimal, sehingga membuat mereka untuk mencari pengobatan alternatif lain, salah satunya adalah obat tradisional untuk mencapai penyembuhan yang lebih dikenal sebagai terapi komplementer. Penggunaan terapi suportif ini membutuhkan dukungan oleh petugas kesehatan karena proses perawatan dan perawatan yang telah diberikan. Kondisi demikian membuat Prof. Nursalam dan Tim Peneliti dari Fakultas Keperawatan melakukan penelitian tentang pengalaman penderita kanker menggunakan pengobatan tradisional.

Sejumlah 26 penderita kanker yang diwawancarai yang terdiri dari 14 pria dan 12 wanita, dengan usia termuda 26 tahun dan usia tertua 56 tahun. Tingkat pendidikan terendah adalah sekolah menengah pertama dan tertinggi adalah gelar Sarjana. Sebagian besar kelompok etnis didominasi oleh suku Banjar, dengan total 19 orang. Pengalaman penderita saat terdiagnosa pertama kali sebagian besar peserta mengaku sedih dan tertekan ketika mereka pertama kali didiagnosis menderita kanker. Respons psikologis rata-rata terkejut dan sedih, beberapa bahkan mengatakan ia sudah menyerah dalam hidup mereka. Tahap penerimaan selama pengalaman peserta beragam, karena ada beberapa alasan yang membuat mereka merasa takut, seperti bagaimana mereka menderita kanker, kesendirian, menjadi beban bagi orang lain, meninggalkan keluarga ketika mereka mati, dan kondisi ketakutan dapat membuat peserta stres.

Hasil penelitian yang didapatkan menunjukkan bahwa pengetahuan baik tentang kanker dapat mendorong penderita dan keluarga mengubah perilaku mereka untuk hidup sehat dan melakukan upaya untuk mengoptimalkan tingkat kesehatan, termasuk menemukan informasi yang mereka butuhkan. Beberapa masyarakat lebih menyukai pengobatan tradisional daripada dokter karena mereka lebih suka mengobati menggunakan tanaman alami yang disebabkan efek samping minimal daripada obat-obatan kimiawi.

Jenis obat tradisional untuk pasien perawatan adalah ramuan, pendekatan keagamaan dan supranatural. Jenis jamu tersebut adalah ekstrak kunyit putih, umbi bawang Dayak, parasit daun sirsak, daun sirih dan daun ceri. Untuk pengobatan dengan pendekatan keagamaan, para peserta menggunakan air yang telah diberikan bacaan atau doa oleh Alim Ulama, salah satu tokoh masyarakat moeslem. Sementara pengobatan dengan supranatural memiliki korelasi dengan orang yang diyakini memiliki kemampuan khusus. Kepercayaan masyarakat dan keterlibatan budaya yang masih tinggi membuat penderita percaya bahwa pengobatan tradisional bisa menjadi obat penyerta alternatif pada kanker.

Penulis: Nursalam, Solikin, Indra Budi

Link Jurnal Scopus terkait tulisan di atas: https://www.psychosocial.com/article/PR270405/15716/

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).