Ekstrak Rumput Kebar sebagai Obat Kesuburan Pejantan yang Terkontaminasi 2,3,7,8-tetrachlorodibenzo-p-dioxin (TCDD)

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Rumput Kebar. (Sumber: porosriau.com)

Senyawa 2,3,7,8-tetrachlorodibenzo-p-dioxin (TCDD) memiliki tingkat racun (toksik) cukup luas menyebabkan kerusakan pada jaringan tubuh. Beberapa penelitian membuktikan bahwa paparan dioksin (TCDD) memberikan efek toksik pada manusia dan hewan percobaan. Sistem reproduksi pria diketahui peka terhadap toksisitas TCDD seperti penurunan bobot testis dan organ seks aksesori, penurunan spermatogenesis, dan penurunan kesuburan. TCDD sebagai salah satu penyebab infertilitas dengan menginduksi stres oksidatif pada testis. TCDD secara signifikan dapat mengurangi diameter tubulus dan persentase tubular yang mengandung spermatozoa.

Salah satu senyawa yang potensial untuk menangkal efek racun TCDD adalah ekstrak rumput kebar (Biophytum petersianum) sebagai antioksidan herbal yang tumbuh liardi Papua. Rumput kebar mengandung tiga jenis senyawa kimia flavonoid, saponin, dan tanin yang berpotensi memberikan efek pada proses spermatogenesis.

Hasil analisis kimia komposisi yang terkandung dalam rumput kebar adalah serat kasar, kadar abu, lemak, protein, karbohidrat, tanin, flavonoid, antioksidan, vitamin A, vitamin E, zat besi, kalsium, dan fosfor. Dua elemen terakhir bersama dengan fungsi magnesium dalam pembentukan nukleoprotein yang bertanggung jawab untuk pembentukan sel dan proses reproduksi.

Pemberian ekstrak rumput kebar dengan dosis 0,1350 mg/g BB/hari menunjukkan peningkatan perbedaan yang secara signifikan dapat meningkatkan diameter dan ketebalan epitel tubulus seminiferus. Pemberian infus rumput kebar 5% dapat secara signifikan meningkatkan aktivitas spermatogenesis. Dengan peningkatan spermatogenesis secara signifikan dapat meningkatkan diameter dan ketebalan epitel tubulus seminiferus.

Vitamin E yang terkandung dalam rumput kebar juga dapat menghambat reaksi oksidasi dengan cara mengikat radikal bebas, vitamin E yang terbentuk dalam proses memecah reaksi radikal bebas dapat difungsikan kembali sebagai antioksidan.

Rumput kebar mengandung bahan aktif saponin, flavonoid, dan tanin. Saponin yang termasuk dalam senyawa kelompok steroid dalam asam lambung akan mematahkan porsi gula, sehingga dapat meningkatkan sterol bebas. Senyawa sterol ini adalah bahan dasar testosteron (pregnenolon). Dengan demikan, saponin dapat meningkatkan kadar testosteron yang dapat mempercepat proses spermatogenesis sehingga dapat meningkatkan ketebalan epitel tubulus seminiferus. (*)

Penulis : Epy Muhammad Luqman

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan di link berikut ini:

https://nexusacademicpublishers.com/table_contents_detail/4/1410/html

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).