6 Langkah Menjaga Psikologis Tenaga Kesehatan di Tengah Pandemi

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

UNAIR NEWS – Pada situasi pandemi Covid-19, tenaga kesehatan (nakes) menjadi garda terdepan bagi usaha penanganan bencana nasional tersebut. Tidak sedikit dari mereka yang rela untuk meninggalkan keluarga, bahkan hingga bertaruh nyawa untuk mengabdi bagi bangsa dan negara. Hal tersebut membuat nakes menjadi individu pertama yang sangat rentan terkena dampak Covid-19, bukan hanya pada segi fisik, akan tetapi juga mental dan psikologis.

“Potensi stres pada nakes sangat tinggi. Mereka mendapat tekanan dari segala sisi. Mulai fisik, sosial, psikologis. Semua terkait dengan kondisi-kondisi tidak normal di masa pandemi ini,” ungkap Dr. Hamidah, M.Si., Psikolog selaku dosen psikologi klinis UNAIR.

Dr. Hamidah yang juga tergabung dalam satgas Covid-19 Jawa Timur tersebut menilai bahwa nakes menghadapi berbagai pemicu stres, baik stresor internal maupun eksternal. Beberapa stresor internal dan eksternal utama yang memicu penurunan kesehatan psikologis nakes adalah kondisi kerja yang penuh tekanan, jauh dari keluarga, berbagai berita yang beredar, serta kondisi sosial masyarakat.

DOSEN psikologi klinis UNAIR Dr. Hamidah, M.Si., Psikolog. (Foto: Istimewa)

Oleh karena itu, Dr, Hamidah membagikan enam langkah mengenai bagaimana cara menjaga kesehatan psikologis dan mental nakes, di antaranya:

  1. Berpikir positif

Berpikir positif tapi proposional menjadi kunci manajemen psikologis bagi nakes di masa pandemi ini. Meski tiap harinya selalu terjadi lonjakan pasien, usahakan agar terus berpikir optimis dan mengelola emosi secara bijak. Selain itu, untuk memperoleh ketenangan batin hendaknya nakes selalu berdoa dan memasrahkan segalanya pada Tuhan Yang Maha Esa serta terus melakukan komunikasi secara virtual dengan keluarga terdekat.

2. Sempatkan istirahat

“Dalam bertugas, tenaga medis sekalian mohon sempatkan istirahat, bersandar, ngadem, merem sebentar. Jangan diabaikan keluhan tubuh, keluhan jiwa” katanya. Pada situasi pandemi tuntutan kerja serta pasien yang terus-menerus berdatangan tentu menguras tenaga dan waktu istirahat dari nakes. Oleh karena itu setiap ada waktu luang nakes dianjurkan untuk mengistirahatkan diri entah dalam bentuk apapun itu.

3. Literasi positif

Banyaknya berita buruk hingga berita hoax menjadi salah satu sumber tekanan dan pemicu stres bagi nakes. Hendaknya, nakes mampu menyikapinya dengan bijak dan mangedepankan logika. Hindari berita-berita hoax dan lebih banyak membaca bacaan positif yang membangun.

4. Bangun lingkungan kerja yang supportif

Menjaga kesehatan psikologis dan emosi bersama teman-teman di lingkungan kerja adalah salah satu cara yang dianjurkan.

“Bikin guyonan, refreshing kecil-kecil itu penting. Saling support satu sama lain. Suasana kerja yang supportive akan mengurangi tekanan kerja serta kecemasan.” ujar Dr. Hamidah.

5. Hubungi psikolog/pusat konseling apabila butuh bantuan

Dr. Hamidah bersama Unit Pelayanan Psikolog Klinis Jawa Timur beberapa bulan terakhir telah bergerak memberikan layanan konseling gratis untuk masyarakat. Bagi nakes yang mengalami stres dan tekanan psikologis dapat pula menghubungi hotline 119, pusat konseling rumah sakit, maupun beberapa nomor psikolog yang menyediakan konseling gratis.

“Bertemu psikolog dan mencurahkan segala rasa penat dan stres dapat sangat membantu. Hal tersebut juga dapat dilakukan dengan sesama rekan kerja. Saling berbagi cerita bisa menjadi langkah awal penanganan stress dan menghindari trauma.” ungkap Dr. Hamidah

6. Bagi masyarakat, patuhi dan jalankan perintah nakes

“Kita masyarakat harus patuh pada nakes, mereka sudah capek, mati-matian merawat kita, dikasih tahu nggak mau dengerin. Itu bisa bikin emosi nakes terpicu” katanya.

Sikap masyarakat yang tidak taat dan berkembangnya stigma negatif terhadap nakes adalah suatu hal yang harus dihindari. Masyarakat kini harus turut berperan dalam menumbuhkan iklim kondusif dalam situasi pandemi Covid-19.

Kesehatan fisik dan mental nakes saat ini menjadi isu penting karena mereka menjadi aktor utama dalam pemberantasan pandemi. Dr. Hamidah berpesan agar nakes selalu berpikir positif dan melakukan self-care, karena tingkat emosi dapat memicu stres yang berpengaruh terhadap imun tubuh. (*)

Penulis: Intang Arifia

Editor: Feri Fenoria

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).