IKA FKM UNAIR dan Persakmi Launching Buku Desa Sehat Berdaya

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Launching Buku Determinan Sosial Penanggulangan Stunting : Riset Aksi Partisipatif Desa Sehat Berdaya Fokus Penanggulangan Stunting oleh Persakmi dan IKA FKM UNAIR. (Foto : Istimewa)

UNAIR NEWS – Program Desa Sehat Berdaya (Desa Sedaya) merupakan program yang diinisiasi oleh Perhimpunan Sarjana dan Profesional Kesehatan Masyarakat (Persakmi) dan Ikatan Alumni FKM Universitas Airlangga (UNAIR) untuk mengatasi permasalahan kesehatan di masyarakat. Program tersebut dilaksanakan di enam desa, yaitu tiga desa di Malang dan tiga desa di Kediri.

Hario Megatsari S.KM., M.Kes selaku anggota tim program desa sehat berdaya sekaligus Kepala Departemen Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku (PKIP) FKM UNAIR menjelaskan bahwa program tersebut dilatarbelakangi oleh permasalah kesehatan di Indonesia yang begitu kompleks. Pemerintah RI melalui kementerian kesehatan maupun kementerian yang lain telah berupaya untuk menanggulangi permasalahan kesehatan yang ada, namun belum semua masalah kesehatan tersebut teratasi secara paripurna.

“Desa sebagai unit wilayah yang strategis di era pemerintahan Presiden Jokowi dapat berkontribusi dalam menyelesaikan masalah kesehatan yang ada,” ucap dosen yang akrab disapa Fisto tersebut.

Pemerintah sendiri telah menempatkan tenaga kesehatan bidan dan perawat di tingkat desa untuk program kuratif dan rehabilitatif. Hanya saja, penempatan tenaga kesehatan tersebut tidak lengkap jika tidak ada tenaga kesehatan yang menggarap aspek promotif dan preventif.

Untuk itu, program Desa Sedaya berupaya untuk menjawab masalah tersebut. Program tersebut menempatkan Sarjana Kesehatan Masyarakat (S.KM) di desa mitra. Tujuannya adalah agar S.KM tersebut melakukan kegiatan promosi kesehatan dan pencegahan penyakit di tingkat desa.

“Filosofi dasar yang diusung teman-teman S.KM ini adalah connecting the un-connecting dan filling the gap,” lanjutnya.

Penempatan S.KM tersebut dirasa sesuai dengan kompetensi yang dimiliki. Karena selama empat tahun menempuh pendidikan, mereka telah mendapatkan ilmu dan strategi untuk mengembangkan program yang bersifat promotif dan preventif.

Program tersebut juga dilakukan riset partisipasi aktif yang kemudian di dokumentasikan dalam dua karya buku. Selain itu juga diterbitkan dalam lima artikel ilmiah yang diterbitkan di jurnal ilmiah nasinal terakreditasi dan bereputasi SINTA 2.

“Diharapkan dokumentasi proses tersebut dapat dijadikan pembelajaran dan guidance untuk replikasi di wilayah lain di Republik Indonesia,” terang Fisto.

Pada Senin (1/6/2020), IKA FKM UNAIR dan Persakmi melakukan launching perdana buku bertajuk Determinan Sosial Penanggulangan Stunting : Riset Aksi Partisipatif Desa Sehat Berdaya Fokus Penanggulangan Stunting. Launching tersebut dihadiri oleh sejumlah pihak, di antaranya adalah Drs. A. Halim Iskandar, M.Pd selaku Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI; Emanuel Malkiades Laka Lena, S.Si.Apt selaku Wakil Ketua Komisi IX DPR RI; Evi Zainal Abidin selaku Anggota Dewan Perwakilan Daerah RI Dapil Jawa Timur; Prof. Dr. Moh. Nasih SE., MT., Ak., CMA selaku rektor UNAIR; Dr. Herlin Herliana M.Kes selaku Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur; Prof. Ridwan Amiruddin selaku ketua umum pengurus Persakmi; dan Estiningtyas Nurgraheni S.KM., MARS selaku ketua IKA FKM UNAIR yang dihubungkan melalui zoom. (*)

Penulis : Galuh Mega Kurnia

Editor : Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).