Metil metakrilat merupakan bahan kimia yang masih banyak diproduksi untuk membuat bahan berbasis akrilik. Cairan metil metakrilat dipakai pada pembuatan berbagai barang ketrampilan, medis, dental dan produk hobi. Metil metakrilat dapat dianggap sebagai bahan dengan toksisitas rendah, tetapi pajanan di tempat kerja dikaitkan dengan toleransi pekerja terhadap iritasi akut saluran nafas atas. Laporan kasus dan penelitian menunjukkan bahwa metil metakrilat dapat menyebabkan berbagai efek yang membahayakan kesehatan, seperti iritasi kulit, membran mukosa dan mata, stomatitis, dermatitis alergi, neuropathy, gangguan sistem saraf dan kesuburan. Iritasi saluran nafas merupakan efek yang paling menjadi perhatian. Dilaporkan juga bahwa satu kali pajanan metil metakrilat dapat menyebabkan obstruksi dan restriksi saluran nafas yang bersifat sementara, kemudian menurun dan hilang pada hari keempat. Apabila pajanan diteruskan mungkin saja terjadi problem pernafasan.
Pajanan metil metakrilat terjadi terutama melalui inhalasi. Badan Standarisasi Nasional menetapkan Nilai Ambang Batas (NAB) metil metakrilat di udara tempat kerja adalah sebesar 410 mg/m3 atau 100 ppm. Hal ini sesuai dengan yang ditetapkan oleh The Occupational Safety and Health Code yaitu batas pajanan metil metakrilat pada 8 jam kerja adalah 100 ppm. Saat melakukan pekerjaan proses pengisian akrilik, level metil metakrilat di udara yang berpotensi terhirup oleh pekerja memang bervariasi. Rata-ratanya mungkin tidak melewati NAB yang dianjurkan, tetapi puncak pajanan dapat mencapai ratusan ppm bahkan sampai ribuan ppm, meskipun kondisi puncak ini berlangsung hanya dalam waktu yang singkat. Penelitian di Serbia menunjukkan kadar metil metakrilat di udara dapat mencapai 2,4 x dari yang dianjurkan.
Penelitian ini dilakukan dengan 2 cara yaitu penelitian secara in silico melalui simulasi dengan bantuan komputer dan in vivo pada hewan coba, agar dapat diketahui bagaimana efek inhalasi metil metakrilat terhadap kemungkinan terjadinya keradangan pada saluran nafas dengan mengamati perubahan gambaran histopatologi saluran napas pada pajanan metil metakrilat 150 ppm.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara in silico dapat diprediksi terjadi aktifitas keradangan akibat pajanan metil metakrilat melalui interaksi terhadap reseptor TLR-4. Gambaran histopatologi menunjukkan bahwa pajanan metil metakrilat 150 ppm dapat menyebabkan keradangan saluran nafas mencit khususnya pajanan ≥ 120 menit
Penulis: Sianiwati Goenharto
Informasi detail dari artikel ini dapat dibaca lebih lengkap pada publikasi ilmiah berikut:
Available at https://www.veterinaryworld.org/Vol.13/February-2020/5.pdf
Inflammation in the lungs of mice due to methyl methacrylate exposure
Goenharto S, Sudiana IK, Salim S, Rusdiana E, Wahjuni S (2020), Veterinary World, 13(2): 256-260