Kandidat Antigen Dasar Vaksinasi Aterosklerosis

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi vaksinasi. (Sumber: Alomedika)

Aterosklerosis merupakan salah satu penyakit kardiovaskular yang menjadi masalah terbesar bagi negara maju dan negara berkembang. Menurut WHO, tahun 2005 penyakit kardiovaskular merupakan penyebab kematian terbesar di dunia.  Aterosklerosis merupakan inflamasi kronik terhadap deposisi kolesterol pada dinding pembuluh darah. Seperti yang telah kita ketahui pathogenesis aterosklerosis diawali oleh disfungsi endotel dan oksidasi lipoprotein jenis LDL (low density lipoprotein).

Oksidasi LDL akan menyebabkan LDL mengalami proses peroksidasi lipid. Disfungsi endotel akan meningkatkan ekspresi kemokin yang dapat menstimulasi migrasi sel-sel monosit dan leukosit ke intima. Selanjutnya, monosit berdiferensiasi menjadi makrofag. OxLDL akan dimakan oleh makrofag dan dimetabolisme hingga terbentuk sel foam. Selain itu, sel juga akan mensekresikan growth factor yang akan memicu migrasi dan proliferasi fibroblast dan sel otot polos di dalam tunika media pembuluh darah. Keseluruhan proses tersebut dapat menyebabkan penebalan dinding pembuluh darah aterosklerosis.

Saat ini, terapi untuk aterosklerosis meliputi obat-obat yang bekerja menghambat progresivitas plak aterosklerosis yang telah ada, bukan mencegah pembentukannya. Aterosklerosis merupakan “silent killer” dan manifestasinya baru muncul ketika telah terjadi komplikasi. Oleh karena itu, tindakan preventif seperti pola hidup sehat, antioksidan, dan vitamin, penting dalam pencegahan aterosklerosis. Namun, tindakan preventif sering terlambat dilakukan dan sulit dipatuhi masyarakat.

Sistem kekebalan tubuh yakni kekebalan innate dan kekebalan adaptif, keduanya berperan dalam proses aterosklerosis Kekebalan innate mencerminkan respons langsung nonspesifik pada patogen dan sinyal bahaya lainnya. Kekebalan innate bereaksi cepat untuk mengetahuiPAMP (pathogen associated microbial pattern) seperti lipopolisakarida bakteri gram negatif.

Kekebalan innate meliputi markofag, sel NK, sel mast, komplemen, berbagai macam sitokin dan kemokin. Kekebalan adaptif bereaksi lebih lambat dengan mengenali epitope spesifik dari antigen. Komponen selulernya meliputi sel B dan sel T, sel T sitoksik, dan kemokin sebagai efektornya. Regulasi sel imun baik adaptif maupun innate yang tepat terbukti memiliki hubungan dengan pencegahan lesi aterosklerosis.

Salah satu proses patofisiologi pada aterosklerosis adalah terjadi inflamasi akibat antigen dan sel imun. Oleh karena itu, pendekatan terapi untuk meregulasi sel imun dan antigen memiliki potensi besar, antara lain melalui modulasi respons imun pro-inflamatorik dengan vaksinasi sebelum memperberat plak. Salah satu tantangan dalam pengembangan vaksin ini adalah identifikasi antigen spesifik yang tepat dan relevan pada proses pembentukan plak aterosklerosis.

Beberapa kandidat antigen sebagai perkiraan dasar acuan dalam pengembangan vaksin tersebut diantaranya vaksinasi berbasis antigen endogen diantaranya LDL, apoB 100, Cholesteryl Ester Transfer Protein (CETP), Heat shock protein, matriks ekstraseluler, dan sel dendritik serta berbasis antigen eksogen yakni Phosphorylcholine.

Kajian literatur ini menunjukkan banyak tantangan dalam metode vaksin dan adjuvant yang digunakan untuk mencegah aterosklerosis, yaitu waktu yang tepat untuk dapat diberikan vaksinasi, efektivitas dari vaksinasi, serta keamanan dan efek samping jangka panjang yang akan dialami penerima vaksin tersebut.

Penulis: I Gde Rurus Suryawan

Artikel lengkapnya dapat diakses melalui link jurnal berikut ini:

https://iopscience.iop.org/article/10.1088/1755-1315/441/1/012164/meta

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).