Praktik Demokrasi dan Pemuda dalam Partisipasi Politik

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

Pemuda dalam kegiatan demokrasi telah mengubah skenario politik Pakistan. Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi anak-anak muda terhadap partisipasi mereka dalam paraktik demokrasi dan kegiatan politik. Kebaruan studi ini adalah untuk memperkenalkan teori baru ‘Youth-Inn’ yang menunjukkan partisipasi dan keterlibatan pemuda yang berkelanjutan dalam menyelesaikan masalah masyarakat, motivasi teman sebaya, mempengaruhi publik untuk melakukan pemilihan, dan masalah politik lainnya. Fenomena penelitian ini didasarkan pada skenario politik Pakistan saat ini dan partisipasi pemuda dalam membangun struktur politik.

Penelitian ini bersifat kuantitatif dan data dikumpulkan melalui teknik pengambilan sampel acak, ratusan responden berpartisipasi dari dua provinsi Pakistan, yaitu Punjab dan Khyber Pakhtunkhwa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyoroti kinerja kegiatan pemuda, kontribusi terhadap partisipasi politik, peran mereka dalam partai politik dan minat dalam masalah politik dan sosial. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa pemuda di Pakistan semakin berpartisipasi dalam kegiatan demokrasi, sosial dan politik, yang merupakan tanggung jawab dasar dan inti mereka untuk membongkar dan melakukan langkah-langkah yang cukup untuk negara tersebut.

Peran signifikan Pemuda dalam praktik-praktik demokrasi secara khusus mempraktikkan dasar politik yang tepat pada Pemilihan Umum 2013 hingga 2018 di Pakistan. Ada banyak kegiatan demokratis bagi pemuda untuk berpartisipasi. Stabilitas politik mengharuskan individu untuk berpartisipasi pada kegiatan demokratis. Studi ini menyoroti status anak muda di bawah umur Berusia 18-29 tahun di Pakistan. Hal ini menggambarkan peran pemuda di Pakistan sangatlah penting untuk meningkatkan struktur politik dalam situasi saat ini. Pemuda di Pakistan telah berpartisipasi dalam jumlah kegiatan politik.

Konsep dan teori ‘Youth Inn’

Makalah ini adalah bagian dari disertasi doktoral tentang ‘Praktik Demokratis dan partisipasi politik anak muda di Pakistan’. Kebaruan penelitian ini telah menyapa kaum muda Pakistan dengan terminologi baru yaitu teori ‘Youth-Inn’ yang menjadi sebuah pengetahuan dan kurikulum Sosiologi Pemuda dan Sosiologi Politik. Konsep ‘Youth-Inn’ berasal dari hasil penelitian yang menunjukkan bahwa kaum muda di Pakistan adalah sumber perubahan untuk memperlancar struktur.

Definisi yang tepat dari Youth Inn adalah mengidentifikasi partisipasi reguler pemuda dalam praktik demokrasi, kegiatan sosial, keterlibatan mahasiswa kampus, perwakilan sebagai agen politik, diskusi di ruang publik, keterlibatan keluarga dalam urusan politik, dan partisipasi dalam demonstrasi atau protes untuk hak-hak politik. “Menurut United Development Programme (UNDP) pemuda didefinisikan secara sosiologis sebagai individu dengan rentang usia 15 dan 34. Usia resmi remaja di Pakistan adalah 15-29 yang terdiri dari 27% dari populasi negara. Rasio gender masing-masing setara dengan 50%. Sementara 63% dari kaum muda adalah melek huruf dan 49% dipekerjakan dan hanya 51% menganggur (Kebijakan Pemuda Nasional, 2008).

Pemuda Pakistan merupakan sumber daya manusia yang andal dan dapat diakses dalam jumlah besar. Kamu kurus Pakistan memiliki banyak sekali energi yang dapat digunakan dalam budaya, keuangan, pertumbuhan politik dan ideologis. Sebuah studi yang dilakukan oleh Aurangzeb (2008) menunjukkan bahwa pemuda di Indonesia dan negara-negara lain berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan politik. Oleh karena itu, ini adalah peluang yang bagus bagi kaum muda untuk menjadi lebih produktif dan kreatif untuk menjadi bagian dari masyarakat (Aurangzeb, 2008).

Kazilbash mengungkapkan bahwa feodal atau elit adalah penghambat utama kaum muda untuk menjadi terdidik, karena mereka berpikir bahwa sekolah adalah bahaya dan kekuatan utama bagi anak muda.  Sistem politik di Pakistan sifatnya demokratis karena dikendalikan oleh pasukan internasional dan sejumlah aristokrat feodal, pemimpin politik, birokrat dan organisasi. Pemilihan umum yang demokratis, untuk sebagian besar hanya berkomitmen untuk menata ulang wajah lama.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif yang terdiri atas 400 responden. Data untuk artikel ini disusun dari disertasi penulis pada topik ‘praktik demokrasi dan partisipasi politik pemuda di Pakistan, yang sedang berlangsung di Universitas Airlangga, Indonesia. Wilayah penelitian ini berada pada dua provinsi yaitu Pakistan ‘Punjab dan Khyber Pakhtunkhwa’. Para responden dipilih melalui kerangka sampling dan teknik random sampling.

Penelitian kuantitatif ini menyoroti status partisipasi pemuda dalam kegiatan demokratis di Indonesia dan Pakistan. Temuan penelitian ini menemukan bahwa pemuda memiliki minat dalam kegiatan politik, seperti berpartisipasi dalam diskusi politik di ruang publik. Pemuda cenderung berpartisipasi dalam kegiatan pemilihan umum, mereka suka memakai T-shirt, menyumbangkan uang kepada partai politik, memotivasi orang lain dan juga mewakili sebagai pemuda yang berada di TPS. Kebaruan penelitian ini adalah konsep baru di bidang Sosiologi Politik & Sosiologi pemuda adalah ‘penginapan pemuda’. Tempat para pemuda biasa berdiskusi lokal masalah politik dengan rekan-rekan mereka. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa penelitian tren waktu partisipasi politik di kalangan pemuda di Pakistan yang menggunakan skala didorong oleh diskusi ruang publik dan pribadi.

Penulis: Muhammad Saud

Informasi detail tentang penelitian ini dapat dilihat di:

https://www.tandfonline.com/doi/full/10.1080/02673843.2020.1746676

Muhammad Saud, Rachmah Ida, Mustain Mashud. 2020. The Narratives of Shia Madurese Displaced Women on Their Religious Identity and Gender Citizenship: A Study of Women and Shi’as in Indonesia. International Journal Of Adolescence And Youth.

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).